Wisnu menjelaskan jika SIPAS sendiri dibagi menjadi dua: tatap muka dan non-tatap muka, sehingga memberikan keleluasaan bagi mahasiswa dalam menentukan metode belajar yang sesuai.
“Harapan kami, mahasiswa dapat menjalani proses pembelajaran secara mandiri, disiplin dan bisa lulus tepat waktu dengan hasil yang memuaskan,” ucapnya.
Salah satu materi OSMB dibawakan oleh Dr. drh. Aulia Evi Susanti, M.Sc yang mengangkat tema “Bela Negara Pemuda Indonesia Melalui Ketahanan Pangan”, yang menekankan pentingnya kontribusi pemuda dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Aulia mengatakan peran Pemuda dalam ketahanan pangan menjadi proses dimana pembaruan dan penerapan teknologi serta metode pertanian yang lebih maju dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan keberlanjutan dalam sektor pertanian.
“Bela Negara bukan hanya militer. Pemuda harus menjadi pelopor pertanian berkelanjutan, teknologi pangan, hingga advokasi kebijakan,” jelasnya.
Menurutnya, ada enam peran strategis pemuda dalam ketahanan pangan yakni Petani Modern, Technopreneur Agri, Peneliti dan Inovator, Edukator, Advokat Kebijakan dan Konsumen Cerdas.
Di tempat yang sama Ketua Pelaksana, Achmad Hasrul Winada, S.Kom, menyampaikan bahwa OSMB tahap ketiga diikuti oleh 1.000 mahasiswa baru dari berbagai daerah, termasuk perairan Banyuasin, Muara Telang, Kabupaten OKI, hingga Kota Palembang.
“Hari ini 500 mahasiswa dari daerah dan 500 dari Kota Palembang mengikuti kegiatan ini,” jelas Hasrul.
Hasrul menyebut kegiatan ini menjadi bekal penting agar mahasiswa memahami cara belajar di UT, penggunaan platform digital, modul belajar mandiri, serta pengelolaan waktu yang efektif.