TRIBUNSUMSEL.COM -- Alquran telah menjelaskan bahwa tiga makhluk ghaib yaitu jin, iblis, dan setan atau syaiton merupakan makhluk ciptaan Allah SWT, selain malaikat, manusia, hewan dan tumbuhan.
Dalam kisah penciptaan manusia oleh Allah SWT, setan, jin, dan iblis lebih dahulu diciptakan oleh Allah sebelum manusia.
Apa beda jin, iblis dan setan? Berikut penjelasannya dikutip dari berbagai sumber salah satunya dari laman nu.or.id dan saluran platform Facebok akun Kursus Unggulan Bahasa Arab (Kuba).
Pengertian Iblis
Dirangkum dari penjelasan Ibnu Taimiyah, Al Bagawi dan juga Ibnu Katsir, dijelaskan Iblis dulunya adalah makhluk yang taat yang dinamai al azizi, lalu kemudian mulai membangkang yang kemudian dinamai Iblis, asal katanya Ablasa yang artinya terputus. Maksudnya putus asa dari rahmat Allah.
Iblis merupakan salah satu jin yang disebut dalam kisah penciptaan Nabi Adam as. sebagai manusia pertama dalam Al-Qur’an.
Dalam surah Al-Araf ayat 11, ketika Allah Swt. baru saja menciptakan Nabi Adam as., para penghuni surga disuruh Allah Swt. untuk bersujud kepadanya.
Namun, di antara para malaikat yang bersujud kepada Adam, iblis adalah salah satu yang menolak bersujud, meskipun itu perintah dari Allah Swt.
Penolakan iblis tersebut dilakukan karena ia merasa bahwa dirinya yang diciptakan dari api, lebih tinggi derajatnya daripada Nabi Adam yang diciptakan dari tanah.
Sejak itu, Allah Swt. mengusirnya dari surga dan, sejak saat itu pula, iblis memantapkan diri untuk mengganggu Nabi Adam dan keturunannya hingga hari kiamat kelak.
Secara bahasa, kata iblis berasal dari akar kata ablasa yang berarti terputus.
Maksud dari terputus di sini adalah iblis memutus rahmat Allah Swt. dengan berlaku sombong ketika tidak mau bersujud kepada Adam meskipun itu perintah Tuhan.
Karena penolakannya tersebut, rahmat Allah Swt. kepada iblis terputus dan iblis harus angkat kaki dari surga.
Menurut Al-Qur’an, iblis pada mulanya termasuk golongan jin, tetapi karena kedurhakaannya dan kutukan yang ditimpakan kepadanya, dia menjadi golongan tersendiri dan musuh bagi anak cucu Adam.
Penjelasan tersebut merujuk pada firman Allah Swt. dalam surah Al Kahfi ayat 50: