TRIBUNSUMSEL.COM -- Ada satu kalimat yang diucapkan imam masjidil Haram ketika akan memulai sholat berjamaah.
Berikut seruan atau ucapan Imam Masjidil Haram tersebut:
Tulisan Arab untuk kalimat tersebut adalah:
اسْتَوُوا اعْتَدِلُوا أَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ وَتَرَاصُّوا
Arab latin:
Istawuu, i'tadilu, sufufakum watawarrasu..
Artinya kurang lebih: "Berdirilah dengan lurus, berlaku adil, luruskan shaf kalian dan saling merapatkan."
Kalimat ini sering digunakan dalam konteks shalat berjamaah untuk mengingatkan jemaah agar berdiri dengan lurus dan merapatkan shaf.
Sebagaimana terekam dalam salah satu video visual ketika Imam di Masjidil Haram, Syeikh Bandar Baleelah menyerukan : Istawuu, i'tadilu, sufufakum watawarras
(artinya : Luruskan! Rapatkan! Luruskan shaf kalian dan rapatkan)
Di Indonesia pun para imam menyerukan untuk meluruskan shaf, tapi lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia. "Luruskan Shaf".
Sesuai Sunnah
Mengapa harus merapatkan saf, apa maknanya?
Dari Ibnu Mas’ud ra beliau berkata, "Adalah Rasulullah saw yang mengusap-usap pundak kami ketika salat, dan beliau bersabda, ‘Luruskanlah shaf kalian dan janganlah kalian bercerai berai sehingga hati kalian pun akan bercerai berai." (HR Muslim : 432)
Dalam riwayat lain, dikatakan dalam sebuah riwayat dari Hudzaifah Ibnul Yaman ra, "Kami diberikan tiga keutamaan, dijadikannya shaf-shaf kami sama seperti shafnya para malaikat." (HR Muslim : 522)
Syekh Imam Nawawi mengatakan, "Tidak lurusnya shaf akan menimbulkan permusuhan dan kebencian, serta membuat hati kalian berselisih.” (Syarh Sahih Muslim)