Kami mendekap tangannya, juga hatinya.
Ibrahim adalah penunjuk arah kami, ketenangan kami, rumah kami.
Sedangkan Namiyah hanya bersama kami selama satu hari, tapi ia menetap di hati kami, selamanya," tulis Najwa Shihab, Kamis, (23/5/2025).
Kini, jurnalis Narasi itu membayangkan jika almarhum suami dan putri keduanya telah bertemu saling berdekapan, memiliki kehidupan yang mulia meski tak lagi bisa melihatnya.
"Kini mereka saling berdekapan –
ayah dan anak perempuannya,
satu kehidupan penuh, satunya helaan napas singkat,
dalam rengkuhan tanah yang sama.
Kami bayangkan ia meraih tangan ayahnya,
“Abi, sini… Namiyah sudah di sini.”
"Pertemuan yang tak bisa diberikan dunia kepada mereka,
dan dipenuhi oleh dunia berikutnya –
dengan lembut, seutuhnya," sambung Najwa.
Baca juga: Momen Najwa Shihab Harus Rela Melepas Sang Suami ke Pangkuan Tuhan, Dokter Sebut Hal Ini
Dalam curahannya, Najwa menyampaikan ucapan terima kasih atas ucapan belasungkawa dan dukungan di saat kondisi terpuruknya.
"Terima kasih atas semua doa, harum bunga, dan pesan-pesan, cinta kalian menyangga kami saat kami tak punya daya untuk berdiri.
Dari istri selama 28 tahun, dan seorang anak lelaki berusia 24.
Al-Fatihah untuk Ibrahim dan Namiyah," tandas Najwa.
Sebelumnya, Najwa Shihab tak ikut mengantarkan jenazah sang suami ke tempat peristirahatan terakhirnya pada Rabu, (21/5/2025).
Najwa dan para pelayat perempuan tak ikut ke pemakaman di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Mereka kembali ke rumah setelah jenazah diberangkatkan.
Kepergian Ibrahim Sjarief meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga terutama Najwa Shihab.