TRIBUNSUMSEL.COM - Ketiga Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang viral saling menopang rekannya yang nyaris pingsan saat upacara bendera Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia (RI) di Kota Sorong, Papua Barat Daya kian menyita perhatian publik.
Sebelumnya, dalam video yang beredar memperlihatkan seorang Paskibraka tampak terhuyung-huyung.
Dua Paskibraka sebelah kanan dan kiri sigap memapah rekannya yang nyaris terjatuh itu.
Baca juga: Nasib Karisto Gideon, Paskibra yang Viral Hampir Pingsan saat Upacara di Sorong, Dapat Beasiswa
Aksi ini mendapat pujian peserta upacara karena Paskibraka berhasil menjalankan tugas.
TribunSorong.com akhirnya berkesempatan wawancara ekslusif ketiga anak tersebut, kini sudah purna Paskibraka.
Adapun, paskirabka yang nyaris pingsan itu bernama ideon Dimara (17).
Ia siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPK Bukid Zaitun Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Sementara, dua Paskibraka yang memapah Karisto adalah Afgan Rizal Sapulette (kiri) dan Frans Beto Koloway (kanan).
Afgan Rizal Sapulette siswa SMA Negeri 3 Kota Sorong.
Frans Beto Koloway siswa SMK Negeri 1 Kota Sorong.
Afgan Rizal Sapulette mengaku, saat melihat Karisto mulai tidak stabil langsung spontan menggandeng tangannya.
"Saya pas liat teman Karisto Dimara mulai goyang, saya respek dan langsung raih tangan lalu diikuti Frans Koloway," ungkap Afgan, kepada TribunSorong.com di Aimas Hotel, Senin (18/8/2025).
Baca juga: Pesan Ayah Kevin Silaban Paskibraka di Sumut Sebelum Meninggal, Tahan Tangis jadi Komandan Upacara
Ia menuturkan, sejak awal pelatih telah ajarkan kepada seluruh pasukan agar bisa berjiwa korsa selama momentum tersebut.
"Saya hanya mau ketika masuk lengkap, maka keluar pun harus lengkap tanpa harus ada yang tertinggal di lapangan," katanya.
Sementara, Karisto mengaku sempat rasa mata berkunang-kunang dan sesak nafas usai pengibaran bendera.
"Awalnya saya masih stabil hingga merah putih berkibar," kata Karisto.
Ia terharu, meski tampil di depan banyak orang dengan kondisi tak stabil, tapi jiwa korsa sesama teman tetap di sisinya.
"Saya salut kepada dua teman di samping, meski kesusahan tapi mereka kawal saya," ucapnya.
Baca juga: Cerita di Balik Paskibraka Mamasa Soal Bendera Terbalik saat Upacara RI, Gugup Latihan hanya 12 Hari
Sebagai anak nelayan, dirinya merasa bangga sebab bisa tampil menjadi pasukan pengibar Bendera Merah Putih di depan Gubernur Papua Barat Daya dan pejabat-pejabar lain.
"Lewat Paskibraka ini saya mau buat bangga bapa di kampung, almarhuma mama, serta semua keluarga di Raja Ampat," jelasnya.
Tak hanya itu, dirinya juga merasa terharu sebab kembali dipercaya menjadi komandan Pasukan 8 Paskibraka, saat penurunan Bendera Merah Putih di Mako Lantamal XIV Sorong.
"Saya bangga menjadi anak nelayan yang meski hampir jatuh, tapi tetap kuat sebab teman-teman pun ada di sisi saya," ucapnya.
Dapat Beasiswa dari Menkum
Aksi berjiwa korsa yang dilakukan kedua paskibraka terhadap rekannya yang hampir pingsan mendapat sorotan dari Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas.
Mantan anggota DPR RI dari Partai Gerindra ini bahkan sempat melakukan komunikasi lewat video call dengan 3 anggota paskibraka tersebut.
"Saya sudah berkomunikasi melalui video call dengan ketiga siswa didampingi ibu Kesbangpol di Sorong, setelah menyaksikan video (Paskibra) itu saya tersentuh melihat jiwa nasionalis adik-adik tersebut," ujar Menkum kepada Tribunnews, Senin (18/8/2025).
Dari hasil komunikasi bersama tiga Paskibraka, Supratman mengatakan akan memberikan bantuan sepeda motor kepada Karisto dan kedua temannya.
Selain itu, Menkum juga menawarkan beasiswa bagi Kristo di sekolah kedinasan milik Kementerian Hukum (Kemenkum).
"Dari hasil video call saya dan ketiga siswa tadi, sesuai dengan keinginan mereka, saya akan berikan bantuan kendaraan berupa sepeda motor," ujar Supratman.
"Saya juga akan memberikan akses untuk bergabung ke Kementerian Hukum melalui sekolah kedinasan Politeknik Pengayoman milik Kemenkum, jika mereka berkenan," tambahnya.
Usai video viral, menteri kelahiran Soppeng, Sulawesi Selatan itu melalui media sosial pribadinya mencoba mencari tahu keberadaan tiga anggota Paskibra itu.
Melalui perantara kantor wilayah Kemenkum Papua Barat, Supratman berhasil menghubungi ketiga siswa yang berada di Sorong.
Supratman berharap mereka tetap menjunjung jiwa nasionalismenya.
"Mereka anak-anak luar biasa, rasa nasionalismenya sungguh menyentuh hati. Teruslah berbangga menjadi Warga Negara Indonesia," harap Menkum.
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com