Berita Viral

6 Fakta Adnan Prasetyo Nekat Temui Dedi Mulyadi Naik Sepeda 200 Km, Anak Yatim Piatu Minta Bantuan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MINTA BANTUAN - Adnan Prestyo (Kiri) dan Dedi Mulyadin (Kanan) - Alasan Adnan Prasetyo Nekat Gowes Sepeda 200 KM Demi Temui Dedi Mulyadi, Ngaku Ingin Minta Bantuan, Selasa (10/6/2026). Berikut sederet faktanya.

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut sederet fakta Adnan Prasetyo, bocah asal Bumiayu, Brebes nekat mengayuh sepeda ratusan kilometer demi bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Diketahui, Adnan nekat bersepeda dari Brebes, Jawa Tengah, menuju ke kediaman Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Adapun alasan Adnan ingin menemui Dedi Mulyadi karena ingin meminta bantuan.

KISAH ADNAN - Terungkap alasan Adnan Prasetyo tidak menemui Gubernur Jateng, malah nekat temui mengayuh sepeda ratusan kilometer demi bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Tangkapan layar TikTok @Teguh Aji wiguno)

Berikut sederet faktanya:

1. Naik Sepeda Temui Dedi Mulyadi

Bocah laki-laki berusia 15 tahun mengayuh sepeda ratusan kilometer dari Brebes, Jawa Tengah, ke Jawa Barat demi bertemu Gubernur Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi). 

Baca juga: INI Alasan Adnan Tak Temui Gubernur Jateng, Malah Temui KDM Naik Sepeda Tempuh Perjalanan 2 Hari

Diketahui, anak putus sekolah bernama Adnan merupakan anak yatim piatu asal Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. 

"Mau ketemu siapa?" tanya perekam video. 

"Mau ketemu Pak Mulyadi," jawab Adnan menjawab pertanyaan warganet yang merekam dialog dalam video yang diunggah akun Tiktok Aburidwan08. 

"Dedi Mulyadi, Gubernur?" tanya perekam video yang kemudian dijawab dengan anggukan kepala Adnan.

KISAH ADNAN - Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma (kiri) menjemput Adnan (15) bocah putus sekolah yang mengayuh sepeda ratusan kilometer menuju Kabupaten Subang hendak menemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Selasa (10/6/2025) dini hari. ((Dok. Pribadi Paramitha Widya Kusuma)/Kompas.com)

Dalam obrolan itu, Adnan kemudian menunjukkan secarik kertas bertuliskan alamat Gubernur Dedi Mulyadi, tujuan ia mengayuh sepeda ke Jawa Barat. 

Masih dalam video berdurasi 03.20, terlihat Adnan menggunakan kaus berwarna hijau tosca, celana pendek biru, dan menggendong tas ransel warna hitam. 

Adnan juga menunjukkan secarik kertas bertuliskan identitas diri. Kepada perekam video, Adnan mengaku telah putus sekolah. 

"Sudah keluar kelas 2 SMP. Harusnya sekarang kelas 1 SMA," kata Adnan. Adnan juga mengaku tidak memiliki orangtua. 

Tak hanya itu, Adnan mengaku menempuh perjalanan selama dua hari dari Bumiayu menuju ke Jawa Barat.

"Sampai Jawa Barat naik sepeda sendiri 2 hari, asal dari Bumiayu ke Cirebon satu hari, dari Cirebon ke Jawa Barat sehari," terangnya.

Adnan juga mengaku sepeda yang digunakannya milik panti asuhan tempatnya pernah tinggal.

"Sepeda punya dari panti asuhan," tuturnya.

2. Berharap Dibantu Dedi Mulyadi

Adnan menyampaikan keinginannya bertemu Dedi Mulyadi dengan harapan bisa dibantu. 

"Tujuannya ketemu pak Gubernur tuh apa?" tanya polisi.

"Tolong dibantu lah," ujar Adnan.

Sebelum pergi meninggalkan kantor polisi, Adnan sempat mengurai keinginannya yang direkam oleh petugas kepolisian.

Adnan mengaku ingin sekali bertemu Dedi Mulyadi.

"Assalamualaikum Pak Dedi, nama saya Adnan. Saya dari Kabupaten Brebes, Kecamatan Bumiayu, Desa Kalierang. Saya ke sini naik sepeda ingin ketemu Pak Dedi. Saya dari Brebes. Bila berkenan, saya ingin bertemu," kata Adnan. 

3. Anak Yatim Piatu 

Sementara, Kapolsek Pagaden, AKP Ikin Sodikin mengungkapkan nasib Adnan sungguh sangat menyedihkan.

Adnan anak yatim piatu yang dirawat sang nenek.

"Ternyata Adnan ini seorang yatim piatu yang selama ini dirawat oleh neneknya," katanya. 

Bahkan, sebelum memutuskan ingin bertemu Dedi, dia baru saja ditinggal sang nenek untuk selamanya.

Nenek yang merawat Adnan baru meninggal dunia Idul Adha kemarin.

Kini tinggal dengan paman dan bibinya.

Kendati begitu, ia nekat menemui Dedi Mulyadi ke Jawa Barat dengan menaiki sepeda.

"Neneknya yang selama ini merawat Adnan baru saja meninggal dunia, kemarin saat Idul Adha. Sekarang Adnan hidup sebatang kara, makanya ia nekat ingin bertemu Pak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, dengan mengayuh sepeda menuju Subang," ucap Ikin.

4. Pernah Tinggal di Panti

Kepala Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Irma Hamdani, membenarkan jika Adnan adalah warganya. 

"Iya benar," kata Irma saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (9/6/2025) malam. 

Irma mengungkapkan bahwa kehidupan Adnan memang tidak mudah, apalagi tidak memiliki orangtua. 

Diungkapkan Irma, warga sebenarnya tidak tinggal diam.

Pernah mencoba menyekolahkan Adnan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) secara gratis, namun Adnan menolak. 

Atas inisiatif warga dan demi masa depannya, Adnan kemudian ditempatkan di Panti Asuhan Muhammadiyah Bumiayu. 

Harapannya, Adnan bisa mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang lebih baik. Namun, Adnan tak bertahan lama di sana. 

Ia pergi tanpa pamit.

Hingga kemudian, Adnan muncul di media sosial, terekam mengayuh sepeda seorang diri. 

"Kami warga sudah berupaya semaksimal mungkin membantu. Tapi memang tidak mudah," kata Irma.

5. Putus Sekolah karena Tak Ada Biaya

Lewat akun TikTok @Teguh Aji wiguno, Adnan menceritakan kisah hidupnya.

Adapun dirinya putus sekolah sejak duduk dibangku SMP karena tidak ada biaya.

"Sudah keluar kelas 2 SMP, pas itu kakek meninggal jadi gak ada yang biayai, nenek juga udah meninggal," kata Adnan.

Sementara dirinya menjadi anak yatim piatu sejak lama.

"Bapak udah gak ada dari kecil udah ditinggal, ibu juga udah meninggal waktu ujian kelas 6 SD, sudah 4 tahun," terangnya.

6. Kini Diangkat jadi Anak Asuh Bupati Brebes

Gagal bertemu Dedi Mulyadi, kini anak yatim piatu asal Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, itu dijemput langsung oleh Bupati Paramitha dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Brebes dari Kabupaten Subang, Selasa (10/6/2025) dini hari.

Adnan akan tinggal dan belajar di Pondok Pesantren Assalafiyah Saditan, Brebes. 

Semua kebutuhan hidup dan pendidikannya akan ditanggung langsung oleh Bupati Paramitha.

"Setelah diskusi dengan Bupati, Adnan akan tinggal di Ponpes Assalafiyah Saditan dan rencana sekolah di SMP di Brebes," ujar Kepala Dindikpora Kabupaten Brebes, Caridah.

Bupati Paramitha bahkan membelikan Adnan perlengkapan sekolah dan sebuah sepeda sebelum ia masuk ke pondok pesantren.

Caridah mengungkapkan bahwa Adnan memang ingin melanjutkan pendidikan, namun selama ini terkendala banyak hal hingga akhirnya putus sekolah. 

"Adnan inginnya di Brebes, bukan di Bumiayu karena mungkin ada trauma psikolog karena keluarganya tidak ada. Adnan akan disekolahkan dan orang tua asuhnya adalah Ibu Bupati sendiri sampai kuliah," imbuh Caridah.

Sementara, Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, mengaku prihatin dengan nasib Adnan dan memutuskan untuk turun tangan secara langsung. 

"Adnan sudah saya jemput. Sekolah dan kehidupan sehari-hari semuanya saya yang nanggung," kata Paramitha kepada Kompas.com, Selasa.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkini