Seputar Islam
Kumpulan Hadits Mencintai Karena Allah, Makna dan Hikmahnya
Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah maka sungguh ia telah menyempurnakan imannya.'" (HR. Abu Dawud)
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM — Mencintai karena Allah, adalah salah satu anjuran dalam Islam.
Bahkan kalimat tersebut terdapat dalam sejumlah hadits.
Mahabbah (cinta) adalah salah satu nikmat rasa yang Allah anugerahkan kepada manusia sebagai bentuk sayangnya Allah kepada makhluk-Nya.
Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini.
Berikut beberapa hadits tentang Mencintai karena Allah.
- Mencintai karena Allah, Membenci karena Allah
"الْمُحَبَّةُ فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِي اللهِ"
"Al-muhabbatu fillahi wal-bughdu fillahi"
Artinya : Mencintai karena Allah dan membenci karena Allah"
"Dari Abu Umamah RA, Rasulullah SAW bersabda: 'Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan menolak karena Allah, maka sungguh ia telah menyempurnakan imannya.'" (HR. Abu Dawud)
Hadits ini menunjukkan pentingnya melakukan segala sesuatu dengan niat karena Allah, termasuk mencintai dan membenci (sebuah perbuatan terlebih perbuatan maksiat)
2. Mencintai manusia lain seperti mencintai dirinya sendiri
Nabi Muhammad SAW bersabda.
عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Bacaan latin:
"An Anas 'an Nabiyyi shallallahu 'alaihi wasallama qala: Laa yu'minu ahadukum hatta yuhibbu li akhihi maa yuhibbu linafsihi"
Artinya"
“Dari Anas dari Nabi Saw bersabda: Tidaklah beriman seseorang diantara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”(HR. Bukhari)
Hadis di atas menunjukkan bahwa keimanan seseorang dapat dikatakan sempurna apabila ia bisa mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, sepanjang dalam hal kebaikan.
Saudara yang dimaksud disini tidak terbatas hanya saudara kandung, saudara seayah atau seibu, akan tetapi lebih luas lagi mencakup saudara sesama manusia.
Imam Al-Ghazali dalam maha karyanya, Ihya’ Ulum ad-Din pernah mengungkapkan "Cintailah sesama manusia karena Allah SWT semata.
Cinta semacam ini akan mendapatkan dua keuntungan. Pertama, memperoleh balasan perasaan yang sama dari orang lain dan, kedua, pahala dari Allah yang merupakan imbalan terbesar serta paling berharga.
3. Saling mencintai karena Allah akan dinaungi Allah
Dikisahkan dalam buku Petunjuk Nabi Agar Siapa Saja Menyukaimu, Mencintaimu, Abu Idris al-Khaulani berkisah tentang ungkapannya kepada Mu-adz ibn Jabal tentang cinta.
Abu Idris berkata, “Aku sangat mencintaimu karena Allah.”
Mu’adz yang berada tidak jauh di samping Abu Idris langsung menarik tubuhnya seraya mendekat, lalu berkata, “Sumpah Engkau mencintaiku karena Allah?”
“Ya, aku bersumpah mencintai karena Allah,” jawab Abu Idris.
Lalu, Mu’adz menyampaikan kepada Abu Idris tentang makna cinta seperti yang telah disampaikan Rasulullah.
“Bergembiralah, aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda tentang firman Allah. Orang-orang yang saling mencintai karena Allah, akan berada di bawah naungan singgasana-Ku pada hari di mana tiada naungan selain naungan-Ku”
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW berkisah.
Suatu ketika hari masih gelap, matahari belum memancarkan sinarnya karena waktu baru saja selesai shalat Subuh. Ketika itu, seorang pemuda bergegas mengunci rapat rumahnya sebelum pergi mengunjungi saudaranya yang tinggal di desa berbeda yang jauh dari tempat tinggalnya.
Namun, di tengah perjalanannya, Allah SWT mengutus malaikat untuk menemuinya. Karena Allah mengetahui tentang perasaan cinta terhadap temannya yang akan dijenguknya setelah menunaikan shalat Subuh.
Malaikat yang diutus Allah SWT itu bertanya: “Ke mana Kau hendak pergi?” kata malaikat kepada pemuda yang sedang buru-buru itu. “Ke rumah seseorang,” kata pemuda itu singkat.
“Di antara Kau dan dia ada hubungan saudara?” tanya malaikat lagi kepada pemuda itu.
“Tidak,” lagi-lagi pemuda itu menjawab singkat.
“Atau karena dia punya kesenangan dan Kau menginginkannya,” tanya malaikat lebih panjang pertanyaan dari sebelumnya. “Tidak,” kata pemuda itu sambil terus berjalan.
Tak putus asa, sang malaikat mengorek jawaban dari sang pemuda. “Lalu, untuk apa Kau mendatanginya?”
Kali ini, jawaban anak muda itu sedikit panjang. “Aku mencintainya karena Allah.”
Mendengarkan perkataan itu, malaikat akhirnya menyampaikan siapa sebenarnya dirinya yang tadi bertanya tentang perjalanannya menuju rumah temannya itu. “Aku adalah utusan Allah untukmu, menyampaikan pesan bahwa Allah mencintaimu karena cinta yang Kau berikan kepada saudaramu karena-Nya.”
Demikian penjelasan tentang Kumpulan Hadits Mencintai Karena Allah, Makna dan Hikmahnya. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Maksud Hadits Setiap Hamba akan Dibangkitkan Berdasarkan Kondisi Wafatnya
Baca juga: Contoh Struktur Kerangka Naskah Khutbah Jumat, Mulai dari Doa Pembuka hingga Kalimat Penutup
Baca juga: Arti Aqimus Sholah, Perintah Allah dalam Ayat-ayat Alquran, Dirikanlah Sholat
Baca juga: Arti Ya Ayuhannas Ittaqullaha Haqqa Tuqatih, Seruan agar Manusia Bertakwa dalam Khutbah Jumat
Baca juga: Hukum Menikah Karena Terpaksa atau Dipaksa, Baik karena Situasi atau Kehendak Orangtua
Hadits Mencintai karena Allah
makna Mencintai karena Allah
Hadits Mencintai karena Allah dan membenci karena
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
hadits nabi muhammad saw
kumpulan hadist mencintai karena allah
Maksud Hadits Setiap Hamba akan Dibangkitkan Berdasarkan Kondisi Wafatnya |
![]() |
---|
Contoh Struktur Kerangka Naskah Khutbah Jumat, Mulai dari Doa Pembuka hingga Kalimat Penutup |
![]() |
---|
Arti Ya Ayuhannas Ittaqullaha Haqqa Tuqatih, Seruan agar Manusia Bertakwa dalam Khutbah Jumat |
![]() |
---|
Hukum Menikah Karena Terpaksa atau Dipaksa, Baik karena Situasi atau Kehendak Orangtua |
![]() |
---|
Doa Nabi Ayub A.S Ketika Sakit, Lengkap Tulisan Latin dan Artinya, Memohon Kesembuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.