TRIBUNSUMSEL.COM - Kronologi Andi Marshanda Tri Arianti, terseret arus Sungai Sapanna, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ditemukan meninggal dunia, Selasa (13/5/2025).
Korban adalah Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang telah dinyatakan lulus, rencananya akan segera bertugas di Kabupaten Polewali mandar (Polman), Sulawesi Barat.
Camat Tompobulu, Hardiman Bakri mengatakan awalnya korban datang ke tempat rekreasi itu berama teman-temannya untuk rlibur.
Marshanda datang bersama empat temannya untuk rekreasi di lokasi yang belakangan viral di media sosial tersebut.
Namun saat sedang asyik bermain air, air tiba-tiba menerjang sungai tersebut.
Pengunjung lainnya langsung keluar dari sungai untuk mengamankan diri.
Baca juga: Sosok Marshanda Mahasiswi Unhas yang Tewas Terseret Arus Saat Liburan di Maros, Baru Lulus CPNS
Namun korban tak sempat menyelamatkan diri dan terbawa arus sungai yang sangat deras.
"Sempat ditolong sama temannya, namun karena kondisi dasar sungai yang licin akhirnya korban terbawa arus,” beber Camat Tompobulu, Hardiman Bakri .
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 16.30 Wita.
Saat itu memang Maros habis diuyur hujan deras, sehingga volume air di sungai bertambah.
Sehingga turun air bah.
Tenggelamnya Marshanda viral di media sosial, sebab pengunjung lainnya sempat mengambil video Ketika air bah itu datang.
Saat pengambilan video, korban pun ikut masuk ke dalam gambar ketika sedang terbawa arus sungai.
Proses pencarian sempat terkendala kondisi Tempat Kejadian Perkara (TKP) gelap dan arus air yang sangat deras.
Sepupu korban Andi Apip menuturkan, keluarga menerima kabar hilangnya Marsanda pada malam hari setelah kejadian.
Sehingga keluarga langsung berangkat dari Bone menuju lokasi pencarian di Maros.
“Kami terima kabar semalam, langsung ke sini dari Bone,” ungkap Andi Apip saat ditemui di sekitar lokasi kejadian.
Andi Apip menyebutkan Marshanda lulus CPNS. Kemudian dijadwalkan berangkat ke tempat tugasnya di Polewali Mandar pada 28 Mei 2025.
Namun ke Polman, korban memilih untuk berlibur terlebih dahulu bersama teman-temannya.
“Dia sudah dinyatakan lulus CPNS, tapi keberangkatannya memang ditunda. Dia pilih jalan-jalan dulu sama teman-temannya,” ujarnya.
Marsanda diketahui datang ke Sungai Sapanna bersama empat temannya untuk berwisata.
Namun, saat tengah bermain di aliran sungai, air bah tiba-tiba datang dan menyeretnya.
Ditemukan 6 Km dari Lokasi Tenggelam
Kapolsek Tompobulu, AKP Makmur mengatakan, korban ditemukan pukul 17.00 Wita.
Korban ditemukan terbawa arus hingga 6 Km dari titik awal korban dinyatakan hilang.
Tubuh korban ditemukan di desa seberang.
“Korban ditemukan di belakang rumah warga di bawah jembatan Dusun Tombolo, Desa Tompobulu, radius 6 Km dari titik awal korban dinyatakan hilang,” ujarnya.
Sementara Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Makassar, Andi Sultan mengatakan, korban ditemukan oleh tim sar gabungan dalam kondisi meninggal dunia.
Selanjutnya korban dievakuasi pukul 17.40 Wita menuju Puskesmas Tompobulu.
Total 250 personel gabungan diturunkan dalam proses pencarian korban.
“Timsar gabungan terdiri atas BPBD Maros, Tim Rescue KPP Makassar, TNI Polri, Sar UNM dan potensi sar lainnya beserta masyarakat,” sebutnya.
Pencarian dilakukan dengan membagi tim menjadi empat SRU (Search and Rescue Unit).
Pencarian dilakukan dengan membagi tim menjadi empat SRU (Search and Rescue Unit).
SRU 1 memantau kondisi cuaca di bagian hulu, SRU 2 menyisir dari lokasi kejadian hingga radius 700 meter.
SRU 3 melanjutkan pencarian ke area cekungan yang disebut warga sering menjadi lokasi ditemukannya korban tenggelam dan SRU 4 menyisir dari cekungan hingga ke Jembatan Leko Pancing.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kronologi Mahasiswa Pertanian Unhas Tenggelam di Sungai Sappana Maros