Berita Palembang

Marak Jukir Ilegal, Asita Sumsel Berharap BKB Palembang Harus Dibuat Nyaman Karena Banyak Wisatawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MARAK JUKIR LIAR - Pegiat pariwisata sekaligus ketua DPD Asita Sumatera Selatan (Sumsel) Feby Yoland Effendi menyayangkan maraknya aksi pemalakan dan keberadaan juru parkir (jukir) liar, yang suka memungut parkir memaksa minta tarif tinggi pada mobil mobil khususnya bis, dan kendaraan wisatawan di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kondisi maraknya aksi pemalakan dan keberadaan juru parkir (jukir) liar, yang suka memungut parkir memaksa minta tarif tinggi pada mobil-mobil khususnya bus, dan kendaraan wisatawan di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang sangat memprihatinkan dan meresahkan. 

Pegiat pariwisata di Sumatera Selatan (Sumsel), Feby Yoland Effendi menyayangkan terjadinya hal itu, mengingat hal tersebut sudah sering terjadi hingga saat ini. 

"Kita sangat prihatin dan selama ini meresahkan, karena kawasan ini merupakan salah satu ikon wisata kota yang sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara, " kata Feby, Rabu (30/7/2025).

Menurut ketua DPD Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Sumsel ini, dengan BKB Palembang jadi objek kunjungan wisatawan, jelas harus dibuat nyaman bagi mereka yang datang. 

"Sehingga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di area ini, seharusnya menjadi prioritas utama bagi semua pihak, " ujarnya. 

Baca juga: Pengelola Parkir Bakal Tertibkan Jukir Ilegal di BKB Palembang, Agar Tak Ada Lagi Tarif Ganda

Baca juga: YouTuber Om Mobi Dipalak di Palembang, Pengunjung dan Pedagang Keluhkan Jukir Liar Marak di BKB

Dijelaskan Feby, tindakan pemalakan atau jukir luar seperti ini dapat merusak citra pariwisata Palembang secara keseluruhan. 

"Jika tidak ditertibkan, hal ini bisa menurunkan minat wisatawan datang dan berdampak langsung pada sektor ekonomi lokal, " tegasnya. 

Pihaknya mendorong pihak berwenang, khususnya pemerintah kota Palembang dan aparat kepolisian, untuk segera menertibkan juru parkir liar dan menggantinya dengan petugas parkir resmi yang terlatih dan berseragam.

Kemudian melakukan patroli rutin, terutama di waktu-waktu ramai pengunjung.

"Termasuk memasang rambu dan informasi yang jelas mengenai tarif parkir resmi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaporkan tindakan pemalakan atau pungli, " tandanya. 

Ditambahkan Feby, diharapkan adanya juga pengawasan langsung dari masyarakat sekitar dan segera melapor apabila melihat kejadian serupa.

"Karena kenyamanan dan keamanan lingkungan adalah tanggung jawab bersama, " pungkasnya. 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini