Arti Kata Bahasa Arab

Tulisan Arab dan Arti Robbi Audzubika Min Hamazaatis sayatin, Doa Berlindung dari Bisikan Setan

Kita dianjurkan untuk berdoa meminta perlindungan, agar hati kita tetap bersih dan fokus pada amal-amal kebaikan.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel grafis/khoiril
BERLINDUNG DARI BISIKAN SETAN -- Ilustrasi lafal taawuz, berikut doa berlindung dari bisikan setan dan artinya, Robbi Audzubika min hamazaatis sayatin. 

Dalam Q.S. Al-A’raf ayat 16-17, Allah Swt. menjelaskan tekad setan untuk menghalangi kita dari kebaikan.

“Kemudian aku (Iblis) akan mendatangi mereka dari muka, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka …”

Ini menunjukkan bahwa setan akan datang dari segala arah, baik melalui bisikan halus yang tidak disadari, hingga godaan yang jelas terasa.

Salah satu cara utama setan mengganggu manusia adalah dengan menebarkan bisikan yang membuat kita ragu, malas, dan bahkan tergoda untuk melakukan hal-hal yang dilarang Allah Swt.

Bahkan saat kita berusaha melakukan kebaikan seperti beribadah, setan sering kali hadir dan membisikkan rasa malas, bosan, atau memalingkan niat kita dari keikhlasan.

Oleh sebab itu, kita dianjurkan untuk berdoa meminta perlindungan, agar hati kita tetap bersih dan fokus pada amal-amal kebaikan. Dengan memohon perlindungan kepada Allah Swt., kita dapat menjaga diri dari bisikan dan gangguan setan yang menghalangi kita dari ketenangan jiwa.

 

Doa lainnya berlindung dari godaan setan terkutuk.

M. Khalilurrahman Al Mahfani dalam bukunya “Keutamaan Doa & Dzikir Untuk Hidup Bahagia Sejahtera” dicantumkan sebuah doa yang digunakan untuk mengusir setan.

أعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللّٰهِ الثَّامَاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ ، وَذَرَا وَبَرَا وَمِن شَرِّ مَا يَنزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا، وَمِن شَرِّ مَا ذَرَأَ فِى الْأَرْضِ ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ أِلَّا طَارِ قًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَارَ حْمٰنُ . رواه أحمد عن عبد الرحمن بن عنبى

Arab latin: 
A’uudzu bi kalimaatil laahit taammaatillatii laa yujaawizuhunna barruw wa laa faajirum min syarri maa khalaq, wa dzara-a wa bara-a wa min syarri maa yunazzilu minas samaa-i wa min syarri maa ya’ruju fiihaa, wa min syarri maa dzara-a fil ardh, wa min syarri ma yakhruju minhaa, wa min syarri fitanil laili wan nahaar, wa min syarri kulli thaariqin illaa thaarigan yathruqu bi khairin yaa rahmaan.

 

Atinya: 
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna, yang tidak ada kebajikan dan kejahatan yang dapat melampauinya dari kejahatan mahluk-Nya, dari kejahatan yang turun dari langit, dari kejahatan sesuatu yang naik di dalamnya, dari kejahatan sesuatu yang diciptakan di muka bumi, dari kejahatan yang keluar dari padanya, dari kejahatan fitnah pada waktu malam dan pada waktu siang, dan dari kejahatan setiap jalan, kecuali jalan menuju kepada kebaikan, ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih.” (HR Ahmad dari Abdurrahman)

Doa-doa di atas mengajarkan kita bahwa manusia, dengan segala keterbatasannya, membutuhkan pertolongan Allah Swt. untuk melindungi diri dari gangguan makhluk halus yang tidak terlihat.

 Setiap kali kita membaca doa ini, kita mengakui kelemahan kita di hadapan Allah Swt. dan menyatakan ketergantungan kita kepada-Nya sebagai satu-satunya tempat berlindung.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved