TRIBUNSUMSEL.COM -- Lafadz Rabbighfirlii warhamnii watub alayya adalah kalimat istigfar dan taubat.
Berikut Tulisan Arab Rabbighfirlii warhamnii wa tub alayya dan artinya:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ
Artinya:
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah (sayangilah) aku, dan terimalah taubatku."
Dalil mengucap istighfar dan sekaligus bertaubat, adalah sebagai berikut:
وقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رضي الله عنه : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ( وَاللَّهِ إِنِّي لاَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً ) رواه البخاري
Artinya:
Dan Abu Hurairah RA berkata : “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR. Al-Bukhari)
Dalam dalil tersebut, Rasulullah SAW yang telah dijamin Allah masuk surgaNya pun selalu menyempatkan diri untuk memohon ampun dan bertaubat kepada Allah.
Apa lagi kita yang hanya orang biasa. Seharusnya kita mencontoh teladan Rasulullah SAW.
Berapa banyak kita memohon ampun dengan mengamalkan istighfar tersebut?
Mayoritas ulama mengatakan boleh berapa saja, boleh 70, 80, 100 dan berapa saja.
Kapan membacanya? bulan apa saja, apakah di waktu-waktu mustajab?
Boleh bulan apa saja, kapan saja, boleh di bulan Muharram, Safar, Rajab, Syaban, Ramadhan atau di bulan-bulan lainnya.
Mengapa ? Sesuai hadis di atas bahwa Rasulullah SAW beristighfar setiap hari lebih dari 70 kali.