TRIBUNSUMSEL.COM- Sekolah swasta elite di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, diduga bodong.
Sejumlah guru pengajar di sekolah swasta tersebut kini kompak berhenti kerja massal.
Seorang guru, Salsabila Syafwani mengatakan rupanya resign yang dilakukan jajaran seprofesinya sudah berlangsung sejak Jumat (13/6/2025).
Baca juga: VIDEO Kisah Desiree Diadopsi ke Belanda Sejak Bayi, Akhirnya Bertemu Ibu Kandung di Pekalongan
Hal ini buntut para guru yang mengajar di sekolah tersebut diduga diperlakukan bak Asisten Rumah Tangga (ART).
Bahkan perlakuan sang kepala sekolah yang juga sekaligus kepala yayasan bikin para pengajar mengelus dada.
"Kami mengajar terakhir itu hari Jumat (13/6/2025) masuk, tapi harusnya di minggu ini, tapi karena ada kejadian tersebut (Dugaan sekolah bermasalah) jadinya stop di hari Jumat," kata Salsabila saat diwawancara Senin (16/6/2025).
Salsabila menjelaskan resign massal yang dilakukan tujuh orang guru itu dibuktikan dengan lembaran kertas yang ditandatangani di atas materak oleh seluruh guru dan kepala yayasan sekaligus diduga menjabat kepala sekolah.
Usai resign massal itu dilakukan, pihak guru mengaku sudah tidak berkomunikasi sedikitpun dengan kepala yayasan
"Sejujurnya dari per Juni itu kami sudah lost contact, tepatnya 13 Juni itu lost contact dalam artinya memang tidak mau komunikasi saja," jelasnya.
Baca juga: Jan Hwa Diana Kini Bujuk Karyawan Resign Untuk Kembali Berkerja, Kamu Ngga Kasihan Sama Cece
Salsabila menuturkan informasi resign massal pihaknya rupanya tidak diberitahu oleh kepala yayasan kepada seluruh orangtua murid.
Bahkan pihak guru tidak lagi bisa atau diperkenankan berkomunikasi oleh kepala yayasan kepada orangtua murid melalui akun email sekolah yang sebelumnya kerap difungsikan untuk wadah komunikasnya.
Mengingat akun email sekolah tersebut sudah diganti password, dan para guru tidak mengetahuinya.
"Kami juga sudah kehilangan akses untuk memberitahukan informasi kepada parents (orangtua murid), jadi kami tidak tahu-menahu lagi untuk memberitahukan hal tertentu kepada parents," tuturnya.
Diperlakukan Seperti ART
Seperti diketahui, alasan para guru melakukan resign massal juga dikarenakan sejumlah faktor.
Diantaranya adalah pemberian tugas oleh kepala yayasan kepada sejumlah guru yang dinilai di luar konteks pekerjaan.