Tiga Polisi Lampung Tewas Tertembak

Syarat Masuk Polri Jalur Rekpro, Kakak Briptu Anumerta Ghalib Dapat Tawaran Polri usai Adik Gugur

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POLISI GUGUR TERTEMBAK - Bripda M Ghalib Surya Ganta, salah satu dari tiga polisi yang gugur ditembak saat grebek judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore. Polri menawarkan kakak dari Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta, korban penembakan di Way Kanan, Lampung untuk melanjutkan pengabdian sang adik . jalur Bintara Rekpro (Rekrutmen Proaktif) merupakan jalur penerimaan Polri melalui tindakan penguatan, penghargaan serta pencarian bakat.

Upacara pemakaman secara kedinasan diawali dengan tembakan salvo yang diarahkan ke udara.

Upacara ini dipimpin langsung oleh Wakapolda Lampung Brigjen Ahmad Ramadhan.

Perwakilan SSDM Polri yakni Kepala Biro Perawatan Personel (Karo Watpers) SSDM Polri Brigjen Budhi Herdi Susianto Nampak turut hadir di proses pemakaman.

Dia menyampaikan surat petikan keputusan gugur dan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) anumerta kepada keluarga Briptu Ghalir.

Selain itu perwakilan SDM juga menyerahkan tali asih dari Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Anwar.

Sosok M Ghalib

Sebelumnya, Paman korban Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta mengungkap keponakannya merupakan tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal.
 
Di mana, ayahanda Bripda Galib meninggal pada 17 Februari 2025, tepat sebulan sebelum korban tewas.

Atas meninggalnya Bripda Ghalib, paman korban, Chandra mendesak pihak berwajib mengusut tuntas pelaku pembunuhan keponakannya.

"Ayahnya meninggal tanggal 17 Februari tepat sebulan sebelum Ghalib meninggal, tanggalnya neneknya juga meninggal di rumah sakit yang sama," kata Candra, dilansir dari Tribunlampung.com.

Setelah ayahnya meninggal, Candra mengungkapkan bahwa pihak keluarga kemudian meminta agar Bripda Ghalib mengurus pindah tugas ke Bandar Lampung.

Terlebih, Galib merupakan tulang punggung keluarga sejak kepergian ayahnya.

"Setelah itu pihak keluarga minta supaya dia mengurus pindah ke sini, karena biar menemani ibunya," terangnya.

"Ibunya ini cuma ibu rumah tangga, jadi dia adalah tulang punggung buat keluarganya," kata dia.

Lebih lanjut, Chandra meminta pihak berwajib mengungkap tuntas dan menghukum pelaku seberat-beratnya.

"Siapa yang tidak bersedih, keponakan kami ini gugur saat menjalankan tugas negara untuk membasmi kebatilan di bulan Ramadan," ucapnya.

"Kami minta siapapun pelakunya, apapun latar belakangnya, kami mohon agar diungkap sejelas jelasnya, dan dihukum seadil-adilnya," pungkasnya.

Paman korban, Chandra menceritakan, bahwa almarhum Bripda Ghalib merupakan sosok yang ceria dan periang.

Dia pun mengatakan pihak keluarga tidak memiliki firasat apapun sebelum kepergian korban.

"Keponakan kami ini orangnya riang tidak pernah ada aneh-aneh, orangnya sopan, ibadahnya rajin," ujar Chandra.

"Kami enggak ada firasat apa-apa, beberapa hari lalu kami juga sempat buka bersama di kampung halaman," jelasnya.

Chandra menjelaskan, bahwa keponakannya sejak awal dilantik sudah bertugas di Polres Way Kanan.

"Sejak kecil memang dia bercita-cita jadi polisi, selepas lulus SMA sekitar tahun 2020, dia disiplin sekali untuk membuat badannya proporsional supaya lolos seleksi masuk polisi," ungkapnya.

"Kalau orang yang tidak tau mungkin enggak akan mengenali kalau dia polisi, karena sikap dan pembawaannya biasa saja, dia juga kebetulan di reserse," tandasnya.

Dari hasil autopsi sebelumnya, Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta mengalami luka tembak, dengan lubang bekas peluru berada di sisi kiri bibir yang menembus rongga mulut.

Proyektil peluru tersebut ditemukan di tempurung kepala dan tenggorokan, atau berada di bagian belakang kepala.

Ghalib gugur bersama Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, anggota Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto.

Tiga anggota polisi itu gugur dalam baku tembak di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore.
 
Berawal saat 17 personel gabungan Polres Way Kanan mendatangi arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore.

Setiba di TKP, petugas langsung ditembaki oleh orang tak dikenal (OTK).

Kini, dua oknum TNI diduga terlibat telah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan. 

(*)

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkini