TRIBUNSUMSEL.COM -- Di tengah riuhnya zaman digital yang serba cepat, Universitas Kader Bangsa (UKB) memantik kobaran semangat perjuangan perempuan Indonesia lewat peringatan “Kartini Days”, sebuah gelaran penuh warna yang merangkai sejarah, budaya, dan kreativitas dalam harmoni yang menyentuh hati. Terlaksana di lingkungan kampus yang dipenuhi semangat muda, acara ini bukan sekadar selebrasi tahunan. Lebih dari itu, Kartini Days menjadi momentum perenungan dan ekspresi kebangsaan menghidupkan kembali nilai-nilai Raden Ajeng Kartini yang melampaui sekat zaman. Dari balutan kebaya kartini yang elegan nuansa emansipasi menyatu dalam satu semangat mengabdi pada kemajuan bangsa melalui penguatan karakter generasi bangsa.
Sabtu, 19 April 2025 sebuah momentum penting bagi Civitas Akademika Universitas Kader Bangsa, seluruh Dosen, Karyawan dan seluruh Civitas Akademika mengenakan pakaian adat dan batik nusantara. Ada yang memakai kebaya Kartini, ada pula yang tampil dengan kain songket khas Sumatera Selatan. Wajah mereka memancarkan kebanggaan bukan hanya karena hendak berlomba, tapi karena merasa menjadi bagian dari sejarah yang terus diperjuangkan yakni kesetaraan, pendidikan, dan martabat.
Acara yang penuh khidmat itu berlangsung di lantai 5 Auditorium UKB, dihadiri langsung oleh Rektor UKB, Dr. dr. Fika Minata Wathan, M.Kes. Dalam pesannya beliau menyampaikan pesan reflektif yang menggugah para Civitas Akademika UKB, bahwa Kartini bukan hanya tokoh perempuan. Kartini adalah cara berpikir, Kartini adalah jalan untuk terus bertanya dan berani melangkah, meski jalan itu belum tersedia. Dan di UKB, kita semua, baik laki-laki maupun perempuan adalah Kartini-Kartini baru yang harus berani meneruskan perjuangan itu.
Rektor Fika, seorang akademisi perempuan yang juga dokter dan pemimpin kampus, menyampaikan bahwa tugas generasi muda hari ini bukan hanya menulis sejarah baru, tapi juga merawat nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pahlawan bangsa. Melalui pendidikan, kita menyalakan obor perubahan. Tapi melalui budaya dan semangat emansipasi, kita mengarahkan cahaya itu ke jalan yang benar.
Perjuangan R.A. Kartini tidak pernah berhenti di masa lalu. Ia hidup dalam setiap langkah perempuan Indonesia hari ini yang berani berpikir, belajar, memimpin, dan memberi dampak. Hari Kartini bukan sekadar seremoni. Ini adalah panggilan bagi kita semua terutama kaum perempuan untuk terus membuktikan bahwa kecerdasan, kepekaan sosial, dan keberanian adalah hak dan kekuatan kita bersama. Pendidikan adalah pintu kemajuan, dan UKB hadir untuk membuka pintu itu selebar mungkin bagi siapa pun yang ingin melangkah. Sebagai Rektor UKB bahwa menjadi pemimpin, pendidik, peneliti, atau pengabdi masyarakat bukan tentang siapa kita dilahirkan, tapi tentang bagaimana kita terus berjuang dan berkontribusi. Perempuan hari ini tidak lagi berada di balik layar sejarah, tapi berada di garis depan untuk menulisnya.
Sementara itu Dr. Hendra Sudrajat, S.H., M.H., Adv., selaku Wakil Rektor I Universitas Kader Bangsa yang membidangi Akademik, Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, hadir dengan gaya khasnya, hangat dan penuh semangat. Dalam pesannya di hari Kartini Tahun 2025 ini, ia mengungkap bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata UKB sebagai kampus yang mendorong pendidikan berbasis karakter. Pendidikan tidak hanya tentang memahami teori, tetapi tentang membentuk nilai, empati, dan keberanian untuk menyuarakan nilai-nilai berbasis inovasi.
Lewat Kartini Days, kami ingin seluruh Civitas Akademika tanpa terkecuali belajar dari sejarah untuk menatap masa depan. Founder Rajawali Musi ini, menambahkan bahwa hari kartini bukan hanya peringatan simbolik, tetapi momentum emas bagi kita untuk kembali menyadari kekuatan sejarah, budaya, dan nilai-nilai luhur Nusantara yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa. Melalui pendekatan teori konstitusi nusantara yang ditemukannya, kita memahami bahwa konstitusi bukan sekadar hukum tertulis, tapi juga mengandung nilai-nilai kebudayaan, keteladanan, dan perjuangan tokoh-tokoh seperti R.A. Kartini. Kartini adalah wujud dari suara konstitusional perempuan Indonesia di masa lalu, suara yang melampaui batas-batas kolonial, gender, dan zaman.
Mempelajari sejarahnya, kita belajar tentang pentingnya pendidikan, keberanian menyuarakan keadilan, dan tekad untuk memanusiakan manusia. Di Universitas Kader Bangsa, kita berkomitmen untuk menjadikan setiap momentum bersejarah bukan hanya simbolik belaka, tapi penguatan karakter. Budaya bukan sekadar warisan, tapi kekuatan yang membentuk masa depan.
Di sela-sela acara, para Dosen, Karyawan dan seluruh Civitas Akademika mengikuti lomba yang dirancang bukan sekadar untuk bersenang-senang, melainkan untuk memupuk rasa cinta terhadap akar budaya dan mendorong semangat inovasi. Ada lomba busana terbaik, di mana peserta tampil bak tokoh-tokoh dengan busana kebaya Kartini dengan narasi yang menginspirasi. Juga ada lomba memasak makanan tradisional, yang tak kalah menarik adalah lomba video TikTok viral.
Di sinilah generasi digital UKB menunjukkan tajinya dalam mengolah ide menjadi karya audiovisual yang komunikatif, lucu, dan sarat makna. Kartini Days di UKB adalah bukti bahwa kampus tidak pernah kehabisan cara untuk mendidik dengan cara yang menyentuh. Tidak selalu lewat ujian dan makalah, tetapi juga lewat seni, kolaborasi, dan dialog lintas nilai. Sehingga Universitas Kader Bangsa atau UKB yang merupakan perguruan tinggi di Palembang yang mengusung nilai-nilai nasionalisme, kemanusiaan, dan pengabdian melalui pendidikan. UKB percaya bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh dalam karakter, kreatif dalam tindakan, dan peduli terhadap masyarakat serta budayanya