Tiga Polisi Lampung Tewas Tertembak

Postingan Terakhir Briptu Anumerta Ghalib Korban Tewas Ditembak, Singgung Kematian & Tanggung Jawab

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POSTINGAN TERAKHIR POLISI. Tangkap layar potret Briptu Anumerta Ghalib Surya semasa hidup pada 12 Agustus 2024. Sebelum tewas tertembak, Briptu Anumerta Ghalib Surya Ganta sempat memposting kata-kata menyinggug soal kematian dan tanggung jawab, kini telah tiada

TRIBUNSUMSEL.COM - Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta, menjadi satu dari tiga polisi di Lampung yang tewas ditembak saat menggerebek sabung ayam di Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025).
 
Bripda Ghalib tewas bersama dua polisi lainnya yakni Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto selaku Kapolsek Negara Batin, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto.

Sebelum kematian, Ghalib sempat memposting kata-kata menyinggug soal kematian dan tanggung jawab.

Baca juga: Kehilangan Tulang Punggung, Kakak Briptu Anumerta Ghalib Korban Penembakan Ditawarkan Gabung Polisi

POLISI TEWAS DITEMBAK. Postingan terakhir M Ghalib Surya Ganta, yang menjadi satu dari tiga polisi di Lampung yang tewas ditembak saat menggerebek sabung ayam di Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025).   (Tiktok/mghalibsg__)

Postingan tersebut dibagikannya lewat akun media sosial TikTok-nya @mghalibsg__, Ghalib memposting foto mobilnya.

Terlihat mobil sedan berwarna putih sedang terparkir di sebuah rumah.

Kemudian di slide kedua foto, Ghalib menulis curhatan soal kematian.

Sepertinya tulisan itu ditujukan pada seorang perempuan.

Sebab ia menulis kata 'nona'.

"Ini dunia nona, tidak ada yang sempurna Jika kau ingin yg sempurna maka mati lah lalu temui para malaikat di surga," tulis M Ghalib Surya Ganta, pada 16 Juli 2024.

Selain itu, ia cukup aktif membagikan momen kebersamaan dengan rekan anggota polisi lainnya.

Ia menuliskan jika pengalamn terbesarnya adalah ketika duduk bersama orang-orang lebih berpengalaman darinya yang menceritakan soal tanggung jawab ketika sudah berkeluarga.

"Mereka menceritakan betapa besarnya tanggung jawab ketika sudah berkeluarga dan diujung cerita mereka berkata, tenanglah selagi kamu punya niat yang baik makan jalanmu akan dipermudah," kutipan dari unggahannya, pada 12 April 2024.

Sejumlah unggan Ghalib itu pun kini telah dipenuhi dengan ucapan duka belasungkawa.

Baca juga: Kami Sayang Kau, Anakku, Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Bripda M Ghalib yang Tewas Tertembak

Kini, keluarga berduka atas kepergian Briptu Anumerta Ghalib yang dikenal sebagai tulang punggung keluarga.

Jenazah Briptu (Anumerta) Ghalib dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Way Kandis, Bandar Lampung.

Makam Ghalib berada di samping makam sang ayah.

Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta adalah putra kedua dari dua bersaudara.

Ayah dari Briptu Ghalib meninggal dunia tepat sebulan lalu.

Upacara pemakaman secara kedinasan diawali dengan tembakan salvo yang diarahkan ke udara.

Upacara ini dipimpin langsung oleh Wakapolda Lampung Brigjen Ahmad Ramadhan.

Perwakilan SSDM Polri yakni Kepala Biro Perawatan Personel (Karo Watpers) SSDM Polri Brigjen Budhi Herdi Susianto Nampak turut hadir di proses pemakaman.

Dia menyampaikan surat petikan keputusan gugur dan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) anumerta kepada keluarga Briptu Ghalir.

Selain itu perwakilan SDM juga menyerahkan tali asih dari Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Anwar.

TANGIS KELUARGA POLISI TEWAS. Isak tangis mewarnai penyambutan jenazah Briptu (anumerta) M Ghalib Surya Ganta, satu dari tiga korban penembakan anggota Polres Way Kanan tewas saat penggerebekan lokasi perjudian sabung ayam di rumah duka di rumah duka, jalan M Yunus ujung, gang Arrahman 1, Tanjung Senang, Bandar Lampung, Selasa (18/3/2025). (Tribunlampung.com)

Sejak Kecil Cita-cita Polisi

Paman korban, Chandra menceritakan, bahwa almarhum Bripda Ghalib merupakan sosok yang ceria dan periang.

Dia pun mengatakan pihak keluarga tidak memiliki firasat apapun sebelum kepergian korban.

"Keponakan kami ini orangnya riang tidak pernah ada aneh-aneh, orangnya sopan, ibadahnya rajin," ujar Chandra.

"Kami enggak ada firasat apa-apa, beberapa hari lalu kami juga sempat buka bersama di kampung halaman," jelasnya.

Chandra menjelaskan, bahwa keponakannya sejak awal dilantik sudah bertugas di Polres Way Kanan.

"Sejak kecil memang dia bercita-cita jadi polisi, selepas lulus SMA sekitar tahun 2020, dia disiplin sekali untuk membuat badannya proporsional supaya lolos seleksi masuk polisi," ungkapnya.

Baca juga: Pilu Tewas Ditembak Mati Oknum TNI di Arena Sabung Ayam, Ini Perjuangan Bripda Ghalib Jadi Polisi

"Kalau orang yang tidak tau mungkin enggak akan mengenali kalau dia polisi, karena sikap dan pembawaannya biasa saja, dia juga kebetulan di reserse," bebernya.

Setelah ayahnya meninggal, Candra mengungkapkan bahwa pihak keluarga kemudian meminta agar Bripda Ghalib mengurus pindah tugas ke Bandar Lampung.

Terlebih, Galib merupakan tulang punggung keluarga sejak kepergian ayahnya.

"Setelah itu pihak keluarga minta supaya dia mengurus pindah ke sini, karena biar menemani ibunya," terangnya.

"Ibunya ini cuma ibu rumah tangga, jadi dia adalah tulang punggung buat keluarganya," kata dia.

Lebih lanjut, Chandra meminta pihak berwajib mengungkap tuntas dan menghukum pelaku seberat-beratnya.

"Siapa yang tidak bersedih, keponakan kami ini gugur saat menjalankan tugas negara untuk membasmi kebatilan di bulan Ramadan," ucapnya.

"Kami minta siapapun pelakunya, apapun latar belakangnya, kami mohon agar diungkap sejelas jelasnya, dan dihukum seadil-adilnya," pungkasnya.

Polri Tawarkan Kakak Ghalib Gabung Polisi

Polri memberikan tawaran kepada kakak dari Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta, polisi korban penembakan di Lampung untuk bergabung menjadi anggota polisi.

Hal ini diharapkan kakak Briptu Anurmerta Ghalib bergabung dengan Korps Bhayangkara melanjutkan pengabdian sang adik di kepolisian.

Mengingat, almarhum yang merupakan tulang punggung keluarga kini telah tiada.

Bila kakak Briptu Anumerta Ghalib bersedia, maka Polri akan membukakan jalur rekrutmen proaktif (rekpro) bintara.

Hal itu diungkapkan Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).

Sebab ayah Briptu Ghalib baru saja meninggal dunia sebulan lalu dan kini tinggal ibunda dan kakak Briptu Anumerta Ghalib yang tinggal berdua.

"Kini tinggal ibunda dan kakak almarhum yang sedang kuliah. Polri melalui Biro SDM Polda Lampung akan menawarkan apabila kakak almarhum berkeinginan masuk Polisi jalur Rekpro setelah lulus kuliah," kata Dedi Prasetyo, dilansir dari Wartakotalive.com.

Hasil Autopsi
 
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Lampung ungkap hasil autopsi terhadap tiga polisi yang tewas dalam insiden penembakan saat menggerebek arena sabung ayam.  

Polisi yang gugur adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, anggota Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Bripda M Ghalib Surya Ganta.

Mereka saat tewas saat menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.

Vice Commander DVI Polda Lampung, AKBP Legowo, menjelaskan bahwa proses autopsi berlangsung selama 12 jam, dimulai dari Selasa (18/3/2025) pukul 02.00 WIB hingga 12.00 WIB.

Kondisi terakhir AKP Anumerta Lusiyanto terdapat lubang bekas peluru dari arah depan di dada kanan.

Legowo menambahkan bahwa dalam otopsi juga ditemukan proyektil peluru yang berada di rongga dada sebelah kiri.

Sementara itu, untuk Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto, ditemukan lubang bekas luka peluru dengan arah dari depan, tepat di mata sebelah kiri.

"Dan saat autopsi, proyektil ditemukan di tempurung kepala," jelasnya.

Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta juga mengalami luka tembak, dengan lubang bekas peluru berada di sisi kiri bibir yang menembus rongga mulut.

Proyektil peluru tersebut ditemukan di tempurung kepala dan tenggorokan, atau berada di bagian belakang kepala.

Insiden tragis ini menambah daftar panjang korban dalam upaya penegakan hukum terhadap praktik perjudian ilegal di wilayah tersebut. 

Polda Lampung berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi para korban.

Kronologi Tiga Polisi Tewas Ditembak, Termasuk Kapolsek 

Polda Lampung membenarkan gugurnya tiga anggota polisi dalam baku tembak di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore.

Mereka yang gugur adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, anggota Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Bripda M Ghalib Surya Ganta.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari Yuyun mengatakan, tiga polisi itu meninggal dunia saat menjalankan tugasnya menggerebek judi sabung ayam. 

"Benar terjadi peristiwa penembakan," kata Yuni, Senin malam. 

Yuni menjelaskan kronologi peristiwa baku tembak tersebut. 

Berawal saat 17 personel gabungan Polres Way Kanan mendatangi arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore.

Setiba di TKP, petugas langsung ditembaki oleh orang tak dikenal (OTK). 

Akibatnya, tiga personel gugur.

Saat ini, terus Yuni, ketiga jenazah anggota tersebut tengah dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung yang ada di Bandar Lampung untuk dilakukan proses autopsi.

"Jenazah sedang dievakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diautopsi. Kini Kapolda menuju TKP. Kita fokus mengamankan anggota yang lain," kata mantan Kapolres Metro ini.

Diketahui, tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung dikabarkan meninggal dunia dalam sebuah insiden baku tembak dengan pelaku judi sabung ayam, Senin (17/3/2025).

Salah satu korban tewas adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto. 
 

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini