Dalam konteks TaRL, ini berarti menyesuaikan metode penilaian agar sesuai dengan tingkat kemampuan murid.
Guru dapat menggunakan pertanyaan reflektif dan gambar ekspresi untuk membantu murid mengungkapkan perasaan mereka selama pembelajaran.
Ketiga, pentingnya refleksi dalam proses pembelajaran.
Baik guru maupun murid dapat mengevaluasi kegiatan yang dilakukan dan memahami perasaan serta pengalaman yang dialami selama pembelajaran.
Ini membantu dalam merencanakan perbaikan dan penyesuaian untuk pembelajaran selanjutnya sesuai prinsip TaRL yang fleksibel dan adaptif.
Keempat, pentingnya sikap bersyukur dan apresiasi dalam pembelajaran.
Mengajarkan murid untuk selalu bersyukur dan mengucapkan terimakasih tidak hanya membentuk karakter yang baik, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang positif dan
mendukung.
Ini juga sejalan dengan prinsip TaRL yang menekankan pentingnya motivasi dan dukungan emosional bagi murid.
Kelima, pentingnya melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran.
Dengan mengajak orang tua untuk berbagi hasil observasi dan refleksi mereka, guru dapat memperoleh perspektif yang lebih luas tentang perkembangan murid di rumah. Ini sejalan dengan prinsip TaRL yang menekankan pentingnya memahami kebutuhan individual murid.
Keenam, pentingnya kolaborasi dengan Kepala Sekolah atau pimpinan satuan pendidikan dalam mengembangkan praktik pembelajaran.
Diskusi dengan Kepala Sekolah dapat memberikan wawasan baru dan rencana tindak lanjut yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan prinsip TaRL yang mendorong kolaborasai dan inovasi.
== Alternatif Jawaban ==
Sebagai guru saya baru, saya baru memahami pentingnya rancangan pembelajaran berbasis TaRL. Tujuan pembelajaran harus fleksibel untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan siswa.
Asesmen awal membantu saya memahami kemampuan murid dari awal sementara asesmen formatif memberikan umpan balik untuk perbaikan berkelanjutan.