Kereta Api Tabrak Mobil di Padang

Sosok Nabila Khairunisa, Anak Kapolres Solok Tewas Kecelakaan Mobil Isi 7 Orang Tertabrak Kereta

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEWAS KECELAKAAN- Potret keluarga Kapolres Kota Solok AKBP Mas'ud Ahmad. Nabila Khairunisa (kanan), anak Kapolres Kota Solok AKBP Mas'ud Ahmad tewas dalam kecelakaan mobil tertabrak Kereta Api (KA) Minangkabau Ekspres pada Kamis (21/8/2025).

TRIBUNSUMSEL.COM-  Nabila Khairunisa, anak Kapolres Kota Solok AKBP Mas'ud Ahmad tewas dalam kecelakaan mobil tertabrak Kereta Api (KA) Minangkabau Ekspres pada Kamis (21/8/2025).

Nabila Khairunisa merupakan anak sulung dari dua bersaudara dari pasangan Kapolres Kota Solok AKBP Mas'ud Ahmad dan Bripka Bayu Eka Silvia yang bertugas di Polres Solok Kota.

Diketahui, Nabila berusia 15 tahun, dengan kelahiran 11 Oktober 2009.

Baca juga: Anak Kapolres Solok Tewas Kecelakaan Kereta Vs Mobil Isi 7 Siswi SMAN 10 Padang, Niat Pergi Melayat

KERETA TABRAK MOBIL- Penampakan Honda Brio yang ditabrak kereta bandara di kawasan Jati Parak Salai, Kota Padang, Kamis (21/8/2025). Mobil yang ditabrak jelang tengah hari itu berisikan 7 pelajar SMA. (TribunPadang.com/FajarAlfaridho)

Nabila Pindah ke Padang sejak ayahnya berdinas di Polda Sumbar sebelum menadi Kapolres Solok.

Ia pun mengenyam pendidikan di SMA Negeri 10 Padang.

Kepergian Nabila Khairunisa ini menjadi duka mendalam bagi keluarga besar  AKBP Mas'ud Ahmad dan para guru hingga rekan di SMA Negeri 10 Padang.

"Iya benar, korban tersebut merupakan anak dari pak Kapolres," kata salah seorang anggota Polres Solok Kota, Jhon di rumah duka yang berada di kawasan Parak Karakah, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, dilansir dari Tribunpadang.com.

Jhon mengatakan, usai dimandikan, jenazah Nabila dishalatkan dan langsung dibawa ke kampung halaman ibunya di Kambang, Kabupaten Pesisir Selatan. 

"Sekira pukul 17.20 WIB tadi rombongan sudah berangkat," katanya.  

Sejumlah kepala daerah dan unsur Forkompinda juga datang ke rumah duka, seperti Wagub Sumbar Vasko Ruseimy, Wali Kota Solok Ramdhani Eka Putra, dan sejumlah pejabat di jajaran Polres dan Polresta wilayah Polda Sumbar.

Kecelakaan yang menewaskan Nabila Khairunisa ini terjadi saat ia dan enam orang teman lainnya yang berada di dalam mobil tersebut hendak pergi melayat.

Nahas, Mobil Brio berisi 7 siswi itu, tertabrak KA Minangkabau di kawasan Jalan Jati Adabiah, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (21/8/2025) siang.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Banyumas, Remaja Pengemudi Xpander Tabrak 6 Motor, 2 Korban Tewas

Kronologi Kecelakaan  

Sebelumnya diberitakan, mobil Brio berisi tujuh siswi SMAN 10 Padang ditabrak kereta bandara di Padang, Kamis siang.  

Minibus tersebut ringsek di bagian kiri dan terlempar beberapa meter dari perlintasan sebidang. 

Masyarakat sekitar berbondong-bondong datang ke lokasi kejadian setelah mendengar suara benturan keras. 

Yulianti, salah seorang warga, menyebut peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.45 WIB. 

“Tadi saya di dalam rumah, tiba-tiba mendengar suara benturan keras. Begitu keluar, saya lihat mobil ditabrak kereta api bandara,” katanya.

Menurut Yulianti, kereta datang dari arah Simpang Haru menuju Bandara Internasional Minangkabau, sementara mobil dari arah Jalan Jati Parak Salai menuju Jalan Jati Koto Panjang. 

Ia juga melihat ada tujuh siswi SMA Negeri 10 Padang di dalam mobil. “Ada satu yang terlempar keluar mobil, lainnya masih di dalam. Saya langsung teriak minta warga bantu evakuasi,” ujarnya. 

Kereta api sempat berhenti usai menabrak minibus tersebut.  

Menurut warga, rombongan pelajar itu hendak melayat ke rumah salah seorang teman.  

Sebelum kejadian, mereka baru saja melaksanakan salat jenazah di sebuah masjid tak jauh dari lokasi. 

“Saat balik dari masjid, mobil mereka hendak menuju rumah duka. Tapi saat melintas, kereta datang dan terjadilah tabrakan,” tutur Yulianti.

Mukhlis, warga lainnya yang ikut mengevakuasi korban, menyebut beberapa korban dalam keadaan sadar, sementara ada yang tidak sadar. 

Mukhlis, warga lainnya yang ikut mengevakuasi korban, menyebut beberapa korban dalam keadaan sadar, sementara ada yang tidak sadar.

“Waktu saya evakuasi, satu orang sudah meninggal, satu kritis, dan lainnya luka-luka. Kami letakkan korban di teras rumah warga sebelum dibawa ke rumah sakit,” katanya. 

Para korban kemudian dievakuasi menggunakan ambulans warga dan mobil operasional sekolah.  

“Sebagian dibawa ke RS Bhayangkara, sebagian lagi ke RS Yos Sudarso,” pungkasnya. 

Lokasi Sering Kecelakaan

Insiden di perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu di Jalan Jati Adabiah, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kerap terjadi.

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang warga setempat, Edi.

Menurutnya, perlintasan tersebut cukup ramai dilalui masyarakat karena menjadi jalur pintas yang menghubungkan satu perumahan dengan perumahan lainnya.

“Mobilitas masyarakat sangat tinggi lewat sini. Kecelakaan juga sudah sering terjadi di perlintasan ini,” kata Edi, Kamis (21/8/2025).

Ia menambahkan, meski tidak mengingat secara pasti jumlah maupun waktu kejadian, insiden di perlintasan itu sudah berulang kali terjadi.

Karena itu, warga berharap adanya perhatian serius dari pihak PT KAI maupun pemerintah daerah agar keselamatan pengguna jalan lebih terjamin.

“Kami minta ini segera ditangani. Jangan sampai terus terulang dan menelan korban jiwa,” ujarnya.

Selain rawan kecelakaan, warga sekitar juga menyoroti kondisi perlintasan yang dinilai memprihatinkan.

Salah satunya terkait kerusakan pada alat peringatan dini kereta api yang sudah tidak berfungsi optimal.

Sebelumnya telah diberitakan tujuh pelajar SMA Negeri 10 Padang menjadi korban kecelakaan antara Kereta Api Minangkabau Ekspres dengan sebuah minibus di kawasan Jalan Jati Adabiah, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (21/8/2025) siang.

Dari tujuh korban, enam orang dilarikan ke RS Yos Sudarso, sementara satu korban dibawa ke RSUP Dr. M. Djamil Padang.

 

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Berita Terkini