TRIBUNSUMSEL.COM -- Menyegerakan membayar hutang puasa Ramadhan adalah salah satu kebaikan. Alasan pertama, tentang umur, kita tahu sampai kapan kita hidup di dunia.
Kedua, sunnah untuk melaksanakan puasa Syawal, kita disarankan untuk membayar utang puasa terlebih dahulu baru bisa melaksanakan puasa sunnah Syawal enam hari.
Berikut adalah Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin:
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah ta'ala.
Niat puasa Ramadhan tersebut wajib dilafazkan pada malam hari sebelum melaksanakan ibadah puasa. Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi berikut:
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.
Artinya:
Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, "Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya." Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits," (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna', [Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H], juz II).
Puasa Qadha Ramadhan Sekaligus Syawal
Melansir kembali laman Kemenag RI, di bulan Syawal ini terdapat anjuran untuk berpuasa sunnah selama enam hari. Bagi seorang muslim yang melaksanakannya maka akan diberi pahala seperti berpuasa setahun.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun" (HR Muslim).