Polisi Tewas di Lombok Barat

Inikah Motif Briptu Rizka Tega Bunuh Suaminya Brigadir Esco? Sempat Tanyakan Soal Utang Bank

Terkuak dugaan motif pembunuhan untuk melunasi utang jika Esco meninggal dunia.  Rizka sempat menelepon pihak bank sepekan sebelum peristiwa tragis

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA KUSUMANINGRUM
KASUS PEMBUNUHAN BRIGADIR ESCO- Polisi gelar rekonstruksi kasus kematian Brigadir Esco di Dusun Nyiur Lembang, Kabupaten Lombok Barat, Senin (29/9/2025). Terkuak dugaan motif pembunuhan untuk melunasi utang jika Esco meninggal dunia.  Rizka sempat menelepon pihak bank sepekan sebelum peristiwa tragis 

Menurutnya Rizka mencari Esco secara mandiri tanpa lapor polisi.

"Justru itu karena ini suami istri, ketika sudah mencari ternyata besok paginya datang pasti akan dipanggil suaminya ini. Hal-hal seperti ini dia ndak mau juga sebagai seorang istri kemudian suaminya bermasalah," katanya.

Polisi Rahasiakan Motif

Seperti diketahui, rekonstruksi kematian Brigadir Esco telaha digelar di rumah tempat Rizka dan Esco tinggal, Dusun Nyiur Lembang, Desa Lembar, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Senin (29/8/2025).

Meski rekonstruksi kasus telah dilakukan, pihak kepolisian masih memilih bungkam terkait latar belakang atau motif dari peristiwa tragis tersebut.

Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB, AKBP Catur Erwin Setiawan, saat ditemui di lokasi rekonstruksi di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, enggan membeberkan motif pembunuhan.

"Mohon maaf, motif masih kami rahasiakan,” ujar AKBP Catur, Senin (29/9/2025) pasca melaksanakan gelar perkara, dikutip Tribunlombok.com.

Baca juga: Pemeran Pengganti di Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir Esco, Keluarga Merasa Ada yang Disembunyikan

Sementara, keluarga korban bahkan mengungkapkan kekecewaannya terhadap proses hukum yang dianggap tidak transparan. 

Ayah almarhum Brigadir Esco, Samsul Herawadi, secara terbuka menyatakan ketidakpuasan atas rekonstruksi yang dilakukan secara tertutup di area rumah korban.

"Kan katanya terbuka tapi kenapa ditutup-tutupi begini, kan kami nggak paham. Kami pada saat rekonstruksi di dalam rumah juga ndak dikasih masuk,” tegas Samsul.

Tak hanya dari sisi kepolisian, Samsul juga menuding keluarga tersangka Brigadir Riska tidak kooperatif dan terkesan menutupi fakta penting yang bisa mengungkap kasus ini secara utuh.

“Kayaknya ada yang disembunyikan juga sama keluarga tersangka. Kalau memang satu arah mengungkap tersangka, kenapa tidak kita kerjasama?” ungkapnya.

Lebih jauh, Samsul mengaku sempat menjadi korban tuduhan. 

Ia menyebut bahwa dirinya pernah dituduh sebagai dalang pembunuhan anaknya.

“Sampai-sampai saya dituduh balik bahwa sayalah dalang di balik kematian anak saya. Itu disampaikan lewat media, di podcast terakhir sebelum dia berangkat ke Kalimantan,” pungkasnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved