Tiga Polisi Lampung Tewas Tertembak

Kompolnas Ungkap Akp Lusiyanto Jadi Target Penembak di Arena Sabung Ayam, Pakai Senjata Pabrikan

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TKP PENGGEREBEKAN JUDI SABUNG AYAM TEWASKAN 3 POLISI - Gelanggang sabung ayam di Kampung Dusun Karang Manik, Kecamatan Negeri Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung kini dikelilingi garis polisi, Rabu (19/3/2025). Beredar diduga pemicu tiga polisi tertembak oknum TNI karena soal setoran, begini penjelasan TNI.

TRIBUNSUMSEL.COM -- Komisi kepolisian nasional (Kompolnas) menguak fakta baru terkait tewasnya 3 anggota polisi saat mengerebek arena judi sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Lampung.

Fakta tersebut mengenai ketiga polisi diduga sudah menjadi target penembekan.

Lantaran dianggap menghalau jalannya kegiatan sabung ayam tersebut.

"Penembak ini memang menargetkan Pak Kapolsek, menarget petugas-petugas yang lain.Karena memang dia berbeda. Mereka, petugas ini berbeda dengan peserta perjudian dan sabung ayam.Makanya mereka ditembak dengan cara yang cukup dekat. Karena mereka ini sedang menghalau," ujar Komisioner Kompolnas Choirul Anam melansir Tribunlampung, Minggu (23/3/2025).

Lebih lanjut, ia memastikan bahwa senjata yang digunakan pelaku bukanlah senjata rakitan, melainkan senjata pabrikan.

TEWAS DITEMBAK - Foto AKP Anumerta Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin yang Tewas Ditembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Way Kanan, Lampung, Selasa (18/3/2025). (Tribunsumsel.com/ Choirul Rahman)

Hal ini dibuktikan dengan temuan proyektil peluru dalam tubuh Kapolsek yang memiliki sidik jari balistik yang jelas.

"Senjatanya adalah senjata pabrikan. Kenapa kami meyakini ini? Sederhana, ada proyektil peluru yang ada dalam tubuhnya Pak Kapolsek itu memiliki sidik jari balistik."

"Sehingga dalam dunia balistik tidak ada perdebatan. Itu adalah keluaran dari senjata pabrikan, tidak mungkin senjata rakitan," jelas Choirul.

Masih Terang Benderang

Insiden penembakan tragis yang menewaskan tiga anggota polisi di arena judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung, terjadi saat hari masih terang.

Hal ini diungkapkan oleh Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam.

"Yang jelas ya, banyak orang yang bisa melihat secara langsung siapa pelakunya dan membawa senjatanya apa, karakternya apa. Karena ternyata ya momen itu bukan gelap, bukan petang, tapi masih terang-benderang walaupun jam 5 sore," ujar Choirul, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Choirul Anam menegaskan bahwa banyak saksi yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut, termasuk senjata yang digunakan pelaku.

Bahkan, Kompolnas mengantongi rekaman video yang memperlihatkan dengan jelas jalannya kejadian.

Namun, ia mempertanyakan mengapa hingga saat ini belum ada tersangka dalam kasus ini, meskipun fakta-fakta yang ada dinilai cukup jelas.

Halaman
123

Berita Terkini