Berita Viral

Alasan PDIP Pecat Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo usai Sesumbar Rampok Uang Negara agar Miskin

Ia menegaskan, tindakan tersebut sudah masuk kategori pelanggaran berat yang menyangkut disiplin partai.

|
Editor: Weni Wahyuny
TribunGorontalo.com
ANGGOTA DPRD DIPECAT - Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo saat bersama wanita diduga selingkuhannya. Dalam video itu, Wahyudin sesumbar akan menghabiskan uang negara agar miskin. Kini ia dipecat. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pecat Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo yang sesumbar rampok uang negara biar miskin.

Bukan keputusan instan, PDIP menyebut pemecatan itu sudah sesuai mekanisme.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat menyebut, pemecatan Wahyudin dilakukan untuk menindaklanjuti laporan dan rekomendasi resmi dari DPD PDIP Provinsi Gorontalo.

Pelanggaran yang dibuat pula masuk ke dalam pelanggaran berat.

"Ditunggu saja (surat pemecatan), sekarang lagi dalam proses,” kata Djarot saat dikonfirmasi, Sabtu (20/9/2025), dikutip Tribungorontalo.com

Menurut Djarot, apa yang dilakukan oleh Wahyudin tidak bisa dianggap sepele. 

Ia menegaskan, tindakan tersebut sudah masuk kategori pelanggaran berat yang menyangkut disiplin partai.

“Bentuk pelanggaran berat terhadap disiplin partai, disiplin ideologi, dan disiplin etika,” tegasnya.

Lebih lanjut, Djarot menuturkan bahwa setiap pelanggaran di tubuh partai harus diberikan sanksi tegas, sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilakukan.

Baca juga: PDIP Pecat Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo usai Sesumbar Rampok Uang Negara, Pelanggaran Berat

Dalam kasus Wahyudin, ia menilai bobot pelanggaran sudah jelas berada pada level tertinggi.

“Menurut saya, itu sudah masuk pelanggaran berat. Lagi diproses pemecatan pada yang bersangkutan, itu juga sesuai dengan surat laporan dan rekomendasi dari DPD PDI Perjuangan Gorontalo disertai dengan bukti-bukti yang cukup,” ujarnya.

DPP PDIP disebut Djarot tak akan menutup mata terhadap dinamika yang terjadi di lapangan, terlebih kasus Wahyudin telah menimbulkan kegaduhan besar di tengah masyarakat.

“Setiap pelanggaran harus diberikan sanksi, dan sanksi disesuaikan dengan berat ringannya pelanggaran tersebut,” tambah Djarot.

Sebelumnya, nama Wahyudin Moridu mencuat ke publik setelah videonya bersama seorang wanita tersebar luas di media sosial.

Pantauan TribunGorontalo.com, video itu diambil dalam sebuah mobil Sport Utility Vehicle (SUV) yang viral di media sosial, salah satu diunggah Instagram @lambe_turah, Jumat (19/9/2025).

Baca juga: Sosok Megawati, Istri Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Sesumbar Rampok Uang Negara, Maafkan Suami

Dalam video yang direkam oleh seorang wanita yang tampak duduk di sampingnya.

Anggota DPRD bernama Wahyudin sesumbar akan merampok uang negara.

Wahyudin diduga sedang dalam perjalanan menuju Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Sambil tertawa bersama sang wanita, Wahyudin mengaku jika perjalanannya ini dibiayai negara. 

"Hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara," sambil tertawa bersama sang wanita. 

"Kita rampok ajah uang negara ini kan. Kita habiskan ajah, biar negara ini makin miskin," ucap ia lagi sambil tertawa. 

Baca juga: Tangis Penyesalan Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo di Depan Istri Usai Sesumbar Rampok Uang Negara

Minta Maaf

Kini Wahyudin muncul bersama istri sahnya meminta maaf.

Istri Wahyudin bernama Megawati Musi.

Klarifikasi ini disampaikan melalui unggahan di akun Facebooknya, di mana ia juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan. 

"Saya Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, bersama ini saya didampingi oleh istri saya

Megawati Nusi, dengan ini atas nama pribadi dan keluarga saya memohon maaf atas video yang telah

diviralkan lewat TikTok beberapa waktu lalu. Sesungguhnya bapak ibu sekalian saya tidak berniat untuk

melecehkan ataupun menyinggung masyarakat Gorontalo yang saya wakili. Semua ini murni kesalahan saya,” kata Wahyudin.

Wahyudin siap menanggung segala konsekuensi atas pernyataan yang membuat rakyat geram. 

"Apapun konsekuensi yang ditimbulkan atas video ini, saya, keluarga, dan teman-teman dekat saya memohon maaf, dan saya bersama istri saya siap menanggung konsekuensinya,” tambahnya.

Meski sudah meminta maaf, desakan warganet agar Wahyudin mengundurkan diri dari jabatannya masih terus bermunculan di lini masa.

Banyak yang menilai klarifikasi tidak cukup untuk menutup polemik pernyataan soal “rampok uang negara”.

Baca juga: Sosok FT, Wanita Rekam Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo akan Rampok Uang Negara, Diduga Selingkuhan

Mengaku Mabuk

Di hadapan Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin mengaku tidak mengatahui ucapan dan video tersebut. 

Saat itu dia dalam kondisi mabuk.

"Sejak malam sampai besok pagi ke bandara (Djalaluddin Gorontalo), masih kondisi tidak sadar, artinya dalam keadaan mabuk," ungkap Kepala BK DPRD Gorontalo Fikram Salilama dalam konferensi pers di kantor DPRD Provinsi Gorontalo pada Jumat malam.

"Kami tanyakan kepada beliau, 'Apakah Saudara tahu video yang sekarang beredar menyangkut diri Saudara?' Beliau menjawab, 'Baru hari ini saya tahu'," ujar Fikram menirukan perkataan Wahyu.

Sejumlah fakta terkait video Wahyudin Moridu bersama seorang wanita itu akhirnya terungkap. Wahyudin telah membenarkan bahwa dirinya adalah sosok yang ada dalam video viral tersebut.

Namun, Wahyudin mengaku saat video itu direkam, ia tidak dalam kondisi sadar. Ia juga tidak mengetahui dirinya direkam oleh teman wanitanya.

"Kami lihat di momen video itu ada botol minuman. Kami kejar (tanya), 'Apakah Saudara telah mengonsumsi minuman keras?' Yang bersangkutan menyampaikan bahwa sejak tadi malam dia minum minuman keras. Sampai besok paginya ke bandara, dia masih dalam kondisi tidak sadar, artinya dalam keadaan mabuk. Ini adalah penyampaian beliau," papar Fikram.

Ia menambahkan bahwa Wahyudin telah menyetujui semua pengakuannya kepada BK DPRD untuk disampaikan ke publik.

"Alhamdulillah, yang bersangkutan setuju," jelasnya

Adapun wanita dalam video bersama Wahyudin berinisial FT dan bukan istrinya. Wanita tersebut diduga selingkuhan, motif menyebar video diduga karena minta dinikahi.

Tangis Wahyudin Depan Istri

Sementara, dalam momen yang berbeda  Tangis penyesalan Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo sebut rampok uang negara biar miskin.

Momen ini dibagikan istri istri sah Wahyudin Moridu, yang mengunggah satu video di Facebook pribadinya.

Video itu dibubuhi judul, "Apapun yang terjdi kita ada selalu untuk ngana Ujian ini trng hadapi sama2,Kita syg ngana wago,"

Meski didominasi cuplikan gelap, namun hal yang menarik adalah suara seseorang dalam video itu. 

Diduga itu adalah suara aleg PDIP Gorontalo yang sedang membuat "pengakuan dosa" kepada sang istri sahnya tersebut.

Dilihat dari jam tayang, dipastikan video tersebut diunggah pada Jumat malam (19/9/2025) kemarin.

Video itu memang tak dimaksudkan untuk dinikmati secara visual.

Sebab, fokus sebetulnya pada audionya. Hanya terlihat tangan yang saling menggenggam.

Diduga Wahyudin yang sedang menggenggam tangan Mega Nusi. 

Dalam video tersebut, terdengar jelas Wahyudin menceritakan latar belakangnya dulu sebelum jadi anggota DPRD Provinsi Gorontalo termuda periode 2025-2031. 

Kepada Mega, Wahyudin mengaku kufur nikmat sejak jadi anggota DPRD Provinsi Gorontalo.

Kepada istrinya yang sambil sesegukan, ia mengenang kembali masa-masa sulit sebelum menjabat sebagai wakil rakyat.

Saat itu, kehidupannya hanya bergantung pada pendapatan sebagai sopir mobil dengan gaji Rp100 ribu per hari.

Meski serba terbatas, ia masih mampu memberikan perhatian dan membantu istrinya yang kala itu sedang kuliah, bahkan ikut mendampingi hingga penyelesaian skripsi.

Namun setelah duduk sebagai anggota dewan, Wahyudin merasakan adanya jarak yang semakin jauh dari orang-orang terdekat.

Kesederhanaan yang dahulu menjadi kekuatan justru perlahan memudar.

Dalam pengakuannya, ia menyadari banyak kesalahan yang telah terjadi.

Ia bertekad untuk memulai kembali dari nol bersama keluarga, meski harus kembali hidup sederhana dengan penghasilan yang jauh lebih kecil.

Wahyudin melihat perjalanan ini sebagai sebuah ujian dan titik balik dalam hidupnya.

Ia menganggap segala hujatan dan konsekuensi yang muncul merupakan bagian dari tanggung jawab sebagai pejabat publik.

Namun, ia tetap menaruh harapan besar agar keluarganya tetap setia mendampingi.

"Kita minta satu hal pa ngana, jangan kasih tinggal kita (satu hal yang saya minta, jangan tinggalkan saya)," katanya. 

Sumber : Tribun Gorontalo

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved