Diplomat Kemenlu Tewas di Menteng

Nasib Anak Arya Daru Kini Tak Sekolah usai Ayah Tewas, Tadinya Keluar untuk Pindah ke Helsinki

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DIPLOMAT MUDA TEWAS - Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Foto ini diunggah di media sosialnya pada 4 Februari 2024. Keseharian Arya Daru Pangayunan (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ditemukan tewas di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi. Kini anak-anaknya tak sekolah karena sudah keluar, mengingat mereka sebelumnya berencana pindah ke Finlandia.

TRIBUNSUMSEL.COM, YOGYAKARTA - Kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan (ADP) berimbas ke anak-anaknya.

Anak Arya Daru kini terpaksa tak sekolah karena sudah keluar dari sekolah lama untuk mengikuti tugas ayah mereka ke Finlandia. 

Rencana kepindahan ini menjadi yang pertama bagi keluarga ADP, karena mereka akan berangkat bersama-sama, berbeda dengan penugasan sebelumnya di mana ADP berangkat lebih dahulu dan keluarga menyusul setahun kemudian. 

“Sekarang anak-anak enggak ada sekolah sudah keluar. Iya (mau ikut ke Helsinki), enggak sekolah sudah enggak sudah punya sekolah di sini sudah persiapan pindah,” ujar kakak ipar ADP, Meta Bagus.

Baca juga: Tahu Kepribadian Arya Daru, Eks Kabareskrim Sebut Kunci yang Harus Didalami di Balik Kematiannya

ADP ternyata sudah menyiapkan kepindahan ke Helsinki, Finlandia

Ia mendapatkan tugas diplomasi di KBRI Helsinki.  

Meta menceritakan komunikasi terakhir Daru dengan istrinya, Pita, saat ia berbelanja baju di sebuah mall di Jakarta. 

Dalam percakapan tersebut, Daru menyebutkan, “Wah enak ya kalau masih ada mobil bisa langsung pulang gak perlu antre taksi.” 

Hal ini terjadi karena seluruh kendaraan mereka telah dijual sebagai persiapan untuk penempatan di luar negeri. 

Meta menjelaskan bahwa penjualan kendaraan dilakukan agar tidak ada yang tersisa di Indonesia, mengingat mereka akan segera berangkat. 

“Kalau menyisakan kendaraan di sini gak ada yang pake. Makanya sama almarhum dijual semua bisa dibilang persiapan itu hampir 100 persen tinggal berangkat,” tambahnya. 

Baca juga: Gelagat Istri Arya Daru Diplomat Tewas Kepala Dilakban, Gelisah Malam-malam, Ini Chat Terakhir Suami

Sebelumnya, kematian ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri, ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di kamar indekosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. 

Saat ditemukan, kepala ADP terlilit lakban dan tubuhnya tertutup selimut. 

Polisi menyatakan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun barang hilang dari lokasi kejadian. 

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan adanya sidik jari ADP pada lakban, namun penyidik belum dapat memastikan apakah ia memasangnya sendiri atau ada keterlibatan pihak lain. 

Diketahui bahwa ADP adalah warga asal Sleman, DIY, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), dan tinggal seorang diri di indekos tersebut, sementara istrinya berada di Yogyakarta. 

Rekaman CCTV di lokasi menunjukkan penjaga kos mondar-mandir di depan kamar ADP sebelum ia ditemukan tewas. 

Penjaga tersebut terlihat berbicara di telepon menggunakan mode speaker, dan sempat berhenti untuk menoleh ke arah kamar korban sebelum melanjutkan langkahnya. 

Kasus ini masih dalam penyelidikan dan menjadi perhatian publik.

Istri Sempat Gelisa

Meta Ayu Puspitantri, istri Dipolmat Menlu  Arya Daru Pangayuan gelisah di malam sebelum suami ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban.

Kakak Ipar korban, Meta Bagus mengungkap adiknya malam itu tampak gelisah tak seperti biasanya.

Dia juga mengungkap kapan sebenarnya kontak terakhir antara Arya Daru dan istrinya tersebut pada 7 Juli 2025.

"Di malemnya itu, adek saya kontekan, berkontak dengan Daru itu terakhir jam 9-an lah," kata Meta Bagus di Bantul dikutip dari Kompas TV, Senin (14/7/2025).

Kata Bagus, dalam komunikasi itu Arya Daru informasinya sedang antre menunggu taksi.

Pukul 21.00 malam itu Arya menginformasikan baru selesai belanja baju di salah satu mall Jakarta.

"Dia habis beli baju di Grand Indonesia, lagi antre taksi," ujarnya.

"Setelah antre taksi, dikontek-kontek (oleh istri korban) gitu, tidak bisa," imbuh Bagus.

Bagus mengaku baru mengetahui bahwa Arya Daru tak bisa dihubungi ponselnya setelah melihat gelagat istri Daru yang merupakan adiknya itu.

Bagus mengaku di rumah dia mendapati adik perempuannya itu dalam kondisi tak biasa seperti kebiasaannya.

"Saya malem ngelihat adek saya lagi duduk," kata Bagus.

Hal itu dianggap mengherankan karena sudah larut malam tak biasanya adiknya itu begadang.

"Biasanya kan sudah tidur sama anak-anaknya, nah ini kok gak tidur," kata Bagus.

Sampai akhirnya, Bagus yang malam itu juga belum tidur mencoba bertanya ke adiknya yang merupakan istri Arya Daru itu. 

"Kamu kok gak tidur napa ?," kata Bagus mengulangi percakapan dengan adiknya di malam itu.

"Saya kontek-kontek Mas Daru kok gak bisa," kata Bagus menirukan ucapan istri Arya Daru di malam itu.

Di mata keluarganya, hubungan antara Arya Daru dan istrinya cukup harmonis, dan mereka rutin berkomunikasi setiap hari via telepon karena tinggal terpisah imbas pekerjaan Arya Daru yang merupakan diplomat muda.

3 Kali Istri Arya Daru Hubungi Penjaga Kos

Kassubid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak menuturkan bahwa penjaga kos sempat ditelepon sebanyak tiga kali oleh istri korban.

"Berdasarkan keterangan yang kami dapat dari penyelidik bahwa benar ada istri korban, itu menelepon tiga kali ke nomor penjaga kos," ungkapnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/7/2025) dikutip dari Tribunnews.com.

Pertama, istri korban menghubungi pada 7 Juli 2025, pukul 22.40 WIB ke nomor handphone yang lama milik penjaga kos.

Namun saat dihubungi nomor penjaga kos tidak aktif meminta bantuan cek kamar korban. 

Kemudian, karena tidak aktif, pada tanggal 8 Juli 2025, pukul 00.48 WIB, istri korban kembali menghubungi penjaga kos ke nomor handphone yang baru.

"Nah, di situ aktif untuk meminta cek kamar korban kemudian, tanggal 8 Juli 2025, pukul 05.27 WIB kembali istri korban menghubungi penjaga kos untuk meminta cek kembali kamar korban," urai Reonald.

Pihak kepolisian mendapatkan laporan pada pagi harinya penjaga kos korban membuka kamar. 

Sehingga dalam CCTV TKP terekam saat dini hari beberapa jam sebelum korban ditemukan meninggal, penjaga kos mondar-mandir di depan kamar kos korban.

Dia mengecek bahkan sesekali mengintip ke kaca kamar kos korban, namun tidak sampai mengetuk atau pun masuk.

Pada 8 Juli 2025 pagi setelah pintu kamar kos korban diketuk tak kunjung merespons, penjaga kos mencungkil jendela dan menemukan korban sudah meninggal dunia.

Soal CCTV Bergeser

Polda Metro Jaya menanggapi asumsi publik terkait Rekaman CCTV aktivitas terakhir Arya Daru Pangayuan beredar dan ramai diperbincangkan di media sosial

Adapun yang menjadi sorotan terkait arah kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) yang memperlihatkan area depan kamar kos diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) itu disebut bergeser.

Rekaman CCTV itu memperlihatkan ADP keluar kamar membawa kantong plastik hitam, lalu kembali masuk, pada Senin (7/7/2025) pukul 23.24–23.26 WIB.

Sementara itu, dalam rekaman CCTV lain yang memperlihatkan penjaga kos bersama seorang pria saat membuka paksa kamar, pintu dan jendela kamar tampak jelas pada Selasa (8/7/2025) pukul 07.37–07.40 WIB.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, penyelidik masih mendalami yang berkaitan dengan hal tersebut.

“TKP itu ada perimeternya juga. Untuk membuat peristiwa itu menjadi utuh, tentunya akan diurut, nanti dari ringnya diperbesar lagi, sehingga ceritanya menjadi utuh, menjadi sebuah fakta yang tidak terbantahkan,” ujar Ade Ary di Polda Metro Jaya, Jumat (11/7/2025), dilansir dadi Kompas.com.

Saat ditanya apa model CCTV yang ada di depan area kamar kos Daru, Ade Ary belum memberikan jawaban pasti.

“Baik, nanti akan kami pastikan ke penyelidik ya. Yang jelas, untuk mengungkap fakta itu, nanti segala macam alat, data, yang diperlukan itu akan dicari, didalami. Termasuk dilakukan pemeriksaan secara laboratoris,” tandas dia.

Janji Kasus Terungkap Dalam Seminggu

Seperti diketahui, Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kosnya pada Selasa (8/7/2025).

Pria berusia 39 tahun itu ditemukan dengan wajah penuh tertutup lakban hingga seluruh kepala.

Menanggapi hal itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto menyatakan, pihaknya masih mempelajari berbagai bukti yang ada untuk memastikan penyebab kematian tersebut.

"Bukti-bukti yang ada perlu dipelajari oleh forensik ya, baik CCTV kemudian hasil autopsi dan juga termasuk digital," ucapnya, dikutip Jumat (11/7/2025).

Jenderal bintang dua itu pun berharap bahwa proses ini dapat selesai dalam waktu sekitar seminggu.

"Digital itu dari laptop dan lain-lain. Mungkin seminggu lagi selesai, nanti ada kesimpulan, insyaAllah mudah-mudahan seminggu lagi selesai," tuturnya.
Selain itu, visum juga sedang dipelajari oleh penyelidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

"Ya, saya belum membaca, tapi itu masih dipelajari oleh tim penyelidik dan sekarang sudah diambil alih di tingkat Polda," kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus menggali informasi dari saksi-saksi yang ada.

Namun, dalam kasus ini, visum dan hasil forensik akan menjadi fokus utama, dan bukan hanya keterangan dari saksi.

Karyoto juga menjelaskan, proses digital forensik, seperti pelacakan jejak elektronik dari ponsel atau perangkat lainnya, akan membantu dalam menemukan petunjuk lebih lanjut terkait kejadian tersebut.

"Saksi-saksi nanti kita lihat dikembangkan dari situ. Kalau visum itu bukan saksi, tapi nanti ahli yang akan bicara ya. Kan dia ditemukan sendirian, nanti dari forensik barangkali membuka HP bisa di-trace, ke mana, jam berapa, dia berhubungan dengan siapa, ya" ucap Karyoto.

Terkait dengan status korban yang merupakan seorang diplomat, ia menegaskan, pihaknya tetap akan menangani kasus ini dengan pendekatan yang komprehensif. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Ditemukan Tewas, Diplomat Daru dan Keluarga Siapkan Kepindahan ke Helsinki, Anak-anaknya Sudah Keluar Sekolah"

Baca berita lainnya di Google News

Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Berita Terkini