Berita Viral

Gerak-gerik Pria Bersarung di Depan Kos Arya Daru yang Tewas Kepala Dilakban, Sempat Intip Kamar

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CCTV KOSAN ARYA DANU- Ada sosok pria tanpa busana mengenakan sarung terekam dengan jelas berjalan mondar-mandir pada tengah malam sebelum Arya Daru ditemukan tewas.

TRIBUNSUMSEL.COM- Rekaman CCTV aktivitas lain di indekos Diplomat Muda Kemenlu, Arya Daru Pangayunan di malam kejadian, beredar di media sosial.

Ada sosok misterius pria tanpa busana hanya mengenakan sarung terekam dengan jelas berjalan mondar-mandir pada tengah malam sebelum Arya Daru ditemukan tewas, pada Selasa, 8 Juli 2025 pagi.

Baca juga: Penjelasan Polda Metro Jaya Soal Arah CCTV di Kamar Kos Diplomat Kemlu Arya Daru Diduga Bergeser

DIPLOMAT TEWAS - Rekaman CCTV momen semalam sebelum Diplomat muda Kementrian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di indekosnya. (Tangkapan layar Youtube Kompas TV)

Video yang menampilkan pria tersebut tersorot pada pukul 00.27 WIB, 8 Juli 2025.

Pria yang terlihat memiliki perawakan bertubuh gempal memakai sarung tanpa baju dan menyimpan kain di bahunya saat melintas.

Ia tampak berjalan ke ujung lorong, lalu kembali lagi.

Penjaga kos itu tampak sibuk memegang ponsel saat bolak-balik di depan kamar Arya Daru.

Pria tersebut terlihat mengintip ke arah kamar Arya Daru Pangayunan.

Kendati begitu, tak ada lanjutan video lainnya yang mengungkap gerak-gerik pria tersebut.

Sementara, satu jam sebelumnya, tepatnya pukul 23.26 WIB, Arya Daru sempat terekam kamera CCTV keluar dari kamar dengan posisi baju tidak dikancing.

Belakangan diketahu, penjaga kos Siswanto itu sempat ditelepon oleh Pita, istri Arya Daru sekitar pukul 00.00 WIB.

Baca juga: Analisa Susno Duadji soal Gerak-gerik 2 Orang di Depan Kamar Arya Daru Terekam CCTV: Harus Dicurigai

Pita menelepon Siswanto agar ia mengecek kondisi Daru di kamar kosan.

Diduga kala itu Pita cemas karena tidak berhasil menghubungi Daru.

"Sekitar pukul 12 malam, penjaga indekos mendapatkan telepon dari istri korban untuk memeriksa korban yang menyewa kamar 105. Pada jam 12 tersebut tidak ada respon akhirnya penjaga kos memutuskan untuk nanti memeriksa kamar korban pada pagi hari," ungkap jurnalis Kompas TV, Nico Anggriawan.

Baru pada keesokan harinya, Siswanto mengecek kamar Daru dan menemukan Daru sudah tak bernyawa.

Sementara itu diungkap polisi, istri korban sempat bercerita ke penyidik bahwa ia terakhir berkomunikasi dengan Daru di jam 9 malam.

"Istri korban sendiri yang berhubungan terakhir di jam 21.00 Wib, itu di Jogja," ujar Kompol Rezha Rahandhi.

"Sampai saat ini tidak ada hanya menanyakan kabar, enggak ada (perbincangan jauh dari korban kepada istrinya)," sambungnya.

Kata Polisi Soal Arah CCTV Bergeser 

Polda Metro Jaya menanggapi asumsi publik terkait Rekaman CCTV aktivitas terakhir Arya Daru Pangayuan beredar dan ramai diperbincangkan di media sosial 

Adapun yang menjadi sorotan terkait arah kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) yang memperlihatkan area depan kamar kos diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) itu disebut bergeser. 

Rekaman CCTV itu memperlihatkan ADP keluar kamar membawa kantong plastik hitam, lalu kembali masuk, pada Senin (7/7/2025) pukul 23.24–23.26 WIB.

Sementara itu, dalam rekaman CCTV lain yang memperlihatkan penjaga kos bersama seorang pria saat membuka paksa kamar, pintu dan jendela kamar tampak jelas pada Selasa (8/7/2025) pukul 07.37–07.40 WIB. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, penyelidik masih mendalami yang berkaitan dengan hal tersebut.  

“TKP itu ada perimeternya juga. Untuk membuat peristiwa itu menjadi utuh, tentunya akan diurut, nanti dari ringnya diperbesar lagi, sehingga ceritanya menjadi utuh, menjadi sebuah fakta yang tidak terbantahkan,” ujar Ade Ary di Polda Metro Jaya, Jumat (11/7/2025), dilansir dadi Kompas.com. 

Baca juga: Misteri Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Kapolda Metro Jaya Janji Kasus Terungkap Dalam Seminggu

Saat ditanya apa model CCTV yang ada di depan area kamar kos Daru, Ade Ary belum memberikan jawaban pasti. 

“Baik, nanti akan kami pastikan ke penyelidik ya. Yang jelas, untuk mengungkap fakta itu, nanti segala macam alat, data, yang diperlukan itu akan dicari, didalami. Termasuk dilakukan pemeriksaan secara laboratoris,” tandas dia. 

Janji Kasus Terungkap Dalam Seminggu

Seperti diketahui, Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kosnya pada Selasa (8/7/2025).  

Pria berusia 39 tahun itu ditemukan dengan wajah penuh tertutup lakban hingga seluruh kepala. 

Menanggapi hal itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto menyatakan, pihaknya masih mempelajari berbagai bukti yang ada untuk memastikan penyebab kematian tersebut. 

"Bukti-bukti yang ada perlu dipelajari oleh forensik ya, baik CCTV kemudian hasil autopsi dan juga termasuk digital," ucapnya, dikutip Jumat (11/7/2025).

Jenderal bintang dua itu pun berharap bahwa proses ini dapat selesai dalam waktu sekitar seminggu. 

"Digital itu dari laptop dan lain-lain. Mungkin seminggu lagi selesai, nanti ada kesimpulan, insyaAllah mudah-mudahan seminggu lagi selesai," tuturnya.

Selain itu, visum juga sedang dipelajari oleh penyelidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. 

"Ya, saya belum membaca, tapi itu masih dipelajari oleh tim penyelidik dan sekarang sudah diambil alih di tingkat Polda," kata dia. 

Ia menambahkan, pihaknya akan terus menggali informasi dari saksi-saksi yang ada. 

Namun, dalam kasus ini, visum dan hasil forensik akan menjadi fokus utama, dan bukan hanya keterangan dari saksi. 

Karyoto juga menjelaskan, proses digital forensik, seperti pelacakan jejak elektronik dari ponsel atau perangkat lainnya, akan membantu dalam menemukan petunjuk lebih lanjut terkait kejadian tersebut. 

"Saksi-saksi nanti kita lihat dikembangkan dari situ. Kalau visum itu bukan saksi, tapi nanti ahli yang akan bicara ya. Kan dia ditemukan sendirian, nanti dari forensik barangkali membuka HP bisa di-trace, ke mana, jam berapa, dia berhubungan dengan siapa, ya" ucap Karyoto. 

Terkait dengan status korban yang merupakan seorang diplomat, ia menegaskan, pihaknya tetap akan menangani kasus ini dengan pendekatan yang komprehensif. 


Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini