Berita Prabumulih

Di Tahun 2025, ada 41 Anak Stunting di Prabumulih, Pemkot Targetkan 2027 Zero Stunting

Penulis: Edison
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Prabumulih, H Elman ST MM kepada wartawan usai menghadiri kegiatan STUNTING - Pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat Kabupaten Kota di Auditorium Fave Hotel Kota Prabumulih, Rabu (6/8/2025).

Laporan wartawan Tribun Sumsel, Edison Bastari 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Pemerintah kota Prabumulih dibawah kepemimpinan Walikota H Arlan dan Wakil Walikota Franky Nasril SKom MSi menargetkan Prabumulih zero stunting di tahun 2027.

Hal itu ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Prabumulih, H Elman ST MM kepada wartawan usai menghadiri kegiatan pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat Kabupaten Kota di Auditorium Fave Hotel Kota Prabumulih, Rabu (6/8/2025).

"Terkait stunting ini program pak Walikota menargetkan di 2027 nanti kota Prabumulih bebas stunting, artinya tidak ada lagi penderita stunting di Prabumulih," ungkap Elman ketika diwawancarai.

Elman mengungkapkan, saat ini di kota Prabumulih terdata ada sebanyak 41 penderita stunting, dimana jumlah itu menurun dari tahun sebelumnya. 

"Alhamdulillah angka stunting di Prabumulih saat ini di 9,3 persen, kalau nasional di angka 14 persen. Prabumulih hanya tinggal 41 kasus lagi, dari tahun sebelumnya menurun signifikan," bebernya.

Baca juga: dr. Arios Saplis Jabat Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel, HD Minta Tekan Angka Stunting

Baca juga: Bupati OKU Lantik Pengurus TP PKK dan Tim Pembina Posyandu, Optimis Penanganan Stunting Maksimal

Untuk menekan angka stunting makin turun kata Elman, pihaknya sejak lama memberdayakan gotong royong dimana semua pihak mulai dari warga, RT RW, Lurah Kades, Camat hingga OPD bersama-sama menuntaskan stunting.

"Ini yang tadi saya sampaikan dihadapan perwakilan provinsi tadi, jadi tidak hanya tanggung jawab satu dinas saja tapi seluruh," katanya.

Tidak hanya masalah anak stunting yang diperhatikan pemerintah kota Prabumulih namun juga masalah kebersihan lingkungan, orang tuanya bekerja apa, ekonominya, pola anak makan dan hal-hal lainnya.

"Ini juga harus diperhatikan ke semua anak, tidak hanya ke penderita stunting sehingga kasus tidak bertambah," tuturnya seraya mengatakan sejak lama di Prabumulih mulai dari ibu hamil hingga anak lahir pengawasan pemerintah melalui dinas kesehatan telah dilakukan.

Elman mengimbau seluruh masyarakat khususnya RT RW dan Lurah Camat agar terus memantau serta melaporkan jika ada warga kena stunting sehingga bisa dilakukan penanganan cepat.

"Kepada warga dan RT RW agar mengawasi, memantau warganya, jangan sampai nanti tiba-tiba ada kasus stunting," harapnya.

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkini