"Suasana saat ini masih chaos, karena beberapa waktu lalu kembali ditembakkan gas air mata dari aparat keamanan, karena memang saat ini massa belum kondusif," lapor Gesy Lutfiah, jurnalis KompasTV dari lokasi.
Sebelumnya, aksi demo warga Pati ini digelar buntut kebijakan yang diambil Sudewo yang ingin menaikkan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
PBB-P2 adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.
Meski kini tarif pajak PBB hingga 250 persen ini sudah dibatalkan oleh Sudewo, warga Pati terlanjur marah dan kini justru menginginkan lengsernya Sudewo dalam tuntutan aksi demo mereka hari ini.
Bahkan ia didesak mundur dari jabatannya.
Sudewo Minta Maaf
Bupati Pati Sudewo menguak rasa penyesalan mendalam setelah didemo warganya sendiri.
Imbas kebijakan kontroversi yang menaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Meski keputusan tersebut sudah dicabut, namun warga yang sudah kecewa dan marah meminta sang bupati untuk mundur dari jabatan.
Gelombang demo besar yang digelar hari ini, Rabu (13/8/2025) jadi titik puncak kemarahan warga Pati.
Mengutip dari wawancara eksklusif Tribunjateng.com, Sudewo mengaku peristiwa ini menjadi pembelajaran penting, baik untuk dirinya maupun masyarakat Pati.
Ia menegaskan sudah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
"Saya sudah sampaikan tadi bahwa ini permohonan maaf saya, kemudian ini merupakan pembelajaran bagi saya," ucapnya.
"Ke depan, saya akan berbuat baik."