Dalam sebuah hadith marfu’, dari
Ibn Abbas, sesungguhnya pada malam al-Qadr, Allah SWT melihat kepada para hamba-hambanya yang mukmin lalu Allah memaafkan mereka dan merahmati mereka kecuali empat golongan yaitu orang yang tidak berbakti kepada orang tua dan pemutus silaturahmi.
Doa yang dibacakan Nabi untuk memohon ampun adalah:
Allahumma innii a'uudzu biridhooka min sakhothika, wa bimu'aafaatika min 'uquubatika
Artinya:
Tuhanku, aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu dan kepada afiat-Mu dari siksa-Mu.
— Riwayat Muslim (no. 486)
Doa lainnya
Allahumma Inna ZuNuuBi Qad ‘AZhuMat WajalLat ‘AnisSifat, Wa innaha SoRghiRoTun Fii JanBi ‘Afwik, Fa’fu ‘Anni
Artinya:
Ya Allah, dosa-dosaku terlalu banyak tidak terkira. Tidak mampu aku sifatkan, namun ia terlalu kecil di sisi kemaafanMu, ampunilah aku”.
3. Melakukan Iktikaf
Itikaf ini dikenali juga sebagai ‘Iktikaf Asyrul-Awahir’.
Iktikaf menjadi sunnah muakkad jika dilakukan di bulan Ramadhan terutama pada 10 terakhir Ramadhan.
Pada hari-hari tersebut Rasululllah SAW mengajak isteri dan keluarga serta para sahabat Baginda menghidupkan malam dan mengisinya dengan pelbagai kegiatan ibadah yang menunjukkan ‘taqarrub‘ (mendekatkan diri) kepada Allah SWT.
Dari Abi Hurairah r.a telah berkata:
Bahwa Nabi SAW beriktikaf pada setiap kali Ramadhan pada 10 hari, tetapi beriktikaf 20 hari pada tahun kewafatan Baginda SAW.”
— Riwayat al-Bukhari, Abu Daud dan Ibn. Majah