Hari Guru Nasional 2025
9 Guru yang Menjadi Pahlawan Nasional, Jasa dan Pemikirannya Dikenang Sepanjang Masa
t 9 guru yang menjadi pahlawan nasional, momentum peringatan Hari Guru Nasional 2025 di antaranya Ki Hajar Dewantara, RA Kartini, Rohana Kudus dll.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Begitu besar jasa guru. Sumbangsih pemikiran, tenaga dan jasa-jasanya bahkan abadi sepanjang masa.
Berikut sedikitnya terdapat 9 guru yang menjadi pahlawan nasional, momentum peringatan Hari Guru Nasional 2025.
Jasa-jasa mereka dikenang sepanjang masa semoga menjadi amal jariah baginya, Insya Allah.
1. Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara (RM Soewardi Soerjaningrat) (1889-1959)
Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Beliau mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara agar lebih dekat dengan rakyat tanpa melihat dirinya yang keturunan ningrat.
Ki Hajar Dewantara sendiri memiliki arti Bapak (Ki) Pendidik (hajar) utusan yang menyatukan antar masyarakat(dewantara)
Beliau adalah pelopor pendidikan bagi rakyat pribumi. Panggilan jiwanya sebagai seorang pendidik mendorong dirinya mendirikan Perguruan Taman Siswa pada 3 Juli 1922.
Ia memperjuangkan hak pendidikan untuk semua lapisan masyarakat, terutama pribumi. Saat itu, pendidikan hanya diperuntukkan bagi kaum bangsawan dan penjajah Belanda.
Tak hanya merintis Pendidikan, Ki Hajar Dewantara secara aktif menolak Undang-undang Sekolah Liar atau Wilde Scholen Ordonnantie pada 1932. Kapasitasnya di bidang pendidikan membawanya di berbagai posisi penting di pemerintahan.
Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 1950. Selain itu, dia mendapat gelar doktor honoris causa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1959.
Karena pengabdiannya, Pemerintah Indonesia mengangkat Ki Hajar Dewantara sebagai Pahlawan Nasional pada 1959.
2. Raden Ajeng Kartini (1879-1904)
Raden Ajeng Kartini adalah pejuang emansipasi pendidikan bagi perempuan. Ia lahir di Jepara, Jawa Tengah.
Raden Ajeng Kartini adalah salah satu pelopor pendidikan dan emansipasi perempuan. Meskipun terikat dalam tradisi yang membatasi ruang geraknya, Kartini tetap bersemangat untuk berbagi ilmu.
Karyanya Habis Gelap Terbitlah Terang (kompilasi surat-suratnya, diterbitkan setelah wafat) dan pemikiran tentang emansipasi dan pentingnya pendidikan untuk perempuan.
Pemikiran dan surat-suratnya memotivasi kesadaran pentingnya pendidikan untuk kaum perempuan.
Lewat surat-suratnya, Kartini menyuarakan pentingnya pendidikan bagi perempuan dan kesetaraan hak. Pada 1903, Kartini menikah dengan K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang merupakan bupati Rembang saat itu.
Setelah menjadi seorang istri, Kartini tetap bersemangat menjadi guru. Suaminya mendukung keinginan Kartini dan memberinya kebebasan untuk mendirikan sekolah wanita di Rembang. Karena dedikasinya, Kartini dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 2 Mei 1964.
3. K. H. Hasyim Asy’ari KH Hasyim Asy'ari (1871-1947)
Hasyim Asy’ari adalah ulama dan pahlawan nasional yang lahir pada 14 Februari 1871. Hasyim Asy’ari pemrakarsa dari berdirinya salah satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).
Ia cukup peduli dengan pendidikan, terutama pendidikan umat muslim. Sepulangnya menimba ilmu di Makkah pada 1899, ia pun mendirikan pesantren Tebu Ireng yang menjadi pesantren terbesar dan terpenting di Pulau Jawa pada abad ke-20.
4. KH Ahmad Dahlan (1868-1923)
KH Ahmad Dahlan adalah sosok penting dalam pendidikan Islam di Indonesia. Ia mendirikan Muhammadiyah pada 1912 dengan tujuan untuk memperbarui pendidikan Islam dengan mengadopsi metode yang lebih modern.
Melalui Muhammadiyah, ia menciptakan sekolah-sekolah yang memberikan pendidikan modern dan agama secara seimbang. Selain itu, Ahmad Dahlan aktif mengajar agama di lingkungan priyayi sebagai anggota Boedi Oetomo.
Ahmad Dahlan memantik kesadaran masyarakat atas nasibnya sebagai bangsa terjajah dan tertinggal dalam berbagai hal. Hingga kini, organisasinya konsisten bergerak memajukan, mencerdaskan dan mencerahkan bangsa melalui berbagai bidang, termasuk pendidikan.
Atas jasa-jasanya, Ahmad Dahlan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 27 Desember 1961 oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 657.
5. Jenderal Soedirman (1916-1950)
Sebelum menjabat menjadi Panglima TNI, Jenderal Soedirman sempat berkuliah keguruan. Namun berhenti pada 1936 dan mulai bekerja sebagai guru. Bahkan, ia sempat menjadi kepala sekolah.
Ia tercatat sebagai pengajar di Sekolah Dasar Muhammadiyah dan dikenal dengan metode pengajaran berbasis moral. Soedirman tetap mengajar setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942.
Lalu Pada 1944, Soedirman bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang disponsori Jepang. Selanjutnya, ia bergabung di Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang kemudian ditunjuk sebagai Panglima TNI atau BKR pertama oleh Presiden Soekarno pada 27 Juni 1947 di Yogyakarta.
Atas taktik perang gerilya, Soedirman diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 10 Desember 1964.
6. Raden Dewi Sartika ((1884-1947)
Raden Dewi Sartika adalah pionir pendidikan bagi kaum perempuan pribumi di Indonesia. Pada 16 Januari 1904, ia mendirikan Sekolah Istri di Bandung.
Sekolah tersebut memberikan pelajaran dasar bagi perempuan pribumi. Sekolah ini terus berkembang dan berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi pada 1929.
Mata pelajaran yang diberikan meliputi dasar-dasar berhitung, menulis, membaca, memasak, menyetrika, mencuci, membatik, dan merawat orang sakit. Pada 1908, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduran Agah Suriawinata, seorang guru sekolah Karang Pamulang.
Suami-istri itu pun berjuang untuk memajukan Pendidikan bagi kaum wanita. Usahanya meningkatkan pendidikan perempuan pribumi membuat Dewi Sartika dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 252 Tahun 1966.
7. Rohana Kudus (1884-1972)
Pahlawan nasional Rohana Kudus tidak cuma sosok jurnalis perempuan yang handal. Rohana Kudus mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang pada 1911.
Sekolah keterampilan khusus ini diperuntukkan bagi perempuan. Mereka diajarkan baca-tulis, mengelola keuangan, pendidikan agama, budi pekerti, dan bahasa Belanda.
8. Maria Walanda Maramis (1872-1924)
Maria Walanda Maramis lahir di Kema, Sulawesi Utara. Ia adalah tokoh emansipasi pendidikan perempuan di daerah Sulawesi. Ia berjuang agar perempuan dapat memperoleh pendidikan yang layak.
Ia adalah pendiri Pikiran Wanita, organisasi yang memperjuangkan pendidikan untuk perempuan. Ia juga mengembangkan pengajaran keterampilan dan etika di Sulawesi Utara.
9. Sutomo (Dr. Soetomo, 1888-1938)
Sutomo lahir pada 30 Juli 1888 di Nganjuk, Jawa Timur. Ia adalah pendiri Boedi Oetomo, organisasi pelopor gerakan kebangkitan nasional. Selain sebagai dokter, ia sangat peduli terhadap pendidikan masyarakat Indonesia.
Karya dan kontribusinya adalah sebagai pendiri Boedi Oetomo (1908) yang mendorong pembentukan sekolah-sekolah. Ia juga terkenal dengan pemikiran tentang pentingnya pengembangan pendidikan untuk kebangkitan bangsa.
Sebagai pendiri Boedi Oetomo, ia turut mendorong kemajuan pendidikan bagi rakyat Indonesia dan menginspirasi pentingnya pendidikan untuk kebangkitan nasional.
Tokoh-tokoh pendidikan Indonesia di atas telah memberikan sumbangsih besar bagi pengembangan pendidikan Indonesia. Khususnya sistem pendidikan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Demikian 9 Guru yang Menjadi Pahlawan Nasional, Jasa dan Pemikirannya Dikenang Sepanjang Masa. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Makna Guru Hebat Indonesia Kuat, Tema Peringatan Hari Guru Nasional 2025, Logo dan Filosofinya
Baca juga: Sejarah Hari Guru Nasional Diperingati Setiap 25 November & Jumlah Guru di Indonesia Tahun 2024-2025
Baca juga: 3 Contoh Teks Naskah Doa Hari Guru Nasional 2025 Menyentuh Hati, Bacaan Arab dan Indonesia
Baca juga: Panduan Susunan Acara Upacara Hari Guru Nasional 2025 Resmi dan Contoh Teks Amanat Pembina Upacara
guru yang menjadi pahlawan nasional
tokoh guru yang menjadi pahlawan
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
RA Kartini
Raden Dewi Sartika
kh ahmad dahlan dan kh hasyim asyari
jenderal sudirman adalah
dr Soetomo
rohana kudus adalah
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
| 5 Contoh Cerpen Peringati Hari Guru Nasional 2025 yang Menginspirasi dan Menyentuh Hati |
|
|---|
| Makna Guru Hebat Indonesia Kuat, Tema Peringatan Hari Guru Nasional 2025, Logo dan Filosofinya |
|
|---|
| Sejarah Hari Guru Nasional Diperingati Setiap 25 November & Jumlah Guru di Indonesia Tahun 2024-2025 |
|
|---|
| Panduan Susunan Acara Upacara Hari Guru Nasional 2025 Resmi dan Contoh Teks Amanat Pembina Upacara |
|
|---|
| 15 Contoh Surat untuk Guru Sekolah, Peringati Hari Guru Nasional 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.