Jelajah Mudik Sumsel 2025

Jalur Alternatif PALI-Mura Mulus, Jalinteng Menuju Lubuklinggau Waspada Jalan Berlubang

Penulis: Agung Dwipayana
Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KONDISI JALAN MULUS - Kendaraan liputan Tribun Sumsel-Sriwijaya Post berhenti di jalur alternatif PALI-Musi Rawas, Kamis (13/5/2025) petang. Kondisi jalan yang mulus tersebut berbanding terbalik dengan ruas Jalinteng Musi Rawas yang hancur.

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG - Dua pekan jelang Hari Raya Idul Fitri atau sepekan jelang arus mudik Lebaran, sebagian jalur mudik di Sumatera Selatan tampak belum siap dilalui.

Hal ini tergambar saat Tim Jelajah Mudik Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post menempuh perjalanan dari Palembang menuju Lubuklinggau pada Rabu (12/3/2025) lalu.

Perjalanan liputan bersama kendaraan Citroen C3 tersebut berjalan lancar hingga ke wilayah Pendopo di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Sekitar 45 menit perjalanan dari Pendopo, tim liputan dibuat terperanjat oleh jalan menurun yang dibelah sungai.

Jalan tersebut ternyata merupakan struktur jembatan di atas Sungai Pabil wilayah Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi, PALI.

Meski menurut warga sekitar air sungai mulai surut, namun tetap saja pemandangan jembatan nyaris ambruk tersebut bikin bulu kuduk merinding.

Dengan hati-hati, wartawan Tribun Sumsel Yohanes Tri Nugroho yang mengemudikan mobil, menyeberangi jembatan hingga melewati jalan menanjak.

Kecuali di Jembatan Sungai Pabil, akses jalan dari PALI menuju Musi Rawas (Mura) kondisinya sangat baik.

Apalagi saat melewati "Jalan Tol Tak Berbayar" yang selesai dibangun Pemprov Sumatera Selatan pada September 2023 lalu.

Jalur alternatif penghubung PALI-Mura melalui ruas Jalan Simpang Semambang-Cecar SP 9-Simpang Kulim sepanjang 76 kilometer itu bisa dibilang sangat mulus.

Dengan material cor beton sepanjang ruas jalan dan pemandangan hutan pinus di kanan-kiri jalan, pengendara dapat menikmati perjalanan.

Meski demikian, pengendara harus tetap berhati-hati karena hutan tersebut merupakan habitat gajah liar sehingga hewan berbelalai tersebut dapat sewaktu-waktu menyeberang jalan.

Dikutip dari TribunSumsel.com, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan bahwa jalur alternatif tersebut dapat memangkas waktu tempuh.

"Dari PALI ke Lubuklinggau sebelumnya berjarak 236 kilometer dengan memakan waktu tempuh 5 jam 30 menit. Dengan adanya pembangunan ruas jalan baru, membuat jarak tempuh menjadi 106 kilometer dengan memakan waktu tempuh 3 jam saja," kata Herman Deru usai peresmian jalur alternatif PALI-Musi Rawas, Senin (25/9/2023).

Apa yang disampaikan Herman Deru terbukti benar.

Berangkat dari titik kerusakan Jembatan Pabil pukul 14.00, tim liputan tiba di kota Lubuklinggau pada pukul 17.00.

Itu pun dipotong waktu istirahat selama setengah jam.

Namun sebelum tiba di Lubuklinggau, ujian puasa Ramadan dialami tim liputan Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post saat melewati Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Musi Rawas.

Jalan dari Kecamatan Bulang Tengah Suku (BTS) Ulu ke Muara Beliti yang ditempuh dalam waktu satu jam, penuh dengan lubang.

Perjalanan menjadi molor karena setiap 15 detik, kendaraan tim liputan harus memperlambat laju guna menghindari lubang menganga.

Beruntung dengan mengendarai Citroen C3 yang suspensinya sangat nyaman karena mampu mengurangi guncangan akibat jalan rusak.

Wartawan Sriwijaya Post di Musi Rawas, Eko Mustiawan mengungkapkan bahwa kerusakan jalan tersebut memang menjadi keluhan para pengendara.

"Kerusakan Jalinteng selain di wilayah Kecamatan BTS Ulu, juga ada di Kecamatan Suka Karya dan Tuah Negeri sampai ke Muara Beliti," ujar Eko.

Setiap tahun terutama jelang arus mudik, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) rutin memperbaiki kerusakan Jalinteng di Musi Rawas.

"Namun sampai sekarang belum ada kelihatan akan diperbaiki. Pemkab (Musi Rawas) juga bilang itu tanggung jawab BPJN," kata Eko

(*)

Berita Terkini