TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok ketua yayasan elite Al Kareem Islamic School di kawasan Bekasi, Jawa Barat kini jadi pertanyaan publik.
Yayasan Al Kareem Islamic school diduga tidak bersertifikat resmi alias bodong.
Padahal Al Kareem Islamic School merupakan sekolah swasta dengan basis kurikulum internasional.
Yang mana, sekolah dengan tingkat TK hingga SD itu diketahui mengampanyekan program basis kurikulum Cambridge.
Namun, basis kurikulum internasional itu ternyata hanya bualan penyelenggara saja lantaran berbeda dengan fakta lapangan.
Bahkan Ketua Yayasan selaku Kepala Sekolah swasta elit ini juga diduga mempekerjakan para guru layaknya asisten rumah tangga (ART).
Kini sosok ketua yayasan Al Kareem School ini pun jadi sorotan, bahkan tak sedikit yang penasaran dengan sosoknya.
Namun hingga kini belum diketahui siapa sosok ketua yayasan tersebut.
Pasalnya ketua yayasan muncul ke publik, hanya pengacara pihak yayasan yang buka suara.
Baca juga: Nasib Sekolah Elite di Bekasi Kini Disegel Buntut Guru "Resign" Massal Gegara Diperlakukan Bak ART
Guru Ngaku Diperlakukan Seperti ART
Seorang guru, Salsabila Syafwani, mengatakan, cara-cara kepala yayasan yang juga kepala sekolah memperlakukan para guru seperti asisten rumah tangga (ART) membuat ia bersama rekan guru lainnya menjadi resah.
"Kami kan dikontrak sebagai staf pendidik, tapi terkadang kami tuh diberikan jobdesk di luar tugas kami sebagai guru, jadi kadang masalahnya di situ aja sih," kata Salsabila saat diwawancara Senin (16/6/2025).
Anisa Dwi Zahra, guru lainnya, menjelaskan, dia bersama guru-guru lainnya diperlakukan mirip pembantu rumah tangga.
"Saya pernah disuruh belanja kebutuhan rumah tangga, nganter jemput anak beliau. Jadi banyak job desk yang tidak sesuai dengan tugas kami, jadi kita tuh disuruh jalani job desk kayak ART-nya mereka," jelas Anisa, Senin (16/6/2025).
Bahkan kata Anisa, dirinya sempat diminta membeli ayam goreng untuk anak pemilik yayasan dan lokasinya pun cukup jauh.