Berita Viral

Sosok I, Pelaku Pembacokan Serda Rahman TNI di Wonosobo hingga Tewas, Ditangkap usai Sembunyi

Mengenal sosok pelaku yang bacok Serda Rahman Setiawan anggota TNI hingga tewas kini ditangkap.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNBANYUMAS/POLRES WONOSOBO
PEMBACOK TNI DI WONOSOBO - Polisi menangkap pelaku pembacokan Serda Rahman Setiawan, prajurit TNI Kodim Wonosobo yang tewas dibacok pengunjung kafe di Sapuran, Senin (15/6/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok pelaku yang bacok Serda Rahman Setiawan anggota TNI hingga tewas di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (14/9/2025) dini hari.

Serda Rahman tewas dibacok pengunjung kafe.

Pembacokan itu terjadi saat korban berusaha melerai keributan pengunjung dengan petugas restoran.

Kini pelaku akhirnya ditangkap di tempat persembunyiannya di Kecamatan Kepil, Wonosobo.

Pelaku diketahui berinisial I yang berasal dari Wonosobo.

"Iya benar, pelaku sudah ditangkap di wilayah Kecamatan Kepil, Wonosobo, tadi, sekira pukul 11.00 WIB."

"Identitas dan info lengkapnya menyusul," ujar Kasubsi Penjas Sie Humas Polres Wonosobo, Aipda Nanang DP Wibowo saat dikonfirmasi, Senin (15/9/2025).

Baca juga: Penampakan Pelaku Pembacokan Serda Rahman TNI di Wonosobo hingga Tewas, Akhirnya Ditangkap

Niat Melerai Keributan

Diberitakan sebelumnya, Serda Rahman Setiawan tewas setelah menjadi korban pembacokan pengunjung kafe di Sapuran.

Saat kejadian, Rahman datang ke kafe tersebut untuk makan bersama temannya, Vreda.

Namun, terjadi keributan antara pengunjung dengan pegawai kafe.

"Awalnya ada keributan. Operator kafe datang minta bantuan ke Rahman."

"Dia (Serda Rahman) cuma bilang 'udah-udah, pulang-pulang', maksudnya melerai," jelas Vreda, Minggu.

Baca juga: Sosok Serda Rahman, Anggota TNI di Wonosobo Tewas Dibacok Pengunjung di Kafe saat Lerai Keributan

Namun situasi memburuk ketika pelaku yang sebelumnya meninggalkan lokasi, kembali datang sambil membawa senjata tajam.

Tiba-tiba, pelaku menyerang Rahman hingga korban mengalami luka di kepala.

"Pelaku bilang mau pulang tapi balik lagi bawa golok dan langsung menyerang korban."

"Goloknya dari mana, saya kurang tahu," lanjutnya.

Pelaku kemudian melarikan diri.

Pegawai kafe dan Vreda langsung melarikan Serda Rahman ke rumah sakit.

Sayang, nyawa Serda Rahman tak tertolong.

Korban yang merupakan warga Desa Sijambu, Kecamatan Kertek, Wonosobo, dimakamkan di TPU Kertek dengan upacara militer pada Minggu siang.

Kafe Diamuk Massa

Seusai pemakaman, warga menggeruduk kafe lokasi Serda Rahman dibacok. 

Beberapa warga datang menuntut keadilan.

"Menuntut keadilan, intinya nyawa dibalas nyawa," kata Vreda.

Warga yang geram lantas merusak kaca-kaca jendela kafe.

Mereka juga mengambil sejumlah barang kemudian membakarnya di depan kafe.

Kobaran api dan asap hitam tebal membumbung dari barang yang dibakar.

Polisi yang datang ke lokasi langsung mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).

Mereka memasang garis polisi.

Kapolres Wonosobo, AKBP Kasim Akbar Bantilan menyatakan, pihaknya masih mengusut kasus ini.

"Mohon doa, tim lagi bekerja semoga bisa terungkap," ujarnya.

Informasi yang didapat, polisi telah mengantongi identitas pelaku yang berinisial I.

Pelaku kabur setelah kejadian itu.

"Penegakan hukum tetap dari Polres yang menangani."

"Intinya ada keributan di lokasi TKP dan mengakibatkan satu korban."

"Dan sekarang prosesnya sedang kita telusuri dan kita ungkap," lanjutnya.

Sementara itu, dalam aksi tersebut pertemuan antara perwakilan warga dengan pihak berwenang juga telah dilakukan.

"Tadi sudah saya temui. Intinya beberapa poinnya sudah saya sepakati. Intinya kita akomodir," katanya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul BREAKING NEWS: Pembacok Prajurit TNI di Kafe Sapuran Wonosobo Ditangkap, Pelaku Sembunyi di Kepil

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved