TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini contoh Jurnal Modul 2 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai pada pembelajaran mandiri PPG Guru Tertentu 2025 tahap 2.
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Modul 2 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai pada pembelajaran mandiri, Bapak/ibu guru peserta PPG akan diminta untuk membuat Jurnal.
Syarat untuk membuat jurnal, semua topik dan post test yang ada pada modul 2 telah selesai dikerjakan dan centang hijau.
Contoh Jurnal Pembelajaran Modul 2 Topik 3 dalam artikel ini disusun oleh Diki Wahyudi (UNJ) dari channel Youtube Berbagi Data:
Berikut selengkapnya
Kode Etik Guru,
Apakah Perilaku Guru sebagai Pendidik Perlu Diatur
A. Pendahuluan
Guru merupakan sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan, memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter, intelektual, dan keterampilan generasi penerus bangsa. Pentingnya etika profesi untuk pendidik, karena tidaklah mudah untuk menjadi guru yang professional. Guru harus memiliki tuntutan unik dan memahami asal-usul pemikiran pendidikan. Dengan menaati kode etik profesi pendidik, kesucian pendidikan akan tetap terjaga. Penyimpangan etika, seperti pilin kasih plagiarism, atau ketidakjujuran, menodai tujuan mulia pendidikan. Di sisi lain, kepatuhan yang teguh pada etika memperkuat kemuliaan dan kemurnian protesi pendidik atau guru. Kode etik ini disusun untuk menjaga dan meningkatkan martabat serta citra profesi guru, sekaligus melindungi guru dari praktik-praktik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur pendidikan. Dengan adanya kode etik ini, diharapkan guru dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, mengedepankan kepentingan peserta didik, serta senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
B. Pengertian Kode Etik Guru
Kode etik adalah seperangkat prinsip nilai, dan norma yang mengatur perilaku dan tindakan individu atau organisasi dalam suatu profesi atau komunitas. Kode etik dapat diartikan sebagai sekumpulan norma yang berperan sebagai pedoman suatu profesi untuk menjaga tingkah laku anggotanya agar bertindak sesual etika, jujur dan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian, Kode etik guru adalah norma atau asas yang harus dijalankan oleh guru di Indonesia sebagai pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai pendidik, anggota masyarakat dan warga negara. Keberadaan kode etikini bertujuan untuk menempatkan sosok guru sebagai pribadi yang terhormat, mulia dan bermartabat Kode etik ini mengatur bagaimana seorang guru harus bersikap terhadap peserta didik,orang tua siswa, sesama guru, masyarakat, dan profesi guru itu sendiri
C. Pentingnya Kode Etik Guru
Peran kode etik guru sangat penting karena berfungsi sebagai panduan dalam bersikap dan sebagai standar profesional di pendidikan. Kode etik ini mendukung guru untuk tetap memiliki integritas, meningkatkan mutu pembelajaran, dan menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap profesi guru. Beberapa alasan mengapa kode etik sangat penting bagi guru menurut Ki Hajar Dewantara yakni :
1. Mcnjaga martabat profcsi
2. Memenuhi tujuan Pendidikan
3. Mengembangkan karakter siswa
4. Memberikan bimbingan moral
5. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
D. Fungsi dan Tujuan Kode Etik Guru
Kode Etik Guru tentunya memiliki beberapa fungsi atau tujuan penting dalam menjaga kehormatan dan integritas profesi guru, diantara fungsi kode etik guru yaitu:
1. Melindungi Profesi Guru
Kode etik berfungsi sebagai benteng perlindungan bagi guru dari intervensi atau tekanan yang tidak semestinya, sekaligus mencegah praktik-praktik yang dapat merugikan citra dan martabat profesi.
2. Meningkatkan Mutu Profesi
Dengan adanya standar etika, guru terdorong untuk terus mengembangkan diri, meningkatkan kompetensi, dan memberikan layanan pendidikan yang berkualitas.
3. Sebagai Pedoman Perilaku Profesional
Kode etik menjadi acuan bagi setiap guru dalam bersikap dan bertindak secara profesional, baik dalam interaksi dengan peserta didik, rekan sejawat, orang tua/wali, masyarakat, maupun pemerintah.
4. Menjamin Akuntabilitas Guru
Kode etik memastikan bahwa guru menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak terkait.
Setelah mengetahui fungsi dari kode etik guru, kemudian tentunya kita juga perlu mengetahui tujuan kode etik guru, yang mana tujuan kode etik guru itu adalah:
1. Menjunjung Tinggi Martabat Profesi Guru
Kode etik bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat guru sebagai tenaga profesional yang memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa.
2. Menciptakan Suasana Kerja yang Kondusif)
Dengan adanya norma etika, diharapkan tercipta lingkungan kerja yang harmonis, saling menghargai, dan profesional di antara seluruh elemen pendidikan
3. Memberikan Perlindungan Hukum
Kode etik dapat menjadi dasar hukum bagi organisasi profesi guru dalam menegakkan disiplin dan memberikan sanksi bagi pelanggar kode etik, serta melindungi guru dari tuduhan atau fitnah yang tidak berdasar.
4. Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat
Kepatuhan guru terhadap kode etik akan menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap kualitas dan integritas profesi guru, sehingga mereka merasa yakin menitipkan pendidikan anak-anaknya.
5. Mewujudkan Visi dan Misi Pendidikan Nasional
Pada akhirnya, kode etik ini bertujuan untuk membantu guru mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
E . Aksi Nyata
Setelah mempelajari dan memahami pentingnya kode etik guru, fungsi dan tujuan kode etik guru maka sebagai guru kita tentunya bisa untuk mempromosikan kode etik guru tersebut di lingkup kerja dengan media promosi melalui audio maupun visual yang berupa konten promosi yang kita buat untuk menyampaikan pesan-pesan utama kode etik guru.
1. Media promosi (audio/visual) yang digunakan untuk mempromosikan kode etik guru di lingkup kerja serta alasan memilih media tersebut
Hal yang bisa kita lakukan untuk mempromosikan Kode Etik Guru pada lingkup kerja kita yaitu dengan memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp, Telegram, Facebook dan Tiktok. Media promosi yang digunakan yaitu dengan menggunakan media visual dan audio visual. Berikut contoh cara yang digunakan untuk mempromosikan kode etik guru kepada rekan-rekan kerja:
a. Melalui penggunaan media visual
Salah satu cara mempromosikan kode etik guru yaitu dengan menggunakan media visual yang di cetak berupa banner. Alasan menggunakan Banner karena kalau menggunakan banner akan lebih tampak besar dan tidak mudah rusak oleh matahari dan hujan. Maka rekan-rekan kerja di madrasah dapat mudah melihat dan mengingat kode etik guru sehingga secara konsisten diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.
b. Melalui penggunaan media audio visual
Cara mempromosikan kode etik guru melalui media audio visual yakni berbentuk video yang akan di bagikan melalui story whatsapp atau telegram, grup whatsapp ataupun facebook serta melalui akun tiktok. Seperti video berupa membuat narasi 11 kode etik guru menjadi sebuah video yang dapat diunggah melalui media social. Alasan dari berupa video yang diunggah di media sosial karena kekuatan media social dalam mempromosikan sesuatu sangatlah luar biasa jangkauannya.
2. Konten promosi yang dibuat untuk menyampaikan pesan-pesan utama kode etik guru dan contoh pesan yang disampaikan
Konten promosi yang saya buat dalam menyampaikan pesan-pesan kode etik guru dibuat dengan gambar yang menarik, serta menggunakan Bahasa yang komunikatif, edukatif dan inspiratif agar tersampaikan dengan jelas kepada khalayak khususnya kepada para pendidik. Konten tersebut berbentuk media visual dan disebarluaskan melalui media social. Tujuannya agar pesan-pesan utama kode etik dapat dipahami dengan cepat dan mudah diingat. Sehingga konten promosi ini dapat memberikan berbagai manfaat dan dampak positif. Kemudian Contoh bentuk bunyi pesan yang termuat dalam poster “Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa” yang artinya seorang guru sejatinya tanpa pamrih akan mengajari siswanya berbagai hal atau ilmu.
F. Refleksi
1. Pembelajaran apa yang didapatkan selama proses merancang dan melaksanakan promosi kode etik guru
Melaksanakan promosi kode etik guru ini membuat saya merasa guru harus menjadi teladan dalam bersikap, berperilaku, dan menjalankan tugas secara professional serta penuh tanggungjawab. Guru tidak hanya mengajar tetapi membentuk karakter dan nilai moral peserta didik. Proses ini juga mengajarkan saya bahwa mempromosikan Kode Etik Guru tidak hanya soal menyampaikan aturan, tetapi bagaimana menyentuh kesadaran, menyederhanakan nilai-nilai etika dan membangun diskusi yang hidup antar sesama pendidik.
2. Tantangan yang dihadapi dalam mempromosikan kode etik guru dan cara mengatasinya
Tantangan yang pernah dihadapi dalam mempromosikan kode etik guru yaitu kurangnya pemahaman akan pentingnya kode etik, ketidaktegasan penegakan, dan kurangnya pelatihan yang memadai. Saya menyadari bahwa tidak scmua rekan saya mcmahami atau merespon dengan antusias promosi kode etik yang saya berikan. Dibutuhkan pendekatan persuasive dalam menyampaikan kode etik tersebut.
3. Langkah Selanjutnya yang dilakukan untuk terus meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap kode etik guru dilingkungan kerja
Langkah selanjutnya yang akan saya lakukan yaitu menjadikan kode etik sebagai bagian dari budaya sekolah, seperti mengusulkan agar nilai nilai kode etik disisipkan secara konsisten dalam kegiatan sekolah. Kemudian memberikan keteladanan dalam perilaku sehari-hari seperti menjaga perilaku professional, adil dan bertanggung jawab agar dapat menjadi contoh nyata bagi rekan sejawat. Selanjutnya membuat media edukasi sederhana dan menarik seperti menyebarkan konten-konten ringan berupa poster atau video singkat tentang prinsip-prinsip kode etik baik dipapan pengumuman sekolah maupun di group whatsapp agar nilai-nilai etika tetap tersampaikan secara rutin.
G. Umpan Balik Rekan Sejawat
Mintalah pendapat kepada rekan sejawat atau guru-guru lain yang bekerja di sekolah yang sama dengan bapak/ibu peserta PPG.
Baca juga: Jawaban: Dalam Model Kolb, Tahap Konseptualisasi Abstrak Merujuk Pada, Latihan Pemahaman Modul 2 PPG
Baca juga: Kunci Jawaban: Guru Perlu Memiliki Kesadaran Multikultural yang Kritis Untuk, Modul 1 PPG 2025