Seputar Islam

Tata Cara dan Rukun Sholat Gerhana Bulan, 4 Kali Berdiri, 4 Kali Ruku, 4 Kali Sujud dalam 2 Rakaat

Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari

|
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
GERHANA BULAN -- Ilustrasi gerhana bulan total yang bakal terjadi pada Minggu malam 7 September 2025, berikut tata cara dan rukun shalat gerhana bulan. 

TRIBUNSUMSEL.COM —  Gerhana bulan total akan kembali terjadi, pada Minggu malam 7 September 2025 hingga Senin dini hari 8 September 2025 mendatang.

Bila hari dan cuaca cerah, fenomena gerhana bulan penumbra ini bisa disaksikan dari semua daerah di Tanah dari ujung Barat yakni Aceh hingga ujung Timur Papua. 

Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini. 

Gerhana bulan pada September 2025 kali ini, akan berlangsung kurang lebih lima jam. 

Saat terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunah gerhana atau disebut juga sholat kusuf. 

Sholat sunnah kusuf dilaksanakan saat terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan.

Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Muslim. Hadis tersebut berasal dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha.

“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari.


Beliau lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘Ash sholatu jami’ah’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at.”

 

Niat Sholat Sunnah Kusuf Gerhana Bulan

Ushalli sunnatal khusûfil qamari rak'ataini mustaqbilal qiblati lillâhita'âlâ

Artinya:

"Saya niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat menghadap kiblat karena Allah." 

Niat ini diucapkan dalam hati saat Takbiratul Ihram. Jika menjadi makmum, Anda bisa menambahkan "makmuman", dan jika menjadi imam bisa menambahkan "imaman"

Tata Cara dan Rukun Sholat Gerhana Bulan

Dikutip dari laman nu.or.id, termaktub tata cara dan rukun sholat gerhana (matahari atau bulan) dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dari Aisyah RA yang berbunyi:

” Aisyah menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri.

Kemudian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya.

Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya.

Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan salat tadi), sedangkan matahari telah nampak.”

Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat, dan tiap rakaat terdiri dari dua kali berdiri, dua kali rukuk, dan dua kali sujud. Atau total 4 kali berdiri, 4 kali ruku, 4 kali sujud dalam dua rekaat.

Secara point to point berikut  Tata Cara Shalat Gerhana adalah sebagai berikut:
a. Berniat di dalam hati;
b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;
c. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901).
d. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;

e. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;
f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
g. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;
h. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);
i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
k. Diakhiri Salam.
l. Mendengarkan khutbah: (tausiyah) yang disampaikan imam. Khutbah ini berisi nasihat dan peringatan, serta ajakan untuk memperbanyak istighfar, sedekah, dan amal kebajikan. 

Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat, dan tiap rakaat terdiri dari dua kali berdiri, dua kali rukuk, dan dua kali sujud.  Sholat gerhana disarankan dilaksanakan saat gerhana masih berlangsung. 

Demikian penjelasan tentang tata cara dan rukun shalat gerhana bulan, 4 kali berdiri, 4 kali ruku, 4 kali sujud dalam 2 rakaat. Semoga bermanfaat. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Hadis Tentang Melaksanakan Sholat Sunnah Gerhana dan Amalan Lain, Lengkap Bacaan Niat & Tata Caranya

Baca juga: Zhafirah Rasyidah Egan, Peserta Termuda Raih Gelar Duta Anak Sumsel 2025 Berbakat

Baca juga: 5 Amalan Maulid Nabi 2025, Kerjakan Malam Ini, Dan Besok Jumat 5 September

Baca juga: Kumpulan Bacaan Doa Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap dengan 9 Bacaan Sholawat dan Doa Penutup

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved