KPK OTT Wamenaker

Penyebab Immanuel Ebenezer Wamenaker Kena OTT KPK, Diduga Peras Perusahaan Terkait K3

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

OTT KPK- Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer di kantor Kemnaker, Jakarta, Jumat (28/2/2025). Noel ditangkap karena kasus dugaan pemerasan terhadap perusahaan dalam pengurusan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada Rabu (20/8/2025) malam.

TRIBUNSUMSEL.COM- Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel dikabarkan terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (20/8/2025) malam.

Noel ditangkap karena kasus dugaan pemerasan terhadap perusahaan dalam pengurusan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). 

“Pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/8/2025).

Baca juga: KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Ada 10 Orang Terjaring

Fitroh mengatakan bahwa dalam OTT ini, KPK menangkap 10 orang.

“10 orang,” ujar dia.
 
Selain Immanuel Ebenezer, turut diamankan seorang pejabat eselon II di Kementerian Ketenagakerjaan beserta pihak-pihak lain yang diduga terlibat.

KPK belum memberikan informasi lebih detil mengenai penangkapan tersebut. 

KPK memiliki waktu selama 1x24 jam sejak penangkapan untuk menentukan status hukum terhadap Noel dan pihak-pihak yang ditangkap.

Profil

Pemilik nama lengkap Immanuel Ebenezer Gerungan atau yang kerap disapa Noel ini mulai dikenal luas setelah menjadi pendukung militan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. 

Ketika itu, dia dikenal sebagai bagian dari relawan Joman. 

Noel akhirnya menjabat sebagai Ketua Umum Relawan Joman.

Pada 12 Juni 2021, Noel diangkat menjadi Komisaris Utama PT Mega Eltra yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia.

Setahun kemudian, Noel dicopot dari jabatannya oleh Menteri BUMN Erick Thohir karena berkaitan dengan kasus terorisme Munarman.

Pada Pilpres 2024, Noel mulanya menyatakan dukungan Jokowi Mania untuk Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

Baca juga: Harta Kekayaan Immanuel Ebenezer, Wamenaker Didesak Dicopot Buntut PT Sritex Bangkrut

Bahkan, dukungan tersebut sempat memunculkan relawan Ganjar Mania.

Namun, pada saat itu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) belum mengumumkan bakal capres yang akan diusung pada Pilpres 2024. 

Akibatnya, sempat terjadi ketegangan antara Relawan Jokowi Mania dengan sejumlah politikus PDI-P. 

Setelah itu, secara tiba-tiba, dukungan Jokowi Mania beralih kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres.

Apalagi, setelah putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka secara resmi mendampingi Prabowo sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

Hingga akhirnya, Noel membubarkan relawan Ganjar Mania dan membentuk relawan Prabowo Mania 08.

Sejak saat itu, pria kelahiran 22 Juli 1975 ini turut berjuang memenangkan pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. 

Pada saat yang sama, Noel bergabung dengan Partai Gerindra.

Bahkan, dia maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. 

Maju sebagai caleg dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Utara, Noel meraup 29.786 suara. 

Tetapi, dia tidak berhasil lolos sebagai wakil rakyat di Senayan.

Setelah menjabat Wakil Menteri Ketenagakerjaan, sosok Noel kian mendapat sorotan.

Noel kerap pasang badan membantu para karyawan yang terkena penahanan ijazah oleh suatu perusahaan.

Bahkan, ia sempat berpesan agar para pelaku usaha tidak bertindak semena-mena dengan menahan ijazah pekerjanya.

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini