TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Seorang pria berinisial YD (40 tahun) ditemukan tewas dengan posisi tergantung di rumahnya di Kecamatan Sukarami Palembang, Jumat (2/5/2025), sekitar pukul 20.45 WIB.
Jenazah YD ditemukan tergantung di teralis jendela rumahnya.
Kapolsek Sukarami Palembang, Kompol Alex Andryan mengatakan, sebelum ditemukan tewas tergantung, YD sempat terlihat cek-cok di handphone dengan wanita yang diduga pacarnya.
"Masih dilakukan penyelidikan mendalam terkait peristiwa ini. Motif korban nekat gantung diri diduga karena asmara," ujarnya, Sabtu (3/5/20250.
Setelah dilakukan olah TKP dan mengambil keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian, YD langsung di evaluasi ke RS Bhayangkara Palembang.
"Tidak ada tanda tanda kekerasan di tubuh korban," katanya.
YD diketahui sudah meninggal dunia berawal saat warga sekitar melihat tubuhnya sudah tergantung di balik jendela.
Panik melihat itu, warga bergegas melaporkannya ke Ketua RT setempat yakni Asmadi (56 tahun).
"Saya awalnya mendapatkan dari warga pak. Yang melihat korban sudah tidak bernyawa lagi tergantung. Lalu kami bersama sama ke lokasi, " ungkap Asmadi kepada petugas kepolisian.
Sesampai di lokasi, kemudian warga setempat langsung mengangkat tubuh YD dan memutuskan ikat pinggang yang menjerat lehernya.
Diperkirakan saat itu YD masih dalam kondisi bernyawa.
Namun setelah tiba di rumah sakit, YD dinyatakan sudah meninggal dunia oleh petugas medis.
"Panik pak. Jadi warga mencoba memberikan pertolongan, dan melepaskan korban dari ikatan. Ketika dicek korban sudah meninggal dunia, " katanya .
Mengetahui korban sudah meninggal dunia, Ketua RT langsung menghubungi pihak kepolisian.
Tidak berselang lama petugas piket Polsek Sukarami, Piket Reskrim dan piket Inafis Polestabes Palembang tiba TKP.
Saat itu korban langsung dibawa tim identifikasi Polrestabes Palembang ke RS Bhayangkara Muhammad Hasan.
"Setelah mendapatkan adanya laporan seroang pria mengakhiri hidup denga gantung diri. Kita langsung mendatangi TKP, untuk melakukan olah TKP, dan mengambil keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian bersama piket reskrim dan Inafis Polrestabes Palembang," Ungkap
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Bisa menghubungi RSJ Ernaldi Bahar Palembang
Nomor Telepon (0711) 5645126
WhatsApp 0813-7365-3005.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel