TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib Fadil peternak asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang viral 16 ekor sapinya belum dibayar Kepala Desa Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Banten, kini ngaku tak punya apa-apa.
Hal ini diungkap Fadil saat dihubungi Uya Kuya.
Lewat Instagram Uya Kuya, Fadil menceritakan kejadian yang dialaminya.
Fadil mengaku dijanjikan kades Edo jika uang pembayaran 16 ekor sapi akan dilakukan H-2 sebelum idul adha tahun 2024.
Awalnya kades tersebut membayar DP uang sapi Rp20 juta.
Namun rupanya hingga kini tak kunjung dibayar oleh kades tersebut.
"Saya Fadil Warga Manta, Kecamatan Bima," kata Fadil.
"Kenapa pak minta tolong apa ?," tanya Uya Kuya.
"Lurah ini janji-janji sama saya, dia ngambi sapi saya 16 ekor, perjanjiannya bayar sapi H-2 sebelum Idul Adha tahun lalu dia DP Rp20 juta ke saya, tapi sampai sekarang belum dibayar ke saya. Saya ke rumahnya pun gak pernah, saya ke kantornya pun gak pernah," beber Fadil.
"Ini masih lurah ?," tanya Uya Kuya.
"Siap masih lurah di Serang Banten," imbuhnya.
Baca juga: Sosok Fadil Peternak di NTB, Pilu 16 Ekor Sapinya Belum Dibayar Kades Mander dari Tahun 2024
Adapun sisa uang yang tak belum dibayar kades Edo yakni Rp250 juta.
"Sisa yang belum dibayar Rp250 juta dari tahun lalu," kata Fadil.
Akibat nunggaknya pembayaran uang sapi, kini Fadil mengaku tak memiliki apa-apa.
Ia bahkan kini tak memiliki ternak sapi, melainkan hanya bantu-bantu kasih makan sapi orang.
Tak hanya itu, Fadil juga mengaku takut untuk pulang ke kampung halamannya.
"Sekarang saya gak punya apa-apa, saya cuma jadi bantu-bantu kasih makan sapi orang," terangnya.
"Saya jadi gak punya apa-apa lagi, pulang kampung aja gak berani," sambungnya.
Kendati begitu, Fadil berharap uang sapinya agar bisa dikembalikan.
"Saya cuma minta uang saya dikembalikan sesuai dengan harga itu," kata Fadil.
Mendengar kisah Fadil, Uya Kuya punya berusaha akan membantu menyelesaikan kasus tersebut.
"Nanti saya coba bantu selesaikan, kasih nama lurahnya," tandasnya.
Sebelumnya, dalam video yang viral Fadil tak kuasa menahan tangisnya karena menagih pembayaran ke seorang kepala desa (kades).
Pasalnya, kades tersebut belum membayarkan uang 16 ekor sapi miliknya.
Adapun kades tersebut belum membayar Rp290 juta dan baru memberi uang muka Rp20 juta.
Video yang memperlihatkan curhatannya itu pun kini menjadi viral.
Kades Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Banten Edo Saefudin diketahui baru membayarkan uang muka sebesar Rp20 juta untuk pembelian 16 ekor sapi.
Sementara Fadil mengaku sang Kades belum melunasi pembayarannya hingga sampai saat ini.
Video ini kemudian menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @dhemit_is_back01 pada Kamis (4/6/2025).
Unggahan tersebut juga disertai foto surat pernyataan dari Kades Edo yang akan membayar pembelian sapi 16 ekor seharga Rp290 juta.
Kades Edo berjanji pembayaran akan dilunasi pada akhir bulan Agustus 2024 dengan jaminan surat tanah berupa AJB dan bangunan seluas 950 M2.
Dalam surat yang ditandatangani di atas materai pada 16 Juni 2024 TERSEBUT, Kades Edo juga siap atas konsekuensinya.
Ia mempersilakan pedagang yang bersangkutan untuk menjual rumahnya, apabila pembayaran tersebut tidak dia lunasi.
Pengakuan Kades
Dikonfirmasi Tribun Banten, Kades Edo Saefudin mengakui soal permasalahannya belum membayar lunas transaksi 16 ekor sapi tersebut.
Menurut Edo, permasalahannya itu murni kekeliruan bisnis pribadi tanpa ada kaitan dengan jabatannya sebagai kepala desa.
Dia menceritakan, pembelian 16 ekor sapi itu dilakukan pada tahun 2024 dengan kesepakatan pembayaran dilakukan satu pekan usai lebaran Iduladha 2024.
Akan tetapi, dia mengaku kena tipu oleh rekan bisnisnya.
"Saya jualan sapi cuma ketipu orang, jadi ini saya sama sekali gak ada uang, juga gak makan. Saya ketipu orang itu udah akhir lebaran 2024 anggap lah sapi sisa gitu cuma sisa pemilihan orang," ujar Edo pada Kamis (5/6/2025).
Hal ini juga membuat usaha bisnisnya kian terpuruk, sehingga kesulitan untuk melunasinya.
Kendati demikian, Edo melanjutkan, dirinya bertanggung jawab atas permasalahan tersebut.
Bahkan, dirinya telah memberikan jaminan kepada pedagang hewan ternak tersebut berupa surat AJB rumahnya.
"Kami punya itikad baik, maka kami berikan jaminan itu. Kalau memang si pedagang mau menjual rumah saya ya silakan, tapi bicarakan dulu harganya," jelasnya.
Edo menuturkan, sampai saat ini pihaknya sudah lama tidak berkomunikasi dengan pedagang hewan tersebut.
Dia juga mengaku masih membayarkan pelunasan secara bertahap.
"Terakhir komunikasi itu kemungkinan tahun 2024, sudah lama, jadi sekarang itu ketika saya ada uang ya langsung saya bayarkan secara bertahap," tuturnya.
Akibat permasalahan ini, Edo mengaku dihubungi Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah untuk meminta konfirmasi.
"Bupati sudah kontak, telepon ke saya kemarin sore ya nanyain itu, saya bilang ada sangkutan pribadi usaha saya cuma ya semakin kesini semakin sulit usaha saya," ucapnya.
Edo menegaskan bahwa pihaknya akan bertanggung jawab dan menyelesaikan permasalahan dirinya dengan pedagang hewan ternak tersebut.
Penjelasan Perangkat Desa
Setelah video tersebut viral, Perangkat Desa Mander membenarkan terkait persoalan sang Kades yang diduga belum melunasi pembayaran sapi tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Staf Desa Mander bernama Hedi.
"Saya hanya tahu secara garis kecil, bahwa memang benar Pak Kades sedang menghadapi persoalan pembelian sapi," ujarnya.
Hedi menuturkan, pihak penjual yang bersangkutan sempat mendatangi kediaman Kades Edo untuk menagih sisa pembayaran,
Namun, kata dia, penjual tersebut tidak sempat bertemu dengan Kades Edo lantasan sedang keluar rumah.
"Karena mungkin tidak bertemu, akhirnya persoalan ini menjadi besar dan jadi sorotan di media sosial," ucapnya.
Dikatakan Hedi, Kepala Desa Edo Saefudin hingga kini masih aktif menjabat dan kerap menghadiri kegiatan di desa dan kecamatan.
"Beberapa waktu kayanya sempat berkomunikasi , entah itu secara langsung atau lewat telepon tapi detailnya tidak begitu tahu," pungkasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com