Kecelakaan Bus di Gunung Bromo

Terlempar dari Bus, Arty Perawat RSBS Tewas di Bromo Probolinggo, Baru Kehilangan Ayah Sepekan Lalu

Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember tengah berduka setelah 55 Karyawan mengalami insiden kecelakaan bus saat melakukan

Editor: Moch Krisna
(RS Bina Sehat Jember)
KECELAKAAN MAUT : Kondisi bus pariwisata yang ditumpangi rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat Kabupaten Jember setelah kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember tengah berduka setelah 55 Karyawan mengalami insiden kecelakaan bus saat melakukan wisata di Gunung Bromo, Probolinggo, Minggu (14/9/2025).

Ada 8 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

Salah satunya perawat  Arty asal Ngawi tewas di lokasi kejadian setelah terlempar keluar dari bus akibat benturan keras.

Melansir dari Tribunjatimtimur.com, Direktur RS Bina Sehat Jember, dr. Faida, mengungkapkan bahwa musibah ini terasa semakin berat karena ayah Arty baru saja meninggal dunia kurang dari sepekan sebelumnya.

“Arty ini baru beberapa hari lalu kehilangan ayahnya yang dirawat di RS Bina Sehat dan dimakamkan di Ngawi. Belum genap seminggu, ia menyusul sang ayah dalam kecelakaan tragis di Probolinggo,” ujar dr. Faida dengan nada haru.

Menurut keterangan saksi mata, Arty terlempar keluar dari bus saat kecelakaan terjadi. Jenazahnya kemudian disucikan bersama tujuh korban lainnya dan dibawa menggunakan ambulans milik RS Bina Sehat.

Kecelakaan terjadi saat bus pariwisata yang mengangkut rombongan pegawai menabrak pagar besi di jalan raya hingga roboh.

Polda Jawa Timur langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab insiden.

“Kebanyakan pegawai yang ikut dalam rombongan berangkat bersama keluarga mereka. Niatnya untuk rekreasi, tapi musibah menimpa,” tambah Faida

 

Kronologi Kecelakaan Bus Wisata

Kecelakaan maut tersebut terjadi sekitar pukul 12.14 WIB di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo

Bus pariwisata bernopol P 7221 UG yang dikemudikan Albahri (57), warga Sumbersari, Probolinggo, melaju dari arah Bromo dengan membawa sekitar 55 penumpang.

Bus “Black Mamba” yang terlibat kecelakaan diketahui merupakan armada pariwisata asal Jember dengan tipe Jetbus 3 bermesin belakang berbasis sasis Hino.

Kendaraan ini tergolong besar dan kerap digunakan untuk perjalanan wisata jarak jauh. 

Bus tiba-tiba tidak terkendali setelah diduga mengalami rem blong, lalu menabrak pembatas jalan dan sebuah sepeda motor milik kurir. Benturan keras membuat sejumlah penumpang terlempar keluar dari bus.

Akibat peristiwa ini, delapan orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk Hendra bersama istri dan anaknya. 

Selain itu puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

 

Pengakuan Sopir

Rem blong menjadi penyebab terjadinya kecelakaan maut bus pariwisata yang menewaskan 8 wisatawan di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025).

Albahri (57) sopir bus mengatakan, jika dirinya sudah merasakan rem bus yang dikendarainya ketika sampai di wilayah Jatian, Desa Boto, sudah tidak enak, sehingga memutuskan untuk ke pinggir dengan memelankan laju kendaraan.

"Sampai di Jatian itu rem sudah tidak enak, akhirnya saya ke pinggir pelan-pelan. Malah sama pengendara di belakang saya itu sampai di klakson dan saya juga ikut klakson," kata Albahri. 

Selain melaju pelan, menurut Albahri, dirinya juga sempat memberitahukan kondekturnya untuk pergi ke belakang karena rem bus yang dikendarai sudah blong setelah sebelumnya merasa tidak enak.

"Sudah kerasa tidak enak, jadi saya langsung suruh Melo (Kondektur) ke belakang dan bilang kalau rem blong," ujar Albahri.

Saat di Jatian itu, lanjut Albahri, ketika melintas di jalan yang sedikit naik dan menikung, dirinya langsung memutuskan banting stir. Sebab, di sisi jalan sebelah kiri itu banyak kendaraan melintas, baik itu mobil dan sepeda motor.

"Jadi saya langsung banting ke kanan, karena di depan itu kosong. Jadi rem blong itu sudah dari Jatian itu yang angin nya sudah tidak ada. Un rem juga saya fungsikan tapi juga tidak bisa, saya juga sudah pasrah," terang Albahri.

Di dalam bus tersebut, sambungnya, terdapat kurang lebih 55 penumpang dari RS Bina Sehat

"Kondisi bus saat berangkat dan bahkan saat pulang sebelum sampai di Jatian ini masih aman, tidak ada apa-apa. Tiba-tiba nge blong dan angin langsung habis," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved