Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Penantian panjang Umat Gereja Kristus Yesus (GKY) Kota Lubuklinggau, Sumsel akhirnya terjawab. 

Rumah ibadah yang diperjuangkan selama 28 tahun lamanya akhirnya mulai dibangun di Bumi Sebiduk Semare (Sebutan Kota Lubuklinggau).

Rumah ibadah Umat Gereja Kristus Yesus (GKY) itu dibangun di kawasan Jalan Riau , Kelurahan Jawa Kanan, Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

Peletakan batu pertama dihadiri langsung oleh Wali Kota Lubuklinggau H Rachmat Hidayat.

Pendeta Feri Novianto Pemimpin Umat Gereja Kristus Yesus (GKY) Kota Lubuklinggau menyampaikan rasa syukur dan terima kasih bahwa di Lubuklinggau bakal dibangunnya Gereja Kristus Yesus.

"Kami bersyukur karena setelah 28 tahun keberadaan gereja kami di Kota Lubuklinggau, di mana Tuhan memberikan kesempatan untuk kami diberikan izin untuk bisa membangun gereja, dan ini merupakan satu kesempatan yang luar biasa," ujarnya saat memberikan keterangan pada wartawan, Jumat (1/8/2025).

Pembangunan gereja itu merupakan berkat dukungan dari Wali Kota Lubuklinggau Rachmat Hidayat, beserta jajaran, serta semua stake holder yang ikut terlibat mulai dari proses pengadaan izin dan dilanjutkan dengan pembangunan.

"Dalam konteks perizinan perlu kami sampaikan bahwa kami telah menyelesaikannya secara keseluruhan," ungkap Feri.

Artinya dari tahap paling bawah terus sampai keatas, pihaknya akan terus menjaga apa yang akan sudah bangun dan jalinan keberagaman yang baik bisa selalu terjaga.

"Termasuk relasi hubungan silaturahmi dengan masyarakat sekitar, akan menjadi prioritas juga dalam gereja kami ke depan," katanya.

Feri pun menyebutkan proses pembangunan Gereja Kristus Yesus di Kota Lubuklinggau rencananya memakan waktu selama 1 tahun, dengan luas sekitar 900 meter persegi dengan daya tampung 400 jemaat.  

"Semoga tahun depan sudah bisa kami tempati, karena selama ini kami menyewa, kami selalu mengimbau jemaat selain bersyukur dan mengucapkan terimakasih, juga selalu menjalin silahturahmi," ujarnya.

Sementara, Wali Kota H Rachmat Hidayat dalam kesempatan sebelumnya mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk toleransi umat beragama. 

"Semoga rumah ibadah sebagai sarana untuk menjalankan ibadah pembentukan moral dan etika serta untuk umat atau majelis," ungkapnya.