"Saya turun mau kasih paket. Motor posisi stang terkunci tapi kunci masih dipasang di sana," ujar Yoga, Jumat (14/3/2025).
Tidak sampai satu menit, ada dua motor yang mendekat masing-masing berboncengan sepeda motor.
Kemudian pelaku langsung membawa kabur motor bersama paketnya.
Pelaku berjumlah empat orang dan berboncengan dua sepeda motor Honda Beat Street dan Scoopy.
Dua dari empat pelaku menunjukkan diduga senjata api yang diselipkan ke pinggang.
"Ada ibu-ibu yang meneriaki maling. Saya mau dekat tapi dua pelaku ada yang menunjukkan senjata di pinggangnya. Kemudian saya ikut motor ibu-ibu itu untuk mengejar para pelaku, namun tidak bisa dikejar lagi ," katanya.
Akibat peristiwa tersebut ia harus kehilangan sepeda motor beserta 138 paket yang belum sempat diantarnya, kalau dirupiahkan jumlah paket tersebut berkisar lebih dari Rp 6 juta.
"Baru tiga paket kak yang diantar di hari itu. Kebanyakan paket yang hilang itu adalah pakaian," ujarnya tampak lesu.
Yoga mengaku, para konsumennya tidak marah atas kejadian tersebut, namun mereka meminta ganti rugi.
Ada 138 paket yang hilang atau jika dirupiahkan sekitar Rp 6 juta.
Bahkan tak cukup sampai disitu.
Setelah kejadian ini, iapun lantas tak bisa bekera.
Bahkan, jika seminggu ini tak bekerja, ia berpotensi dipecat oleh perusahaannya.
Yoga telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Ilir Timur II dan berharap pihak kepolisian bisa segera menangkap para pelaku.
"Tidak ada motor, tidak bisa bekerja. Kalau seminggu tidak kerja, saya bisa dipecat, sekarang saya pasrah," kata pria yang baru 3 bulan bekerja ini.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumse