Berita Viral

4 Fakta Viral Santri Ponpes Lirboyo Bantu Ngecor Gedung Baru, Pengasuh Singgung Soal Amal Jariyah

Beredar di media sosial video memperlihatkan santri pondok pesantren Lirboyo di Desa Lirboyo, Kediri ikut membangu mengecor bangunan gedung.

Editor: Moch Krisna
uthfi Husnika/Suryamalang.com
SANTRI NGECOR VIRAL - Kolase foto proyek pembangunan gedung di kawasan Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri pada Kamis (2/10/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Beredar di media sosial video memperlihatkan santri pondok pesantren Lirboyo di Desa Lirboyo, Kediri ikut membangu mengecor bangunan gedung.

Dalam potongan video terlihat puluhan santri terlibat pembangunan gedung Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Kamis (2/10/2025), postingan itu langsung viral. 

Melansir dari Suryamalang.com, Sabtu (4/10/2025) menanggapi hal tersebut, pihak pengasuh Ponpes Lirboyo buka suara dan terungkap beberapa fakta:

 

1. Benar Santri Ikut Membantu

Pengasuh Ponpes Lirboyo, Kiai Haji Abdul Muid Shohib membenarkan keterlibatan para santri dan santriwati dalam pembangunan gedung.

Pengasuh ponpes di bawah Yayasan Hidayatul Mubtadiin Lirboyo itu memastikan, proyek pembangunan dilakukan sesuai prosedur.

Pihaknya mengatakan, tetap melibatkan tenaga profesional dalam setiap tahapan penting meskipun proyek ini dikerjakan secara mandiri oleh pesantren.

"Untuk hal-hal krusial seperti desain, pelaksanaan, dan pengawasan, kami bekerja sama dengan pihak yang memiliki keahlian dan sertifikasi resmi. Para santri hanya membantu sebagai tenaga tambahan atau kuli bangunan," jelasnya pada Kamis (2/10/2025).

 

2. Sukarela, Amal Jariyah

Pria yang akrab disapa Gus Muid itu menegaskan, peran santri hanya bersifat sukarela.

Gus Muid menyebut, para santri bergabung dalam proses pembangunan sebagai bentuk pengabdian, bukan sebagai tenaga utama.

"Keterlibatan santri tidak dominan. Mereka hanya membantu tukang dan niat mereka semata-mata sebagai ladang amal jariyah," imbuh Gus Muid.

 

3. Tujuan Pembangunan Gedung Baru

Gus Muid menambahkan, pihaknya sangat berhati-hati dalam setiap proses pembangunan, karena gedung baru itu akan digunakan untuk menampung santri dalam jumlah besar. 

"Kami ingin memastikan keamanan gedung, karena saat ini santri Lirboyo sudah mencapai sekitar 40 ribu orang. Tentu fasilitas harus memadai," ucap Gus Muid.

Lebih lanjut, pihak pesantren berharap masyarakat tidak salah paham dengan beredarnya video tersebut.

Menurut Gus Muid, semangat gotong royong para santri justru mencerminkan nilai kebersamaan yang sudah lama dijunjung tinggi di lingkungan pesantren.

"Santri ikut serta bukan karena terpaksa, tapi karena merasa memiliki pesantren ini. Apa yang mereka lakukan kami yakini akan menjadi amal kebaikan yang terus mengalir," jelasnya. 

 

4. Tragedi Ponpes Khoziny Jadi Pembelajaran

Dalam kesempatan yang sama, Gus Muid menyampaikan belasungkawa atas insiden runtuhnya bangunan di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo.

Gus Muid menyebut, peristiwa itu menjadi pembelajaran agar meningkatkan kualitas dan keselamatan pembangunan gedung.

"Kejadian di Ponpes Al Khoziny memberi pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa pembangunan pesantren harus mengutamakan aspek keselamatan sejak tahap perencanaan hingga konstruksi," tegasnya.

(*)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved