Apalagi di TKP juga ada penemuan senjata tajam berupa parang yang diduga milik korban.
"Dari informasi orang tuanya, memang saat itu korban membawa parang," tuturnya.
Namun, kata dia, tetap akan dilakukan pendalaman dengan dibawa ke labfor untuk dilakukan pemeriksaan secara ilmiah.
Kemudian terkait darah yang ada di lokasi ataupun di parang yang ditemukan, juga diperlukan diambil sidik jarinya punya siapa.
"Selain itu ada beberapa pakaian yang sedang dilakukan pendalaman," tambah Kombes Pol Pahala.
Kronologi
Kapolres Pesisir Barat AKBP Bestiana pun membeberkan kronologi penemuan jenazah kakak-adik itu.
"Jadi kronologinya, kemarin dua korban ini izin ke orang tuanya untuk cari durian di kebun. Nah, kemudian hingga sore hari keduanya tidak kunjung pulang ke rumah. Selanjutnya (orang tua korban) bersama warga lainnya melakukan pencarian," jelas Bestiana, Kamis (15/5/2025).
Sekitar pukul 22.30 WIB, terus Bestiana, kedua korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Orang tua dan warga terus melakukan pencarian terhadap keduanya hingga akhirnya keduanya ditemukan dalam keadaan tewas.
"Pada malamnya, pukul 22.30 WIB itu di perkebunan tepi jurang Dusun Teba Langgar, Pekon Batu Raja keduanya ditemukan dalam meninggal dunia," ungkap Bestiana.
2 Saksi Diperiksa
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Pahala Simanjuntak, mengungkapkan bahwa penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap dua saksi dan berencana memanggil lebih banyak saksi untuk dimintai keterangan.
"Kemarin sudah dua orang saksi kita periksa. Nanti akan ada lagi yang akan kita mintai keterangan, yang jelas saksi ada lebih dari dua orang," kata Pahala di Mapolda Lampung, Jumat (16/5/2025).
Walaupun pihak kepolisian telah menduga bahwa kematian kakak adik tersebut disebabkan oleh tindakan pembunuhan, Pahala menyatakan bahwa penyidik masih melakukan pendalaman lebih lanjut.