Maulid Nabi Muhammad

Makna dan Tujuan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1447 Hijriyah

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bermakna sebagai rasa syukur kita kepada Nabi Muhammad yang jasanya tiada tara bagi umat manusia.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM
TUJUAN MAULID NABI -- Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal, berikut Makna dan Tujuan kita memperingatinya. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1447 H bertepatan dengan Jumat 5 September 2025.

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momen kita mengingat kembali kelahiran seseorang bernama Muhammad bin Abdullah.

Simak artikel-artikel tentang Maulid Nabi Muhammad, di sini.

Yang kemudian menjadi nabi dan rasul, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW), nabi  terakhir, nabi yang ke-25.

Beliau telah menyampaikan mukjizat Alquran sehingga membawa umatnya saat ini dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang benderang, 

Maulud Nabi di Indonesia merupakan hari libur nasional yang diperingati oleh umat Islam dengan berbagai kegiatan mulai dari melantunkan sholawat, pengajian di majelis majelis taklim, hingga tausiah atau ceramah agama.

Apa makna dan tujuan kita memperingati Maulid Nabi dan melaksanakan berbagai kegiatan tersebut?

Berikut, inilah poin-poin tentang makna dan tujuan kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW

TUJUAN DAN MAKNA MAULID NABI


1. Makna Syukur

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bermakna sebagai rasa syukur kita kepada Nabi Muhammad yang sangat berjasa bagi umat manusia, terutama umat Islam. 

Semasa hidupnya, Rasulullah tidak pernah menyerah untuk menjadi teladan bagi umat manusia di muka bumi. Beliau bersama para sahabatnya senantiasa mengajarkan bahwa Islam membawa kebaikan.

2. Mengenal (kembali) sosok dan suri tauladan nabi

Tiada cela dalam diri Nabi Muhammad, semua perbuatannya adalah sifat terpuji.

Ibunda Rasulullah bernama Aminah, lalu ayahnya bernama Abdullah yang meninggal saat Rasulullah masih di dalam kandungan ibunya.

Kemudian, pamannya bernama Abu Thalib yang berbeda keyakinan dengan Rasulullah. Meskipun begitu, Abu Thalib selalu mendukung dakwah keponakannya karena ia yakin Islam membawa kebaikan.

Lalu, istri tercinta bernama Khadijah Radiyallahu ‘anha dan sebelum berumah tangga Rasulullah bertemu beliau sebagai rekan bisnis.

Anaknya bernama Fatimah yang menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan mereka, lahirlah cucu Rasulullah bernama Hasan dan Husein.

 

3. Mengetahui bagaimana perjuangan Nabi Muhammad

Nabi Muhammad diangkat sebagai rasululullah atau utusan Allah ketiak berusia 40 tahun.
Beliau menerima wahyu secara berangsur angsur dan kemudian menyampaikan atau menyiarkannya.


Rasulullah memulai syiar Islam dengan cara sembunyi-sembunyi. Fase pertama tersebut berlangsung selama 3 tahun pertama di masa kenabian. Nabi Muhammad berdakwah kepada orang terdekat terlebih dahulu, seperti keluarga dan sahabat. Diperkirakan ada 62 orang yang pertama kali masuk Islam.

Kemudian, turun wahyu surat Al-Muddatsir ayat 1-7 untuk memperluas syiar Islam secara terang-terangan. Kemudian, desakan dari kaum Quraisy semakin kencang. Saat peristiwa Isra Miraj, kaum Quraisy tak segan untuk menuduh bahwa Nabi Muhammad berbohong.

Dengan dukungan para sahabat dan kerabat terdekat, Rasulullah menjadi tangguh dan strategis dalam perjuangannya. Momen maulid nabi membuat kita mengingat perjuangan Nabi Muhammad untuk berdakwah bahwa Islam membawa kebaikan dengan berpedoman kepada Al-Quran dan hadist.

4. Dzikir, sholawat dan Doa untuk nabi

Maulid Nabi Muhammad SAW yaitu melatunkan dzikir dan doa. Salah satu manfaat mengumandangkan sholawat kepada Nabi Muhammad yaitu mendapatkan syafaat di akhirat kelak. Hal tersebut berdasarkan hadist Tirmidzi berikut ini:

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

Artinya: “Orang yang paling berhak mendapatkan syafaatku kelak adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku.” (HR at-Tirmidzi)

Doa, solawat, dan zikir kepada Nabi Muhammad sebagai bentuk meneladani sifat-sifat dan akhlak terpuji baginda. Sifat tersebut yaitu siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), fatonah (cerdas).

5. Sebagai Syiar Islam

Makna utama dari Maulid Nabi Muhammad SAW yaitu sebagai bentuk dakwah dan menguatkan akidah umat Islam. Selain itu, syiar Islam juga memiliki nilai sosial yang datang dari berbagi pesan baik, bersolawat bersama, atau memuliakan tamu yang datang ke perkumpulan dengan hidangan enak.

Syiar Islam bukan hanya fokus mendengarkan dakwah, melainkan dapat dilakukan dengan cara yang menarik, seperti umat Islam makan bersama setelah mengaji. Kebersamaan menjadi hikmat saat memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Demikian Makna dan Tujuan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1447 Hijriyah, semoga bermanfaat. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Kumpulan Doa Saat Ikut atau Melihat Aksi Demonstrasi, Mohon Perlindungan Allah, Doa-doa Nabi Musa

Baca juga: Catat Tanggalnya, Jadwal Puasa Senin-Kamis dan Puasa Ayyamul Bidh September 2025, Ada 11 Hari

Baca juga: Sejarah Peringatan Maulid Nabi Berawal dari Negara Mesir, Berikut Keutamaan dan Hikmah Maulid Nabi

Baca juga: Lirik dan Arti Sholawat Fi Hubbi Sayyidina Muhammad, Cocok untuk Dilantunkan Saat Maulid Nabi

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved