Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta

Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Disebut Pernah Laporkan Bullying, Namun Sekolah Tak Menanggapi

Eks Kepala Densus 88 Antiteror, menyebut pelaku ledakan SMAN 72 pernah laporkan kasus bullying ke sekolah tapi tak ditanggapi

TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
LEDAKAN DI MASJID - Suasana pascaledakan di masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). Ternyata pelaku sempat melaporkan tindakan bullying padanya, namun tak ditanggapi pihak sekolah. 

Ringkasan Berita:
  • Menyebut pelaku ledakan SMAN 72 pernah laporkan kasus bullying ke sekolah tapi tak ditanggapi, eks Kepala Densus 88 Antiteror, Komjen Marthinus Hukom. 
  • Diperkuat dengan temuan catatan pribadi milik pelaku ledakan SMAN 72 tersebut, adanya laporan soal bullying ini juga. 
  • Pelaku dalam buku catatannya juga menuliskan bahwa ia merasa tak berdaya setelah laporan bullying tersebut tak ditanggapi pihak sekolah.

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Fakta baru dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta yang terjadi pada Jumat (7/11/2025) kini terungkap.

 pelaku ledakan SMAN 72 yang kini menjadi anak berhadapan dengan hukum (ABH) itu ternyata pernah melaporkan tindakan perundungan atau bullying kepada pihak sekolah dari hasil penyelidikan sementara dan keterangan para siswa. 

Akan tetapi pihak sekolah tidak menanggapi laporan bullying tersebut.

Hal ini diungkap oleh Eks Kepala Densus 88 Antiteror Komjen Marthinus Hukom.

Marthinus menyebut adanya laporan soal bullying ini juga diperkuat dengan temuan catatan pribadi milik pelaku ledakan SMAN 72 tersebut.

“Itu kan dari hasil investigasi anak-anak penyidik di lapangan ya. Bahwa dia bersama temannya itu pernah lapor ke sekolah bahwa dia di-bully, tapi tidak ditanggapi,” kata Marthinus, Selasa (18/11/2025), dilansir Kompas.com.

LEDAKAN SEKOLAH - Situasi terkini SMA 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara nampak sepi, Minggu (9/11/2025). Terlihat sudah tak ada pengamanan yang ketat seperti saat kejadian. Sebagian guru SMAN 72 Jakarta telah mengikuti pemulihan trauma usai ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) lalu.
LEDAKAN SEKOLAH - Situasi terkini SMA 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara nampak sepi, Minggu (9/11/2025). Terlihat sudah tak ada pengamanan yang ketat seperti saat kejadian. Sebagian guru SMAN 72 Jakarta telah mengikuti pemulihan trauma usai ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) lalu. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Marthinus menuturkan ABH dalam buku catatannya juga menuliskan bahwa ia merasa tak berdaya setelah laporan bullying tersebut tak ditanggapi pihak sekolah.

ABH juga menyebut tidak adanya keadilan karena laporannya tak digubris.

“Bahkan dia kan sampai bilang bahwa, ‘Untuk apa percaya sama Tuhan, kita lapor kepada sekolah aja juga tidak ada keadilan,’ begitu,” ujar Marthinus.

Dari temuan fakta ini, Marthinus menilai pihak sekolah perlu bersikap terbuka dan jujur mengenai adanya perundungan di lingkungan siswa. 

Pasalnya, perundungan memiliki banyak bentuk dan tidak selalu tampak sebagai tindakan besar. 

Klarifikasi Pihak Sekolah

Sementara itu, Kepala SMAN 72 Jakarta Tetty Helena Tampubolon membantah adanya laporan perundungan dari siswa maupun guru.

“Yang saya panggil memang satu, lalu saya minta tolong ke tiga guru BK lainnya, ‘siapa yang sudah dihubungi?’ Ternyata jawabannya, ‘Bu, kami enggak ada (laporan soal bully),’” kata Tetty.

Tetty menyebut pihaknya juga telah menggali informasi tentang laporan bullying tersebut, tetapi sekolah tidak menemukan adanya perundungan terhadap terduga pelaku.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved