Aksi itu pun dinilainya sangat sadis, apalagi ada dua anak korban yang berada di dalam rumah saat kejadian.
"Karena perbuatan ini sangat sadis ya. Sangat sadis, pembunuhan yang kami duga perampokan dan pembunuhan," ujar Toni.
Sebelumnya, Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Yudha Satria mengatakan sedang melakukan penyelidikan guna menangkap pelaku yang diduga lebih dari satu orang.
Penyelidikan dilakukan dengan memeriksa saksi-saksi, termasuk korban selamat yang saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Banten.
Kesaksian Warga Sebut Tak Ada Barang Hilang
Menurut warga sekitar, Ishak Nurdin, mengatakan, polisi tiba ke TKP setelah mendapat laporan warga.
Kata Nurdin, saat pemeriksaan, berkas di rumah korban tampak berserakan.
"Di sini nggak kehilangan apa-apa, cuma berkas aja acak-acakan," ujar Nurdin kepada wartawan, Minggu (1/6/2025).
Nurdin menduga, kasus tersebut bukan perampokan biasa. Apalagi, korban baru selesai transaksi tanah yang ditandatangani oleh Petry Sihombing.
"Dugaannya ada keselisihan faham, apalagi kerjanya (Wadison) di Bank (Keliling). Dengar informasi sih habis transaksi tanah, tandatangan si istrinya," katanya.
Nurdin berharap, kasus tersebut segera diungkap Kepolisian agar insiden keji yang menimpa keluarga tersebut terang benderang.
"(Wadison) setiap seminggu sekali pulang ke Serang, karena kegiatannya di Bayah, Lebak. Mudah-mudahan cepat tertangkap, biar jelas. Kan masih hidup suaminya," ungkapnya.
Kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak Kepolisian Polresta Serang Kota, polisi menemukan adanya pintu belakang rumah yang dibobol oleh pelaku.
Wadison saat ini sudah membaik setelah sempat dikabarkan kritis.
Diberitakan sebelumnya, Warga Puri Anggrek, Kecamatan Walantaka, Kota Serang Banten digegerkan dengan kasus pembunuhan pasangan suami istri Wadison Pasaribu (47) dan Petry Sihombing (35).