"Dalam karya itu ya menurut saya seperti orang cantik tapi juga harus yang smart."
"Jadi semoga karya-karya yang nanti tercipta ya cantik, ya pintar," terangnya.
Ia berharap, ke depannya dapat membuat patung kembali dengan karya yang lebih megah dari ini dan ia dedikasikan karyanya untuk Kabupaten Wonosobo tercinta.
Secara fisik, tugu patung biawak ini memiliki tinggi 7 meter dengan lebar 4 meter.
Tampak secara kasat mata patung biawak berwarna hitam dengan corak kuning sedang merayap di sebuah batu dengan lidah yang menjulur keluar dan menoleh ke arah kiri.
Sebetulnya pengerjaan tugu ini masih belum selesai sepenuhnya, masih ada finishing dan penambahan pada area di sekitarnya seperti taman dan bangku-bangku untuk menambah keestetikannya.
Meskipun begitu tugu ini berhasil menarik perhatian masyarakat.
Tidak sedikit pengguna jalan yang sengaja berhenti untuk berfoto dan mengabadikan gambar Tugu Krasak Menyawak ini.
Dibangun Tanpa APBD
Selain bentuk patungnya yang dipuji, banyak beredar luas terkait anggaran pembuatannya yang diisukan menggunakan anggaran dana desa senilai Rp50 juta.
Mengklarifikasi hal tersebut, Kepala Desa Krasak, Supinah menuturkan, kabar tersebut tidaklah benar.
"Saya klarifikasi itu bukan dari anggran desa, itu dari anggaran CSR dari kabupaten dan dibantu swadaya dari masyarakat seperti gotong-royongnya dan konsumsi selama pembangunannya," ucapnya.
"Kita coba wujudkan keinginan masyarakat."
"Pemerintah daerah kan enggak punya duit."