TRIBUNSUMSEL.COM - Viral paskibraka yang hampir pingsan saat upacara bendera Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia (RI) di Kota Sorong, Papua Barat Daya, begini nasib Karisto Gideon Dimara.
Sebelumnya Karisto menjadi bahan perbincangan setelah videonya menjadi paskibraka tersebar luas di media sosial, seperti akun X @RadioElshinta.
Terlihat Karisto Gideon sedang berbaris rapi di Mako Lantamal XIV Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (17/7/2025) pagi pada awal rekaman.
Tiba-tiba tubuh Karisto Gideon terhuyun-huyung nyaris jatuh pingsan.
Dengan sekuat tenaga, ia berusaha tetap berdiri tegak selama menjalankan tugas sebagai paskibraka.
Melihat Karisto Gideon hampir pingsan, rekannya dengan sigap memberikan bantuan.
Ia memegang tangan Karisto Gideon agar tidak jatuh.
Pada akhirnya, Karisto Gideon digandeng dua rekannya agar bisa menyelesaikan tugasnya.
Hingga Selasa (19/8/2025), video di atas sudah ditonton 7 ribu kali.
Siapa sosok Karisto Gideon?
Dikutip dari TribunSorong.com, Karisto Gideon merupakan siswa kelahiran 2008.
Ia kini masih berusia 17 tahun.
Karisto Gideon bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPK Bukid Zaitun Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Dirinya duduk di bangku kelas 2.
Sementara sosok dua rekan yang membantunya bernama Afgan Rizal Sapulette dan Frans Beto Koloway.
Keduanya siswa SMA Negeri 3 Kota Sorong.
Kembali ke Karisto Gideon, ia merupakan anak nelayan.
Orang tuanya bekerja mencari ikan guna mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Karisto Gideon juga berstatus piatu, karena ibunya telah meninggal dunia.
Karisto Gideon dalam kesempatannya menceritakan kejadian yang dialaminya.
Ia mengaku awalnya upacara HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Mako Lantamal XIV Sorong, berjalan dengan baik.
Mulai proses pengibaran hingga Sang Saka Merah Putih berkibar di tiang lancar tanpa kendala.
"Awalnya saya masih stabil hingga merah putih berkibar," katanya, dikutip dari Instagram @tribunsorong.
Karisto Gideon melanjutkan, tubuhnya kemudian mulai lemas.
Matanya ikut berkunang-kunang hingga tubuhnya hampir jatuh pisang.
"Tapi saya berusaha untuk kuat," tambahnya.
Namun pada akhirnya, Karisto Gideon harus dibantu kedua rekannya.
Ia mengaku terharu dengan jiwa korsa yang ditunjukkan Afgan Rizal Sapulette dan Frans Beto Koloway.
Menurutnya, tidak kala itu memberikan pertolongan sembari melakukan gerak maju jalan.
"Saya salut kepada dua teman di samping, meski kesusahan tapi mereka kawal saya," ucapnya, dikutip dari TribunSorong.com.
Bagi Karisto Gideon, menjadi paskibraka adalah sebuah kesempatan luar biasa.
Ia berharap bisa membuat keluarganya bangga.
"Lewat Paskibraka ini saya mau buat bangga bapa di kampung, almarhuma mama, serta semua keluarga di Raja Ampat."
"Saya bangga menjadi anak nelayan yang meski hampir jatuh, tapi tetap kuat sebab teman-teman pun ada di sisi saya," katanya.
Kebanggaan Karisto Gideon semakin lengkap dengan ditunjuknya ia sebagai komandan Pasukan 8 Paskibraka, saat penurunan Bendera Merah Putih di Mako Lantamal XIV Sorong.
"Saya dipercayakan untuk sore jadi komandan pasukan 8, berikan aba-aba untuk adik-adik saya. Saya tetap semangat dan berusaha kuat," tandasnya.
Menteri Beri Beasiswa dan Motor
Aksi viral Karisto Gideon dan dua rekannya sudah sampai telinga Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas.
Mantan anggota DPR RI dari Partai Gerindra ini bahkan sempat melakukan komunikasi lewat video call dengan 3 anggota paskibraka tersebut.
"Saya sudah berkomunikasi melalui video call dengan ketiga siswa didampingi ibu Kesbangpol di Sorong, setelah menyaksikan video (Paskibra) itu saya tersentuh melihat jiwa nasionalis adik-adik tersebut," ujar Menkum kepada Tribunnews, Senin (18/8/2025).
Dari hasil komunikasi bersama tiga Paskibraka, Supratman mengatakan akan memberikan bantuan sepeda motor kepada Karisto dan kedua temannya.
Selain itu, Menkum juga menawarkan beasiswa bagi Kristo di sekolah kedinasan milik Kementerian Hukum (Kemenkum).
"Dari hasil video call saya dan ketiga siswa tadi, sesuai dengan keinginan mereka, saya akan berikan bantuan kendaraan berupa sepeda motor," ujar Supratman.
"Saya juga akan memberikan akses untuk bergabung ke Kementerian Hukum melalui sekolah kedinasan Politeknik Pengayoman milik Kemenkum, jika mereka berkenan," tambahnya.
Usai video viral, menteri kelahiran Soppeng, Sulawesi Selatan itu melalui media sosial pribadinya mencoba mencari tahu keberadaan tiga anggota Paskibra itu.
Melalui perantara kantor wilayah Kemenkum Papua Barat, Supratman berhasil menghubungi ketiga siswa yang berada di Sorong.
Supratman berharap mereka tetap menjunjung jiwa nasionalismenya.
"Mereka anak-anak luar biasa, rasa nasionalismenya sungguh menyentuh hati. Teruslah berbangga menjadi Warga Negara Indonesia," harap Menkum.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Karisto Gideon, Viral Paskibra Hampir Pingsan saat Upacara di Sorong, Menteri Beri Beasiswa, .