Berita Viral
Rocky Gerung Sebut Presiden Prabowo Ngaco Angkat Qodari Jadi Kepala KSP, Ini Reaksi Mahfud MD
Sebut keputusan Prabowo Subianto menunjuk Qodari sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan RI (KSP) adalah hal ngaco, pengamat politik sekaligus
TRIBUNSUMSEL.COM - Sebut keputusan Prabowo Subianto menunjuk Qodari sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan RI (KSP) adalah hal ngaco, pengamat politik sekaligus mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI), Rocky Gerung.
Pada Rabu (17/9/2025), dalam reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid III, M Qodari resmi dilantik menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Qodari menggantikan Letjen (Purn) TNI AM Putranto, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala KSP.
Ngaco merupakan bahasa tidak baku untuk menggambarkan ketidak jelasan atau tidak masuk akal.
Sebut keputusan Presiden ke-8 RI tersebut ngaco, Rocky Gerung pun mengungkap alasannya.

Pria berusia 66 tahun itu menyebut Qodari adalah duri di pemerintahan dan duri bagi masyarakat sipil.
"Pak Prabowo ingin meng-address tuntutan publik itu. Tapi addess-nya juga ngaco karena ngangkat Qodari," ungkap Rocky Gerung, dikutip dari YouTube Mahfud MD pada 23 September 2025.
"Jadi Qodari jadi duri pada daging, bukan hanya pada Prabowo, tapi pada masyarakat sipil," lanjutnya.
Qodari merupakan sosok pencetus tiga periode di akhir masa jabatan Jokowi.
Ide tersebut bak mencederai demokrasi di Indonesia yang sudah memiliki aturan dengan maksimal Presiden hanya menjabat dalam tiga periode.
"Qodari yang mengusulkan supaya Prabowo tiga periode, artinya Prabowo pakai Qodari supaya dia tiga periode juga?" jelas Rocky Gerung.
Hal itu membuat Rocky Gerung menyebut Prabowo Subianto salah jalan mengangkat Qodari sebagai KSP setelah masyarakat turun ke jalanan karena mempertanyakan demokrasi di Indonesia.
"Jadi kita mesti kasih kritik juga bahwa reaksi Prabowo dengan mengangkat Qodari itu reaksi yang buruk. Dengan kata lain, berarti Prabowo tidak pernah pelajari geneologi atau prestasi antidemokrasi dari Qodari. Ini publik akhirnya punya persepsi semacam itu," jelas pria lulusan Universitas Indonesia tersebut.
"Udah bagus bereaksi reshuffle pertama, sekarang reshuffle kedua dia tidak sempat memikirkan apa tuntutan publik," jelas Rocky Gerung.
"Jadi refleksi dia terhalang oleh keinginan dia untuk langsung meng-address kepentingan publik tuh. Dan address itu justru menimbulkan sensasi negatif."
Nasib Ketua OSIS SMA Negeri 5 Purwokerto Diduga Gelapkan Dana Konser Ultah Sekolah Rp 50 Juta |
![]() |
---|
Disebut Paham Ritme hingga Memantau, Ini Gelagat Anggun Eks Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp10 M |
![]() |
---|
Sosok Pak Samuri, Pria Lansia di Sidodadi Promosikan Akun Tiktoknya Lewat Masjid, Minta Bantu"Yupot" |
![]() |
---|
Hendak Beri Kejutan Istri, Pejalan Kaki di Tangsel Tewas Ditabrak Mercy, Pilu Anaknya Masih Kecil |
![]() |
---|
VIDEO Detik-detik Bus White Horse Viral Senggol Mobil di Tol, Pihak Perusahaan Buka Suara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.