Arti Kata Bahasa Arab

Arti Laysal Ilmu Ma Hufizha Innamal Ilmu Ma Nafa'a, Kumpulan Nasihat Ulama tentang Menuntut Ilmu

ilmu adalah yang bermanfaat, yaitu ilmu yang membuahkan amal shaleh dan menimbulkan rasa takut kepada Allah Ta’ala

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
ILMU YANG BERMANFAAT -- Ilustrasi guru mengajar, berikut arti Laysal Ilmu Ma Hufizha Innamal Ilmu Ma Nafa'a, Kumpulan Nasihat Ulama tentang ilmu yang bermanfaat. 

Bahwa hakikat ilmu bukan hanya sekadar dihafal, tetapi yang dapat memberi manfaat.” 

Pernyataan beliau ini menjelaskan bahwa yang sebenarnya dianggap ilmu adalah yang bermanfaat, yaitu ilmu yang membuahkan amal shaleh dan menimbulkan rasa takut kepada Allah Ta’ala.

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang bukan dicari untuk membanggakan diri dan sombong. Sehingga ketika orang di bawahnya menyampaikan suatu ilmu, ia pun menerima jika itu adalah kebenaran.

Ilmu yang bermanfaat membuat seseorang tidak gila dunia, tidak mencari popularitas dan tidak ingin dirinya tenar.

Ilmu yang bermanfaat tidak menjadikan seseorang sombong di hadapan yang lain dan tidak sampai membodoh-bodohi yang lain. 

Ilmu yang bermanfaat adalah pengetahuan yang tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga dapat diaplikasikan untuk kebaikan diri dan orang lain.

Dengan memahami ciri-ciri dan pentingnya ilmu yang bermanfaat, kita dapat lebih selektif dalam menuntut ilmu dan berusaha untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.


Berikut nasihat dari ulama lainnya tentang menuntut ilmu, dikutip dari laman islamhariini.com

Keutamaan Menuntut Ilmu

Imam al-Mawardi asy-Syafi’i rahimahullahu ta’ala berkata:

اعْلَمْ أَنَّ الْعِلْمَ أَشْرَفُ مَا رَغَّبَ فِيهِ الرَّاغِبُ، وَأَفْضَلُ مَا طَلَبَ وَجَدَّ فِيهِ الطَّالِبُ، وَأَنْفَعُ مَا كَسَبَهُ وَاقْتَنَاهُ الْكَاسِبُ؛ لِأَنَّ شَرَفَهُ يُثْمِرُ عَلَى صَاحِبِهِ، وَفَضْلَهُ يُنْمِي عَلَى طَالِبِهِ. 

“Ketahuilah bahwa ilmu adalah sesuatu yang paling mulia yang didambakan seorang pendamba, yang paling utama dicari dan diperjuangkan oleh seorang pencari, serta paling bermanfaat untuk diusahakan dan diperoleh oleh orang yang berusaha. Karena kemuliaannya akan membuahkan hasil bagi pemiliknya, dan keutamaannya akan terus bertambah bagi pencarinya.” 


Ilmu itu Mulia
Sahabat yang mulia Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu pernah mengatakan,

كَفَى بِالْعِلْمِ شَرَفًا أَنْ يَدَّعِيَهُ مَنْ لَا يُحْسِنُهُ، وَيَفْرَحَ بِهِ إِذَا نُسِبَ إِلَيْهِ، وَكَفَى بِالْجَهْلِ ضَعَةً أَنْ يَتَبَرَّأَ مِنْهُ مَنْ هُوَ فِيْهِ، وَيَغْضَبَ إِذَا نُسِبَ إِلَيْهِ   

“Cukup menjadi tanda kemuliaan ilmu  adanya orang yang mengklaim (berilmu) padahal ia tidak memilikinya dan ia bangga  jika disandarkan ilmu kepadanya.  Cukup menjadi tanda rendahnya kebodohan  adanya orang yang berlepas diri darinya padahal dia memang bodoh dan ia marah jika disandarkan kebodohan itu kepadanya .” 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved