"Jadi saya kira jawabannya gerakan yang tidak kita lihat, dan tidak dipantau itu apakah itu gerakan dari angkatan udara (medsos) atau angkatan darat (rumah ke rumah), atau juga angkatan laut (money politik) yang dilakukan benar-benar tanpa sepengetahuan kita," ungkapnya.
Yang jelas pada pemungutan suara ulang ini ada hal yang menarik menjadi berita bahwa secara quick count Paslon 02 mampu membalikan keadaan.
Tetapi ada proses panjang yang harus dikuti karena tentu saja suasananya masih ramai dan belum bisa melakukan banyak langkah apakah hasil quick count ini sesuai dengan real count di KPU atau tidak.
"Tapi tinggi suara Paslon yang diraihnya, dan dalam survei beberapa lembaga. Tentunya, hasil ini apakah ada faktor di debat, atau faktor lain," tegasnya.
Apapun hasilnya di PSU Tasikmalaya ini, ia berharap kedepan adanya tentang perubahan Kabupaten Tasikmalaya khususnya pada pemimpin daerah yang baru nanti.
"Tentunya Pilkada serentak dan PSU ada beberapa poin yang dititikberatkan sebagai landasan yakni refleksi massal dan banyak pesan kebaikan untuk perubahan Kabupaten Tasikmalaya salah satunya terkait pembangunan di wilayah harus menjadi perhatian," ungkap Asep.
Ia pun meminta kepada semua pihak kondisi saat ini biarkan dulu sampai selesai tanpa direcoki oleh gerakan apapun yang bisa membuat suasana tidak kondusif.
"Biarkan KPU melakukan kerjanya dengan baik, bertanggungjawab dan semua harus bersabar dengan hasil resmi nanti," katanya.
(*)