TRIBUNSUMSEL.COM - SD Yayasan As Syafi'iyah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, masih diselimuti duka mendalam atas meninggalnya 10 guru dalam kecelakaan di tanjakan Kalijambe Purworejo Jawa Tengah pada Rabu, (7/5/2025).
Suasana Yayasan As Syafi'iyah yang biasanya tampak hangat kini menjadi sunyi setelah ditinggal para guru.
Sebuah video diunggah akun Instagram @nyinyir_update_official, memperlihatkan sebuah ruangan SD yang diisi para guru tersebut kini hening dan kosong masih tertinggal barang peninggalan mereka.
Kursi-kursi tampak kosong, papan tulis tanpa coretan, hanya ada berkas-berkas di atas meja menggambarkan betapa dalam luka yang ditinggalkan tragedi itu.
Baca juga: 10 Guru SD di Magelang Tewas dalam Kecelakaan di Purworejo, Sekolah Diliburkan: Pagi Masih Bercanda
Diektahui setelah kejadian tragis ini, Yayasan As Syafi'iyah mengumumkan libur sekolah mulai Kamis (8/5/2025) hingga Selasa (13/5/025).
Selain itu, pihak yayasan juga mengadakan doa bersama setiap sore seusai salat Ashar, yang diikuti oleh seluruh wali santri dan pengurus yayasan.
Sebelum salat, Ketua Komite SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi'iyah, Wahid Ghozali berdiri di depan jamaah.
Ia menceritakan bahwa dirinya ikut rombongan namun berbeda mobil untuk takziah ke Purworejo.
Siang itu, dirinya sudah sampai di tempat lokasi.
Namun tak berselang lama mendapatkan kabar jika mobil rombongan takziah dibelakangnya mengalami kecelakaan.
"Korbannya ustazah semua. Semoga mereka mati syahid. Karena perginya bukan untuk hura-hura, melainkan untuk bertakziah," katanya.
Menurut dia, informasi sementara yang diterima, ada 13 ustazah atau guru yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.
10 orang terkonfirmasi dinyatakan meninggal dunia, satu orang selamat dan dua orang hingga kini kondisinya belum terkonfirmasi.
Baca juga: Ladis, Sopir Truk Kecelakaan Maut di Purworejo Meninggal Dunia usai Sempat Dirawat
Korban meninggal dunia merupakan ustadzah yang berangkat keb Purworejo dalam satu mobil angkot.
Sepengetahuan dirinya mobil angkot tersebut berisi 13 ustadzah dan 1 sopir sehingga totalnya 14 orang.
"Korban kecelakaan satu mobil angkot itu, isinya setauku 13 guru, 14 orang dengan sopir," ujarnya.