Lirik Sholawat

Sholawat Pengantar Tidur Bayi, Bisa Dilakukan Untuk Bayi BBLR

Artikel berikut memuat sholawat pengantar tidur bayi, bisa dilakukan untuk bayi BBLR.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
ILUSTRASI SHOLAWAT - Sholawat pengantar tidur bayi yang bisa dilakukan untuk bayi berat lahir rendah (BBLR). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel berikut memuat sholawat pengantar tidur bayi, bisa dilakukan untuk bayi BBLR.

Mengamalkan atau membacakan sholawat selain sebagai ibadah juga memiliki sejumlah manfaat, di antaranya untuk kesehatan dan ketenangan. 

Sejumlah penelitian telah dilakukan dan dipublikasikan. Di antaranya penelitian yang dilakukan Farida Salwa Azizah, dari Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bersama dengan Falasifah Ani Yuniarti Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Rina Prawati RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo.

Dalam penelitian berjugul Pengaruh Terapi Sholawat Terhadap Heart Rate, Respiration Rate, dan
Saturasi Oksigen pada Bayi BBLR Di Ruang NICU : Case Report memuat terapi murottal merupakan salah satu jenis terapi nonfarmakologis yang menimbulkan respon relaksasi bagi yang mendengarkannya. 

Irama yang digunakan dalam terapi murottal, yaitu membacakan ayat-ayat Al Qur'an, memiliki efek positif pada pendengar dan dapat mempercepat proses penyembuhan mereka.

Berdasarkan  hasil penelitian yang dilakukan mendengarkan lantunan sholawat pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) terapi sholawat secara rutin ternyata memberikan efek positif pada bayi, di antaranya bayi menjadi tenang dan pernafasan menjadi normal. 

Tentunya dalam pelaksanaan terapi non farmakologis ini tetap harus dikonsultasikan dan dikoordinasikan dengan tenaga medis.

Lebih penting adalah meyakini bahwa membacakan sholawat merupakan salah satu dari ikhtiar. 

Berikut ini bacaan sholawat pengantar tidur bayi yang bisa diamalkan. 

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا عَلىٰ حـَبِيْبِكَ خـَيْرِ الْخَلْقِ كًلِّهِمِ

أَمِنْ تَذَكُّرِ جِيْرَانٍ بِذِي سَلَم ِمَزَجْتَ دَمْعََا جَرَی مِنْ مُّقْلَةِِ بِدَم

فَمَا لِعَيْنَيْكَ إِنْ قُلْتَ اكْفُفَاهَمَتَا ِوَمَا لِقَلْبِكَ إِنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ يَهِم

ٌأَيَحْسَبُ الصَّبُّ أَنَّ الْحُبَّ مُنْكَتِـم ِمَا بَيْنَ مُنْسَجِمِِ مِّنْهُ وَمُضْطَرِم

لَوْلَا الْهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمعاً عَلٰى طَلَلٍ وَلَا أَرِقْتَ لِذِكْرِ الْبَانِ وَالْعَلَـمِ

ْفَكَيْفَ تُنْكِرُ حُبًّا بَعْدَ مَا شَهِدَت بِهٖ عَلَيْكَ عُدُوْلُ الدَّمْعِ وَالسَّقَمِ

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved